Biodata Rano Karno


Biografi  Rano Karno lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960. Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam , memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu,  Putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peranan-peranan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.  Ketika industri film Indonesia ‘pingsan’, Rano beralih ke Sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karno’s Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel bersama Benyamin Sueb. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat .Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, Yang Sangat Kusayang terhitung cukup laku di pasaran.  Karir   Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam‘karier baru’-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta. Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.

Biografi

Rano Karno lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960. Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam , memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu,  Putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peranan-peranan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.


Ketika industri film Indonesia ‘pingsan’, Rano beralih ke Sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karno’s Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel bersama Benyamin Sueb. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat .Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, Yang Sangat Kusayang terhitung cukup laku di pasaran.

Karir 

Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam‘karier baru’-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta. Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.

Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untukmendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008 Pasangan ini kemudian terpilihsebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.

Kehidupan pribadi dan sosial 

Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan dikaruniai 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun. Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.

Film

Malin Kundang (1971)

Lingkaran Setan (1972 )

Tabah Sampai Akhir (1973)

Si Doel Anak Betawi (1973)

Yatim (1973)

Rio Anakku (1973)

Di Mana Kau Ibu (1973)

Si Rano (1973)

Romi dan Juli (1974)

Jangan Biarkan Mereka Lapar (1974)

Perawan Malam (1974)

Anak Bintang (1974)

Ratapan Si Miskin (1974)

Senyum Dipagi Bulan September (1974)

Senyum dan Tangis (1974)

Sebelum Usia 17 (1975)

Tragedi Tante Sex (1976)

Wajah Tiga Perempuan (1976)

Semau Gue (1977)

Suci Sang Primadona (1977)

Musim Bercinta (1978)

Pelajaran Cinta (1979)

Anak-Anak Buangan (1979)

Buah Terlarang (1979)

Gita Cinta dari SMA (1979)

Remaja di Lampu Merah (1979)

Puspa Indah Taman Hati (1979)

Remaja-Remaja (1979)

Nikmatnya Cinta (1980)

Roman Picisan (1980)

Selamat Tinggal Masa Remaja (1980)

Selamat Tinggal Duka (1980)

Kembang Semusim (1980)

Nostalgia di SMA (1980)

Tempatmu di Sisiku (1980)

Yang Kembali Bersemi (1980)

Kisah Cinta Tommi dan Jerri (1980)

Kau Tercipta Untukku (1980)

Aladin dan Lampu Wasiat (1980)

Senyummu Adalah Tangisku (1980)

Bunga Cinta Kasih (1981)

Mawar Cinta Berduri Duka (1981)

Detik-Detik Cinta Menyentuh (1981)

Dalam Lingkaran Cinta (1981)

Yang (1984)

Asmara Di Balik Pintu (1984)

Untukmu Kuserahkan Segalanya (1984)

Ranjau-Ranjau Cinta (1985)

Tak Ingin Sendiri (1985)

Kidung Cinta (1985)

Yang Masih di Bawah Umur (1985)

Pertunangan (1985)

Anak-Anak Malam (1986)

Merangkul Langit (1986)

Di Dadaku Ada Cinta (1986)

Opera Jakarta (1986)

Blauw Bloed (1986)

Bilur-Bilur Penyesalan (1987)

Arini, Masih Ada Kereta Yang Lewat (1987)

Macan Kampus (1987)

Dia Bukan Bayiku (1988)

Arini II (1988)

Sumpah Keramat (1988)

Adikku Kekasiku (1989)

Taksi (1990)

Perasaan Perempuan (1990)

Suamiku Sayang (1990)

Sejak Cinta Diciptakan (1990)

Pagar Ayu (1990)

Taksi Juga (1991)

Bernafas Dalam Lumpur (1991)

Perawan Metropolitan (1991)

Sekretaris (1991)

Kuberikan Segalanya (1992)

Selembut Wajah Anggun (1992)

Kembali Lagi (1993)

Si Jago Merah (2008)

Shift (2009)

Sinetron Rano Karno

Camelia (TVRI 1982)

Sebiasa (TVRI 1988)

Si Doel Anak Sekolahan 1-6

Si Doel Anak Gedongan

Gita Cinta Dari SMA

Puspa Indah Taman Hati

Pelangi Di Hatiku

Maha Kasih (episode Putus Asa Itu Dosa)

Jomblo

0 Comments

Post a Comment