Biografi The Tielman Brothers

The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Indonesia. Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara musik Indonesia dan Barat, dan memiliki akar di Keroncong.  The Tielman Brothers adalah yang band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones.  The Tielman Brothers pernah tampil di Istana Negara Jakarta dihadapan Presiden Soekarno. Mereka adalah anak dari Herman Tielman asal Kupang dan Flora Lorine Hess asal Semarang. Karier rekaman mereka dimulai ketika keluarga Tielman pada tahun 1957 hijrah dan menetap di Breda, Belanda. Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di Eropa, terutama Belanda. Di Indonesia sendiri, nama The Tielman Brothers masih menjadi nama yang asing, sebuah kenyataan yang sangat disayangkan.  The Tielman Brothers dipercaya lebih dulu memperkenalkan musik beraliran rock sebelum The Beatles. Aksi panggung mereka dikenal selalu atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, sang frontman, bahkan dipercaya telah mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore. THE TIMOR RHYTM BROTHERS (Indonesia 1945-1957)  Anggota Keluarga:  (Ayah) Herman Tielman.  (Ibu) Flora Lorine Hess.  Reggy – lahir 20 Mei 1933 di Surabaya, Indonesia.  Ponthon – lahir 4 Agustus 1934, meninggal di 29 April 2000 di Jember, Indonesia.  Andy – lahir 30 Mei 1936 di Makassar, Sulawesi Makassar, Indonesia. Loulou (Herman Lawrence) – lahir tanggal 30 Oktober 1938 di Surabaya, Indonesia, meninggal pada 4 Agustus 1994 di Cairus, Australia. Jane (Janette Loraine) – lahir 17 Agustus 1940, meninggal pada 25 Juni 1993.  Kisah Tielman Brothers dimulai di Surabaya, dimana 4 bersaudara Tielman kecil serta Jane sang adik mulai tampil bersama pada tahun 1945 membawakan lagu-lagu rakyat yang diiringi gerak dan tarian tradisional. Sang ayah bernama Herman Tielman adalah seorang kapten yang bekerja di KNIL (Tentara Kerajaan Belanda untuk Indonesia), merupakan musisi sejati yang berbakat, dan sudah lama sering bermain musik dengan para sahabatnya. Ia persiapkan anak-anaknya, yaitu: Reggy, Ponthon, Andy, Loulou dan Jane, untuk total terjun ke dunia musik. Dari mulai Ponthon yang ingin memainkan double bass betot, lalu Reggy ingin bermain banjo, kemudian Loulou kecil suka drum, dan Andy belajar bermain gitar. Pada penampilan pertama mereka dalam pesta keluarga disebuah rumah, mereka membuat terkejut para sahabat ayah mereka, dengan membawakanlagu-lagu sulit seperti Tiger Rag dan 12th Street Rag.

The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Indonesia. Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara musik Indonesia dan Barat, dan memiliki akar di Keroncong.

The Tielman Brothers adalah yang band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones.

The Tielman Brothers pernah tampil di Istana Negara Jakarta dihadapan Presiden Soekarno. Mereka adalah anak dari Herman Tielman asal Kupang dan Flora Lorine Hess asal Semarang. Karier rekaman mereka dimulai ketika keluarga Tielman pada tahun 1957 hijrah dan menetap di Breda, Belanda. Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di Eropa, terutama Belanda. Di Indonesia sendiri, nama The Tielman Brothers masih menjadi nama yang asing, sebuah kenyataan yang sangat disayangkan.

The Tielman Brothers dipercaya lebih dulu memperkenalkan musik beraliran rock sebelum The Beatles. Aksi panggung mereka dikenal selalu atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, sang frontman, bahkan dipercaya telah mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore.

THE TIMOR RHYTM BROTHERS (Indonesia 1945-1957)

The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Indonesia. Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara musik Indonesia dan Barat, dan memiliki akar di Keroncong.  The Tielman Brothers adalah yang band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones.  The Tielman Brothers pernah tampil di Istana Negara Jakarta dihadapan Presiden Soekarno. Mereka adalah anak dari Herman Tielman asal Kupang dan Flora Lorine Hess asal Semarang. Karier rekaman mereka dimulai ketika keluarga Tielman pada tahun 1957 hijrah dan menetap di Breda, Belanda. Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di Eropa, terutama Belanda. Di Indonesia sendiri, nama The Tielman Brothers masih menjadi nama yang asing, sebuah kenyataan yang sangat disayangkan.  The Tielman Brothers dipercaya lebih dulu memperkenalkan musik beraliran rock sebelum The Beatles. Aksi panggung mereka dikenal selalu atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, sang frontman, bahkan dipercaya telah mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore. THE TIMOR RHYTM BROTHERS (Indonesia 1945-1957)  Anggota Keluarga:  (Ayah) Herman Tielman.  (Ibu) Flora Lorine Hess.  Reggy – lahir 20 Mei 1933 di Surabaya, Indonesia.  Ponthon – lahir 4 Agustus 1934, meninggal di 29 April 2000 di Jember, Indonesia.  Andy – lahir 30 Mei 1936 di Makassar, Sulawesi Makassar, Indonesia. Loulou (Herman Lawrence) – lahir tanggal 30 Oktober 1938 di Surabaya, Indonesia, meninggal pada 4 Agustus 1994 di Cairus, Australia. Jane (Janette Loraine) – lahir 17 Agustus 1940, meninggal pada 25 Juni 1993.  Kisah Tielman Brothers dimulai di Surabaya, dimana 4 bersaudara Tielman kecil serta Jane sang adik mulai tampil bersama pada tahun 1945 membawakan lagu-lagu rakyat yang diiringi gerak dan tarian tradisional. Sang ayah bernama Herman Tielman adalah seorang kapten yang bekerja di KNIL (Tentara Kerajaan Belanda untuk Indonesia), merupakan musisi sejati yang berbakat, dan sudah lama sering bermain musik dengan para sahabatnya. Ia persiapkan anak-anaknya, yaitu: Reggy, Ponthon, Andy, Loulou dan Jane, untuk total terjun ke dunia musik. Dari mulai Ponthon yang ingin memainkan double bass betot, lalu Reggy ingin bermain banjo, kemudian Loulou kecil suka drum, dan Andy belajar bermain gitar. Pada penampilan pertama mereka dalam pesta keluarga disebuah rumah, mereka membuat terkejut para sahabat ayah mereka, dengan membawakanlagu-lagu sulit seperti Tiger Rag dan 12th Street Rag.

Anggota Keluarga:

(Ayah) Herman Tielman.

(Ibu) Flora Lorine Hess.

Reggy – lahir 20 Mei 1933 di Surabaya, Indonesia.

Ponthon – lahir 4 Agustus 1934, meninggal di 29 April 2000 di Jember, Indonesia.

Andy – lahir 30 Mei 1936 di Makassar, Sulawesi Makassar, Indonesia. Loulou (Herman Lawrence) – lahir tanggal 30 Oktober 1938 di Surabaya, Indonesia, meninggal pada 4 Agustus 1994 di Cairus, Australia. Jane (Janette Loraine) – lahir 17 Agustus 1940, meninggal pada 25 Juni 1993.

Kisah Tielman Brothers dimulai di Surabaya, dimana 4 bersaudara Tielman kecil serta Jane sang adik mulai tampil bersama pada tahun 1945 membawakan lagu-lagu rakyat yang diiringi gerak dan tarian tradisional. Sang ayah bernama Herman Tielman adalah seorang kapten yang bekerja di KNIL (Tentara Kerajaan Belanda untuk Indonesia), merupakan musisi sejati yang berbakat, dan sudah lama sering bermain musik dengan para sahabatnya. Ia persiapkan anak-anaknya, yaitu: Reggy, Ponthon, Andy, Loulou dan Jane, untuk total terjun ke dunia musik. Dari mulai Ponthon yang ingin memainkan double bass betot, lalu Reggy ingin bermain banjo, kemudian Loulou kecil suka drum, dan Andy belajar bermain gitar. Pada penampilan pertama mereka dalam pesta keluarga disebuah rumah, mereka membuat terkejut para sahabat ayah mereka, dengan membawakanlagu-lagu sulit seperti Tiger Rag dan 12th Street Rag.

Aktivitas bermusik Tielman bersaudara ini terus berlanjut hingga mendapat sponsor dari beberapa pihak swasta di Surabaya. Dan hanya dalam waktu setengah tahun mereka sudah melakukan tur untuk grup mereka yang diberi nama THE TIMOR RHYTHM BROTHERS. Timor adalah pulau dimana keluarga Tielman berasal. Setelah itu mereka kemudian menerima tawaran dari salah satu asosiasi kesejahteraan di Indonesia saat itu yang bernama NIWIM (Usaha Nasional Kesejahteraan Indonesia) dan bersama-sama dengan para musisi Belanda terkenal seperti De Wama’s, The Ramblers, dan The Skymasters, mereka tur di sepanjang kota-kota besar di Indonesia. Pertunjukan mereka terdiri dari musik dan tarian yang berasal dari seluruh kepulauan Indonesia, termasuk kostum dan atribut ritual seperti tombak, parang dan pedang. Selama pertunjukan, sang ayah (Herman Tielman) ikut bergabung pada gitar, sementara sang ibu (Flora) menjadi menejer mereka. Mereka juga pernah tampil di istana presiden Soekarno di Jakarta. Ketika tumbuh dewasa, mereka mulai menciptakan album top hits dalam harmoni yang sempurna. Pada tahun 1951 mereka mulai belajar mendengarkan lagu-lagu milik Arthur Smith antara lain Guitar Boogie. Andy kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara: “ini adalah yang pertama kali saya bersama saudara-saudara saya, mengubah lagu-lagu yang selama ini kami bawakan dengan menjadikannya musik rock ‘n roll, dengan menambahkan alat musik drum ke dalamnya”. Kemudian mereka mulai memainkan sejumlah lagu milik Les Paul, Elvis Presley, Little Richard, Bill Haley, Fats Domino, Chuck Berry dan Gene Vincent. Andy juga pernah bermain bersama Dolf de Vries dalam sebuah band yang bernama THE STARLIGHTS di Jakarta. Kemudian di Sumatera ia bermain tanpa saudara-saudaranya dalam band Hawaiian milik Freddy Wehner.

THE TIMOR RHYTHM BROTHERS –THE FOUR TIELMAN BROTHER-THE 4 T’s (Breda 1957-1959)

Formasi:

Andy Tielman

(lead guitar, vocals).

Reggy Tielman

(2nd lead guitar, vocals).

Ponthon Tielman

(double bass, vocals).

Loulou Tielman

(drum, vocals).

Mereka kadang ditawarkan tur ke seluruh Indonesia dengan syarat bahwa mereka harus mengubah kewarganegaraan Belanda mereka menjadi WNI. Namun Herman Tielman berpendapat bahwa, anak anaknya akan memiliki masa depan yang lebih baik jika bermain musik di Belanda. Dan pada tahun 1957 akhirnya mereka sekeluarga pulang ke Belanda. Ponthon sudah dipulangkan satu tahun sebelumnya dan tinggal bersama istrinya di Bussum. Edu Schalk yang merupakan seorang penyanyi dalam sebuah grup milik Poetiray Brothers dari suatu wilaya yang bernama Oosterhout di Netherlands, adalah teman Indonesia pertama mereka di Breda.

Suatu hari Tielman bersaudara pergi ke toko musik Spronk di Breda untuk membeli sebuah gitar yang termahal di toko tersebut, namun syaratnya mereka harus bisa meyakinkan pemilik toko itu atas bakat besar mereka. Kemudian mereka pun melantunkan lagu Bye Bye Love milik The Everly Brothers dalam versi mereka, hingga akhirnya sang pemilik toko menjadi kagum dan memperbolehkan mereka untuk membeli gitar tersebut dengan cara kredit/mengangsurnya. Belakangan gitar putih merek Miller dan gitar Sunburst Wilson yang sering mereka pakai di band, akhirnya menjadi legenda besar hingga kini. Ini adalah produk dari perusahaan Egmond dari 

Eindhoven (type ES 57). Kemudian mereka juga membeli combo amplifier merek Egmond untuk menggantikan radio tua yang mereka gunakan selama ini. Penampilan pertama mereka berlangsung di Hotel De Schuur di Catharinalaan di Breda. Pada awalnya mereka masih menggunakan nama TIMOR RHYTM BROTHERS, kemudian segera mereka merubah nama tersebut menjadi FOUR TIELMAN BROTHERS atau THE 4 T’s. Mereka semakin terkenal di Breda dan mulai show di tempat-tempat lain di propinsi Brabant seperti Kamp Lunetten di Vught dan pub dansa De Cosmopoliet di ‘s Hertogenbosch.

Pada saat pergelaran Expo di Brussels – Belgia, yang diselenggarakan mulai tanggal 17 April hingga 19 Oktober tahun 1958, dimana pada masa itu musik berirama Hawaiian sungguh sangat populer di Eropa, sampai-sampai dibangun sebuah pemukiman khusus untuk musisi Hawaiian di suatu lokasi yang bernama Attraction Park selama berlangsungnya Expo tersebut. Dengan hiasan pohon kelapa sawit, langit biru, tanaman eksotis serta bunga-bunga, musisi hawaiian seperti Rudi Wairata (stell guitarist) dan Mike Anoi alias Guus ‘Broer’ Arends, mereka tampil bermain sebagai bintang utama. Beberapa grup band dari Belanda muncul juga di Expo tersebut, termasuk FOUR TIELMAN BROTHERS yang diundang oleh Mr. Morisson dari perkumpulan pemukiman Hawaiian.

Pada event tersebut Andy dan sauda-saudaranya hanya diperbolehkan untuk tampil sekali saja dipanggung, untuk mengisi jam istirahat selama 20 menit. Mereka lalu membawakan sebuah suguhan irama rock ‘n’ roll yang luar biasa yang belum pernah ada di Eropa sebelumnya. Andy bermain gitar dengan cara posisi neck gitar diarahkan ke lantai, kemudian salah satu tangannya memetik gitar, sementara salah satu kakinya juga bermain diatas fret gitar, atau gitarnya dimainkan dengan menggunakan stik drumnya Loulou. Ponthon juga tak mau ketinggalan untuk memainkan bass-nya dengan cara akrobatik. Ataukah sambil memainkan sebuah lagu, mereka pun saling tukaran gitar dengan cara melemparkannya satu dengan yang lainnya diantara mereka bersaudara.

Akhirnya waktu yang hanya diberikan untuk mereka bermain yang cukup sekali manggung saja dengan durasi hanya 20 menit, kemudian ditawarkan oleh pihak penyelenggara Expo menjadi hampir 6 bulan.
Di Expo tersebut mereka berkenalan dengan seorang warga negara Belgia yang bernama René ‘Nappie’ Vlasselaar serta saudaranya yang bernama Ferry, yang memiliki perusahaan juke box yaitu Fernap (Ferry dan Nappy), kemudian menjadi manajer grup band ini, lalu mengatur sesi rekaman dibawah naungan labelnya yang bernama Fernap. Dalam rekaman tersebut lagu yang menjadi hits mereka antara lain: Rock Little Baby Of Mine adalah lagu berirama rock ditulis oleh Andy Tielman, serta lagu balada pada side lain yaitu You’re Still The One. Inspirasi untuk kedua lagu berasal dari sang idola Elvis Presley, tapi gaya khas Tielman tetap ada meskipun teknik rekaman masih primitif alias jadul. Andy kemudian menikah di Brussels bersama kekasihnya yang bernama Jeanine M. Ketika suatu malam terjadi musibah kebakaran di lokasi Expo, semua gitar dan amplifier habis dilalap api. Untuk membeli peralatan dan perlengkapan musik tersebut sangatlah mahal, sebab gitar Gibson dan amplifier yang ikut terbakar merupakan pesanan langsung dari USA. Kemudian pembawa acara televisi terkenal di Jerman yaitu Hans Joachim Kulenkamp dan Peter Frankenfeld bertemu Tielman Brothers pada Expo itu, lalu mengundang grup band ini datang ke Jerman di akhir tahun 1958, untuk tampil sebagai bintang tamu dalam acara mereka di televisi, dan melakukan pertunjukan musik dalam pembuatan film Paprika.

Penampilan pertama The Tielman Brothers di Jerman berlangsung di “Plankenkaffee Kosschenhaschen” di Mannheim dari tanggal 3 hingga 16 Januari 1959. The Tielman Brothers juga diundang pada tanggal 29 Januari 1959 di Hotel Deutsches Theater di München di acara pemutaran perdana film Paprika. Di sana mereka bertemu aktris Romy Schneider dan mendapatkan penghargaan medali film. Pada tahun tersebut mereka tampil sebagai salah satu bintang utama untuk meramaikan pergelaran sirkus dan pameran tahunan. Manejer mereka yang berasal dari Belgia itulah yang telah membawa mereka ikut hadir dalam pergelaran tersebut. Bersama kelompok Circus ‘Fisher’ mereka melakukan perjalanan ke seluruh Jerman dan mereka juga tampil sebagai tamu terkenal dalam event ‘Oktoberfest’ di Muenchen. Kor Aaftink yang pada waktu itu sebagai manajer label Imperial dari perusahaan rekaman Bovema mencoba menawarkan kontrak rekaman untuk group rock ‘n’ roll liar asal Belanda ini. Single perdana mereka menjadi salah satu yang menarik dalam sejarah pop Belanda. Irama yang mudah diingat dalam rekaman Hop and Swing tersebut, serta ciri khas vokal yang unik dari Andy dan dukungan instrument oleh Ponthon masih pada sound double bass yang sangat mendunia.

0 Comments

Post a Comment