Biografi Imam Bukhari

Biografi Imam Bukhari    Nama lengkap Imam Bukhari merupakan Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju'fi Al-Bukhari. Beliau lahir pada hari Jum'at seusai shalat Jum'at, 13 Syawwal 194 H dikota bukhara. Maka tidak heran apabila beliau lebih terkenal dengan sebutan Al-Bukhari. Sebab pemakaian huruf 'al' dirasa tidak lebih familiar di Indonesia, maka masyarakat di sini menyebut beliau Imam Bukhari alias Bukhari. Bukhari dididik dalam keluarga yang berilmu. Ismail, Bapaknya, merupakan seorang pakar hadits yang memplajarinya dari sejumlah ulama terkenal. Semacam, Malik bin Anas, Hammad bin Zaid, serta Abdullah bin Al-Mubarak. Ayahnya wafat ketika Bukhari tetap kecil, jadi dirinya pun diasuh oleh sang bunda dalam kondisi yatim. Ayahnya meninggalkan Bukhari dalam kondisi yang berkecukupan dari harta yang halal serta berkah. Harta tersebut dijadikan Bukhari sebagai media untuk sibuk dalam menuntut ilmu.  Waktu kecil, kedua mata Bukhari buta. Sebuahketika ibunya bermimpi menonton Khalilullah Nabi Ibrahim AS berujar kepadanya, "Wahai ibu, sesungguhnya Allah sudah memulihkan pengamatan putramu sebab tidak sedikitnya do'a yang kalian panjatkan kepada-NYA." Menjelang pagi harinya, bunda Imam Bukhari mendapati pengamatan anaknya sudah sembuh. Menginjak usia 16 tahun, dirinya bersama bunda serta kakaknya mengunjungi kota suci. Dirinya kemudian tinggal

Nama lengkap Imam Bukhari merupakan Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju'fi Al-Bukhari. Beliau lahir pada hari Jum'at seusai shalat Jum'at, 13 Syawwal 194 H dikota bukhara. Maka tidak heran apabila beliau lebih terkenal dengan sebutan Al-Bukhari. Sebab pemakaian huruf 'al' dirasa tidak lebih familiar di Indonesia, maka masyarakat di sini menyebut beliau Imam Bukhari alias Bukhari. Bukhari dididik dalam keluarga yang berilmu. Ismail, Bapaknya, merupakan seorang pakar hadits yang memplajarinya dari sejumlah ulama terkenal. Semacam, Malik bin Anas, Hammad bin Zaid, serta Abdullah bin Al-Mubarak. Ayahnya wafat ketika Bukhari tetap kecil, jadi dirinya pun diasuh oleh sang bunda dalam kondisi yatim. Ayahnya meninggalkan Bukhari dalam kondisi yang berkecukupan dari harta yang halal serta berkah. Harta tersebut dijadikan Bukhari sebagai media untuk sibuk dalam menuntut ilmu.


Waktu kecil, kedua mata Bukhari buta. Sebuahketika ibunya bermimpi menonton Khalilullah Nabi Ibrahim AS berujar kepadanya, "Wahai ibu, sesungguhnya Allah sudah memulihkan pengamatan putramu sebab tidak sedikitnya do'a yang kalian panjatkan kepada-NYA." Menjelang pagi harinya, bunda Imam Bukhari mendapati pengamatan anaknya sudah sembuh. Menginjak usia 16 tahun, dirinya bersama bunda serta kakaknya mengunjungi kota suci. Dirinya kemudian tinggal di Makkah dekat dengan Baitullah berbagai saat untuk menuntut ilmu. Berbagai negeri yang sudah disinggahi dalam rangka rihlah mendalami hadits antara lain : Khurasan, Bashrah, Kufah, Baghdad, Hijaz (Makkah & Madinah), Syam, Al-Jazirah (kota-kota yg terletak dikurang lebih Dajlah & Eufrat), Mesir.

Guru dan Murid Imam Bukhari


Imam Bukhari berjumpa dengan sekelompok kalangan atba'ut tabi'in muda, dan beliau meriwayatkan hadits dari mereka, Sebagaimana beliau juga meriwayatkan dengan jumlah yang sangat besar dari kalangan selain mereka. Dalam masalah ini beliau telah menulis dari sekitar 1.080 jiwa yang semuanya dari kalangan ahlul hadits. Guru-guru Imam Bukhari terkemuka yang telah beliau riwayatkan haditsnya ialah : Abu 'Ashim An-Nabil, Makki bin Ibrahim, Muhammad bin Isa bin Ath-Thabba', Ubaidullah bin Musa, Ahmad bin Hambal, dan sebagainya. Sedangkan diantara murid beliau adalah : Imam Muslim bin Al-Hajjad An-Naisaburi, Imam Abu Isa at - Tirmidzi, Al-Imam Shalih bin Muhammad, dan sebagainya.

Karya-Karya Imam Bukhari


Banyak buku yang ditulis oleh Imam Bukhari. Diantranya adlh Al-Jami' as-Sahih, Al-Adab al-Mufrad, At-Tarikh ash-Shaghir, At-Tarikh al-Awsath, At-Tarikh al-Kabir,At-Tafsir al-Kabir, Al-Musnad al-Kabir, Kitab al-'ilal, Raf'ul Yadain fi ash-Shalah, Birrul Walidain, Kitab al-Asyribah, Al-Qira'ah Khalfa, Al-Wihdan, Al-Fawa'id, Qadlaya ash-Shahabah wa at-Tabi'in, dan Masyîkhah. Semua karya Imam Bukhari sangat penting dalam ilmu hadits, Tetapi yang paling terkenal adalah kitab Al-Jami' Ash-Shahih yang lebih populer dengan 'Shahih Al-Bukhari'. Kitab ini mulai ditulis ketika beliau berada di Makkah. Penulisan berakhir ketika beliau berada di Madinah.

Dari sekian ribu hadits yang dihafalnya, untuk dimasukkan kedalam kitabnya itu ia mengadakan seleksi yang sangat ketat. Setiap hendak memasukkan hadits kedalam kitabnya, beliau melakukan shalat sunah dan beristikharah. Bila merasa mantap, beliau baru memasukkan hadits tersebut. Beliau melakukan hal ini selama lebih kurang 16 Tahun.


Wafat Beliau


Imam Bukhari keluar menuju Samarkand. Tiba di khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk mengunjungi beberapa familinya. Namun, di sana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan akhirnya beliau meninggal pada hari sabtu, tanggal 31 Agustus 870M (256H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan selepas Shalat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri. Semoga Allah selalu merahmatinya dan ridha kepadanya. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.

0 Comments

Post a Comment