Biodata
Tempat dan Tanggal Lahir : Singapura, 4 Juli 1984
Orang tua : Nono Anwar Makarim (ayah) Atika Algadrie (ibu)
Pasangan : Franka Franklin (istri, 2014)
Pendidikan : Foreign Exchange di London School of Economics
International Relations di Brown University, Amerika Serikat
Harvard Business School , Harvard University
Karir : Co Founder & Managing Direktor Zalora Indonesia
Chief Innovation Officer Kartuku
Bussiness Consultan , Mckinsey & Company
Founder & CEO GO-JEK (2011- sekarang)
Biografi
Nadiem Makarim pendiri GoJek saat ini menjadi CEO PT GoJek Indonesia. Nadiem memposisikan PT GoJek Indonesia merupakan Penyedia jasa transportasi ojek di Indonesia yang berkembang pesat setelah meluncurkan aplikasi di ponsel pada awal 2015. Nadiem Makarim adalah seorang yang cukup setia menggunakan jasa ojek. Nadiem melihat permasalahan utama tukang ojek adalah waktu tidak produktif yang besaar, seperti mangkal dan menunggu penumpang.
Saat di pangkalan ojek, pengemudi ojek harus bergiliran dengan pengemudi ojek lainnya. Disisi lain para pengguna ojek, juga merasa malas untuk berjalan mencari pangkalan ojek. Di kota-kota besar, orang lebih suka menggunakan taxi karena lebih mudah dicari. Berdasarkan riset tersebut, Nadiem mendapatkan ide awal untuk melakukan inovasi bagaimana cara menghubungkan pengendara ojek dengan calon pembelinya. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan ponsel. GoJek dirintis pada tahun 2011 dengan menggunakan sistem yang masih sangat sederhana, yaitu calon penumpang menghubungi melalui telepon, atau kirim sms.
Saat ini Nadiem Makarim pendiri GoJek telah membuktikan prestasi yang luar biasa, setidaknya ada lebih 10 ribu supir ojek yang tergabung dalam GoJek. Salah satu sumber peningkatan yang drastis karena adanya aplikasi berbasiskan Android. Harapan Nadiem Makarim pendiri GoJek adalah, perusahaannya PT. Gojek dapat membantu serta melayani seluruh masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada.
Model bisnis yang diterapkan GoJek adalah skema bagi hasil dengan supir ojek. GoJek hanya mengambil bagian 20% dan sisianya 80% adalah bagian pengendara ojek. GoJek memberikan fasilitas kepada supir berupa jaket, helm dan HP Android. Terkahir terdapat pemberitaan GoJek juga memberikan perlindungan asuransi kesehatan dan kecelakaan kepada supir.
Ide awal
Nadiem Makarim lahir 4 juli 1984. Ia adalah lulusan Brown University dan Master of Business Administration dari Harvard Business School, AS. Sebelum membangun bisnis berbasis aplikasi, Nadiem adalah seorang pegawai di salah satu perusahaan aplikasi belanja online (Co-Founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku). Dengan mobilitas tinggi, ia lebih memilih ojek ketimbang mobil pribadi untuk menjalani kegiatan sehari-harinya. Bahkan ia hampir 5 kali sehari naik ojek.
Nadiem lebih memilih menggunakan ojek saat pulang atau pergi ke kantor karena merasa lebih aman, tingkat kecelakaan pada pengguna ojek sangat kecil. Selama menggunakan jasa ojek, ia tidak pernah mengalami kecelakaan tidak seperti saat ia menggunakan taksi, dirinya pernah dua kali kecelakaan, kendaraan pribadi tiga kali kecelakaan, dan naik motor pribadi satu kali kecelakaan.
Lantaran sering menggunakan jasa ojek, Nadiem pun sering ngobrol dengan para tukang ojek langganannya. Dari hasil obrolan dan pengamatannya, ia mengetahui bahwa sebagian besar waktu tukang ojek banyak dihabiskan untuk mangkal dan menunggu penumpang.
Saat di pangkaln ojek, biasanya tukang ojek bergiliran dengan tukang ojek lainnya. Sudah giliran, kadang penumpang sepi. Sementara itu, dari sisi pengguna jasa, keamanan dan kenyamanan ojek belum terjamin 100 persen.
Dari hasil riset itulah ia mendapatkan ide membuat inovasi bagaimana orang bisa dengan mudah memesan ojek melalui ponsel tanpa harus repot ke pangkalan ojek, jadi orang yang jauh dengan pangkalan ojekpun dapat menikmatinya. Tukang ojek sendiri tidak harus mangkal. Bagi penumpang, menggunakan ojek juga lebih aman karena jelas dan terdaftar. Ide Nadiem ini juga sejalan dengan salah satu tugas kuliah ketika mengambil master di Harvard Business School. Saat awal merintis bisnis, ia hanya memiliki 10 karyawan dan 20 tukang ojek.
Prestasi
1. Solusi inovatif dengan menggunakan teknologi
Hal pertama setelah mendengar kisah Gojek, adalah solusi inovatif dengan menggunakan teknologi. Idenya sangat sederhana hanya mempermudah mempertemukan antara pengemudi ojek dengan calon penumpang. Solusi yang sederhana tersebut ternyata mendapat respons yang positif dari masyarakat dan segera berkembang pesat.
2. Kreativitas Yang Tinggi sehingga menghasilkan breakthrough
Melihat peluang menjadikan faktor utama dalam keberhasilan berwirausaha, dengan ide kreatif yang sebelumnya belum terpikirkan menjadikan tokoh ini menghasilkan omzet yang mencapai miliyar rupiah dari terobosan yang dilakukannya.
3. Membuat kebutuhan baru
Pada awalnya orang tidak mau menggunakan ojek, karena di beberapa kota harga ojek cukup mahal dan permasalahan transaparansi harga. Aplikasi Gojek berusaha menyadarkan pada masyarakat, ada sebuah solusi atas kebutuhan mereka. Moda transportas ojek sebenarnya dapat menjadi solusi, jika dikelola dengan benar.
4. Membuka lapangan kerja baru dan padat karya
0 Comments
Post a Comment