Biografi Abraham Samad


  Biografi Abraham Samad     Abraham Samad adalah orang kelahiran Makassar pada tanggal 27 November 1967. Sejak kecil Abraham Samad sudah ditinggal oleh ayahnya sehingga hanya dengan ibunyalah dirinya tumbuh dan berkembang. Dibawah pengasuhan ibunya inilah, Abraham tumbuh menjadi pribadi yang kritis. Ia tak mentolelir adanya kesewenangan terhadap manusia lain terutama yang lebih lemah. Sosok sang ibu begitu mempengaruhi kepribadian dan menjadi pilar bagi tuntunan hidupnya.  Setamat SD pada tahun 1980, Abraham Samad kemudian masuk ke SMP Nasional di Makassar. Sikap kritis Abraham semakin terasah. Ia sangat tidak berkompromi terhadap segala bentuk penyimpangan di sekitarnya. Di tahun 1983, Abraham masuk ke SMA Katolik Cendrawasih, Makassar. Abraham termasuk siswa yang cerdas dan vokal di kalangan teman-temannya. Jiwa kritisnya dan jiwa pemberontak yang sudah tertanam dalam dirinya membuat ia kerap kali terlibat pertengkaran, namun pertengkaran yang ia lakukan adalah karena membela temannya yang tertindas. Sudah menjadi terkenal di kalangan teman-temannya jika ada yang merasa di perlakukan tidak adil maka mereka langsung mengadu ke Abraham.  Semenjak kecil Abraham bercita-cita ingin jadi advokat, maka selepas SMA ditahun 1987, Abraham mengikuti tes di Universitas Hasanuddin Makassar jurusan Hukum dan beliau diterima. Menjadi mahasiswa Hukum membuat Abraham seakan

Abraham Samad adalah orang kelahiran Makassar pada tanggal 27 November 1967. Sejak kecil Abraham Samad sudah ditinggal oleh ayahnya sehingga hanya dengan ibunyalah dirinya tumbuh dan berkembang. Dibawah pengasuhan ibunya inilah, Abraham tumbuh menjadi pribadi yang kritis. Ia tak mentolelir adanya kesewenangan terhadap manusia lain terutama yang lebih lemah. Sosok sang ibu begitu mempengaruhi kepribadian dan menjadi pilar bagi tuntunan hidupnya.


Setamat SD pada tahun 1980, Abraham Samad kemudian masuk ke SMP Nasional di Makassar. Sikap kritis Abraham semakin terasah. Ia sangat tidak berkompromi terhadap segala bentuk penyimpangan di sekitarnya. Di tahun 1983, Abraham masuk ke SMA Katolik Cendrawasih, Makassar. Abraham termasuk siswa yang cerdas dan vokal di kalangan teman-temannya. Jiwa kritisnya dan jiwa pemberontak yang sudah tertanam dalam dirinya membuat ia kerap kali terlibat pertengkaran, namun pertengkaran yang ia lakukan adalah karena membela temannya yang tertindas. Sudah menjadi terkenal di kalangan teman-temannya jika ada yang merasa di perlakukan tidak adil maka mereka langsung mengadu ke Abraham.

Semenjak kecil Abraham bercita-cita ingin jadi advokat, maka selepas SMA ditahun 1987, Abraham mengikuti tes di Universitas Hasanuddin Makassar jurusan Hukum dan beliau diterima. Menjadi mahasiswa Hukum membuat Abraham seakan menemukan tempat untuk menyalurkan idealismenya. Abraham kemudian magang. Dalam magangnya ini, Abraham menemukan bahwa sistem hukum di Indonesia cenderung sering di politisasi untuk kepentingan tertentu, bahkan hukum bisa dijual belikan dengan harga yang rendah. Hal ini membuat Abraham geram dan semakin gelisah. Ia ingin meluruskan itu semua namun belum tahu harus dari mana. Suatu saat dirinya diserahi menyelesaikan suatu kasus yaitu Bom Makassar beberapa tahun lalu. Sebenarnya masalah ini sangat sensitif dan cenderung dihindari advokat lain, pasalnya kasus ini akan sedikit menyinggung SARA. Kasus bom Makassar ini ditunggangi isu teroris yang tidak berdasar. Namun Abraham Samad menerima kasus ini ditangani olehnya karena ia ingin membela para keluarga korban perlakuan tak adil tersebut.

Keprihatinan Abraham Samad juga terlihat atas kasus korupsi yang sudah membudaya di negeri ini, hukum di Indonesia sudah kehilangan kredibilitasnya karena kasus korupsi ini. Abraham menegaskan "Para penegak hukum, termasuk para advokat saat ini telah menjadi bagian dari mata rantai korupsi itu. Inilah yang menjadikan sistem peradilan kita mengalami proses pengeroposan, dimana budaya korupsi ini secara langsung menyebabkan perlakuan terhadap rakyat kecil menjadi sampai tidak adil", papar Abraham.

"Dengan demikian, lanjut Abraham, apapun bentuk program yang akan dijalankan untuk mengeliminir kecenderungan budaya perilaku korup ini, bila mafia hukum dan peradilan tidak diberantas, maka semua itu tak akan ada gunanya", lanjutnya.

Setelah menyelesaikan S1 nya, Abraham Samad melanjutkan S2 dan S3 nya di UnHas juga. Dalam tesis untuk mendapat gelar doktornya, beliau mengangkat tema pemberantasan korupsi dimana penanganan kasus korupsi di pengadilan negeri harus dilakukan dengan pengadilan khusus. Selain menyelesaikan studinya dan menjadi advokat, Abraham Samad juga mendirikan sebuah LSM yang bernama ACC atau Anti Coruption Committee. LSM ini bekerja dalam rangka membongkar kasus kasus korupsi di Sulawesi Selatan juga mendukung sistem pemerintahan yang bersih dan pelayanan umum yang maksimal dengan agenda utamanya pemberantasan korupsi. Abraham Samad sendiri dalam LSM tersebut adalah pendiri sekaligus koordinator.

Saat SMP, Abraham tumbuh menjadi pribadi yang sangat kritis. Ia selalu merasa tidak nyaman setiap kali berjumpa dengan ketidakadilan. Terlebih lagi ketika SMA, bahkan ia seringkali bertengkar untuk membela teman-temannya.  Setelah lulus SMA, Abraham Samad memilih melanjutkan ke perguruan tinggi dengan memilih Fakultas Hukum di Universitas Hasanudin, Makasar.

Abraham Samad sedikit bimbang dalam menentukan profesi yang akan digelutinya kelak. Pada satu sisi, ia sangat ingin menekuni profesi advokat, karena pada dunia inilah ia bisa melakukan pengabdian untuk melakukan pembelaan terhadap orang-orang yang hak-haknya terlanggarkan serta dirugikan sesuai dengan pangilan hatinya. Namun di sisi lain, ibunya lebih mengharapkan agar Abraham untuk menjadi seorang Birokrat. Namun sebelum benar-benar terjun pada profesi advokat, Abraham memulainya dengan magang terlebih dahulu. ada hal-hal tertentu yang selalu saja menggelisahkan hati Abraham sejak pertama kali menjejakkan kakinya dalam belantara penegakan hukum di Indonesia. Kegeliasahan tersebut semakin lama semakin membesar ketika ia semakin memahami bahwa sistem hukum Indonesia belum berjalan sebagaimana mestinya.

                Biografi Abraham Samad     Abraham Samad adalah orang kelahiran Makassar pada tanggal 27 November 1967. Sejak kecil Abraham Samad sudah ditinggal oleh ayahnya sehingga hanya dengan ibunyalah dirinya tumbuh dan berkembang. Dibawah pengasuhan ibunya inilah, Abraham tumbuh menjadi pribadi yang kritis. Ia tak mentolelir adanya kesewenangan terhadap manusia lain terutama yang lebih lemah. Sosok sang ibu begitu mempengaruhi kepribadian dan menjadi pilar bagi tuntunan hidupnya.  Setamat SD pada tahun 1980, Abraham Samad kemudian masuk ke SMP Nasional di Makassar. Sikap kritis Abraham semakin terasah. Ia sangat tidak berkompromi terhadap segala bentuk penyimpangan di sekitarnya. Di tahun 1983, Abraham masuk ke SMA Katolik Cendrawasih, Makassar. Abraham termasuk siswa yang cerdas dan vokal di kalangan teman-temannya. Jiwa kritisnya dan jiwa pemberontak yang sudah tertanam dalam dirinya membuat ia kerap kali terlibat pertengkaran, namun pertengkaran yang ia lakukan adalah karena membela temannya yang tertindas. Sudah menjadi terkenal di kalangan teman-temannya jika ada yang merasa di perlakukan tidak adil maka mereka langsung mengadu ke Abraham.  Semenjak kecil Abraham bercita-cita ingin jadi advokat, maka selepas SMA ditahun 1987, Abraham mengikuti tes di Universitas Hasanuddin Makassar jurusan Hukum dan beliau diterima. Menjadi mahasiswa Hukum membuat Abraham seakan

Ada suatu kasus yang ditangani oleh Abraham Samad yaitu kasus bom Makassar beberapa tahun lalu. Sejak saat itu, Abraham terlihat semakin aktif dalam melakukan pembelaan terhadap korban perlakuan tidak adil dengan isu teroris yang saat itu sangat sensitif dan cenderung dihindari oleh para advokat lain. Sebagai seorang praktisi hukum sekaligus tokoh pejuang anti korupsi, Abraham sangat prihatin terhadap fenomena budaya korupsi yang merajalela di negeri ini. Dalam pandangannya, dunia hukun dan peradilan di Indonesia sudah sangat terkontaminasi oleh perilaku korupsi ini.

Setelah menyelesaikan studi di Fakulatas Hukum, ia pum melanjutkan S2, masih di Universitas Hasanudin. Sejak tahun 1996, Abraham Samad melakoni profesi sebagai advokat. Kemudian, untuk menunjang profesi yang digelutinya, Abraham Samad medirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang diberi nama Anti Coruption Committee (ACC). LSM ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di Sulawesi Selatan. Selain itu ACC memiliki tujuan mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik serta sistem pelayanan publik yang maksimal dengan sasaran pemberantasan korupsi. Abraham Samad duduk sebagai koordinator, selain ia adalah penggagas LSM tersebut.


Referensi


http://biography-id.blogspot.com/2013/11/biografi-abraham-samad-ketua-kpk.html

http://www.banguninspirasi.com/2013/12/kisah-hidup-abraham-samad-ketua-kpk.html

0 Comments

Post a Comment