Biodata
Nama Lengkap : Maverick Viñales
Tempat Lahir : Figueres, Spanyol
Tanggal Lahir : 12 January 1995
Kebangsaan : Spanyol
Karir : Rider MotoGP
Team saat Ini : Yamaha Movistar
Motor : Yamaha YZr-M1
Nomor : 25
Akun twitter : @maverickmack25
Akun Instagram : @maverickvinales25
Situs Pribadi : www.Maverick25.com
Biografi
Debut vinales di balapan MotoGP adalah pada musim 2015. Di debut pertamanya tersebut ia finis di posisi 12 dan dinobatkan sebagai Rookie Of The Year atau Pembalap Debut terbaik. Kala itu ia bergabung bersama Aleix Espargaro yakni di team Suzuki Ecstar. Tahun 2016, adalah tahun kebangkitanya bersama Suzuki. Setelah dilakukan pengambangan gearbox dan mesin baru pada tunggangnya, beberapa kali Vinales tampil secara impresif. Sepanjang musim 2016, vinales mampu merangsak ke 10 besar. Tahun 2017 Vinales dipinang oleh Yamaha Moviestar untuk menggantikan posisi Lorenzo yang pindah ke dukati. Di dua seri MotoGP 2017, penampilan Maverick Vinales sangat impresif. Tak tanggung tanggung ia berhasil menjuarai GP Qatar dan GP Argentina. Tak heran jika sekarang di pencarian google banyak yang mencari biodata Maverick Vinales.
Sebelum berkiprah di kelas MotoGP, pembalap yang dijuluki Top Gun ini sudah menuai prestasi di ajang balap motor sejak berusia 12 tahun. Kala itu ia berhasil mejuarai seri 125 cc Catalan Champion. Kemudian di tahun 2009 ia berhasil menduduki runner up dalam ajang CEV Bukkler National 125GP dengan devisit 4 poin. Tahun berikutnya, Vinales berhasil menjuarai dua kompetisi sekaligus yakni European 125GP dan CEV Bukler 125GP. Berlanjut di tahun 2011, Vinales terjun di kejuaraan dunia yakni Grand Prix 125 cc dan berhasil menempati klasemen ketiga. Atas capaianya tersebut ia mendapat gelar Rookie Of The Year.
Tahun 2012, kejuaraan World GP 125 cc berganti menjadi moto3 dan motor 2 langkah dilarang dalam kompetisi tersebut. Regulasi ini membuat penampilan Vinales menjadi fluktatif. Kendati demikian ia berhasil menutup musim dengan perikat ket tiga. Tahun berikutnya, Maverick Vinales terlibat persaingan sengit dengan Alex Rins dan Luis Salom dalam merebut juara Moto3. Akhirnya ia berhasil meraih title tersebut setelah memenangkan di balapan terakhir yakni di GP Valencia. Tahun 2014, Maverick Vinales mencoba ke jenjang yang lebih tinggi yakni di kelas moto2. Penampilanya yang mengesankan membuatnya kembali mendapat gelar Rookie Of The Year. Tahun 2015, ia meloncat ke kelas yang lebih tinggi yakni kelas MotoGP bersama Suzuki Ecstar.
Karir
Karir MotoGP
Musim 2015, Maverick Viñales resmi bergabung dengan jajaran pembalap kelas premier motoGP mengenakan Wearpack Suzuki MotoGP team. Di tim barunya tersebut ia memiliki rekan satu timnya Aleix Espargaro yang merupakan saudara kandung dari pembalap Yamaha Tech3 Pol Espargaro. Di musim pertamanya di kelas motoGP ia terlihat seakan masih dibawah bayang-bayang rekan setimnya yang sudah lebih berpengalaman. Terhitung dari 18 seri yang ia ikuti pada musim 2015, Maverick Viñales 8 kali finish di luar peringkat sepuluh besar dan dua kali DNF. Hasil terbaiknya ia raih pada seri GP Catalunya dan GP Australia yang mampu ia selesaikan pada posisi keenam. Musim 2015 ia tutup dengan menempati peringkat kedua belas klasemen pembalap. Musim 2016 merupakan tahun kebangkitan Maverick Viñales dan Suzuki. Dengan beberapa pengembangan seperti Seamles GearBox dan mesin baru GSX-RR yang lebih bertenaga, beberapa kali Maverick Viñales mampu mencuri perhatian pengamat dan fans motoGP. Di seri pembuka Qatar ia mampu menyelesaikan balapan di posisi keenam, merupakan awal musim yang baik baginya dan Suzuki. Mengingat di tahun sebelumnya di sirkuit yang sama ia hanya mampu finish di urutan keempat belas. Di seri kedua GP Argentina Maverick Viñales nyaris memperoleh podium pertamanya seandainya ia tidak mengalami low side, yang menyebabkan ia gagal menyelesaikan balapan[3]. Podium yang tertunda tersebut akhirnya mampu ia tebus ketika menempati posisi ketiga di balapan GP Perancis sirkuit Le Mans 8 May 2016 lalu. Sepanjang musim 2016, hingga seri GP Le Mans, Maverick Viñales mampu menyelesaikan pembalap di peringkat 10 besar.
Dengan talenta yang dimilikinya, beberapa tim pabrikan seperti Yamaha Movistar disebut-sebut telah menawarkan kontrak baginya untuk bergabung bersama tim tersebut. Dengan resminya kepindahan Jorge Lorenzo ke tim Ducati untuk musim 2017, Yamaha Movistar memang tengah mencari pembalap untuk mengisi kekosongan skuadnya tersebut. Pihak Suzuki tentu tidak tinggal diam menyikapi tawaran yang masuk kepada pembalap muda berbakatnya tersebut. Davide Brivio, bos tim Suzuki Ecstar menyatakan bahwa timnya telah memberikan tawaran kenaikan kontrak jika Maverick Viñales tetap bersama Suzuki selama empat musim kedepan. Akhir musim 2016 secara resmi Maverick Vinales akan bergabung dengan tim yamaha motogp , berduet dengan valentino rossi
Maverick Vinales pindah ke Kejuaraan Dunia 125cc menjelang musim 2011, bermitra dengan pembalap veteran Sergio Gadea, yang kembali ke kelas 125cc setelah musim di Moto2, di tim VIP SuperMartxé setelah tim Blusens-BQR bergabung dengan sosialita Amerika Paris Hilton. Ia terkesan selama pengujian pra-musim di Valencia, dan selesai kesembilan di debut nya Grand Prix di Qatar. Setelah pensiun di Jerez karena kegagalan rem, Maverick Vinales urutan keempat di Estoril, sempat kehilangan podium untuk Johann Zarco di foto-finish dengan margin antara pasangan menjadi 0,002 detik. Dua minggu kemudian di Le Mans, Maverick Vinales mengambil kotak start front-baris pertama dengan tempat ketiga, dan setelah pertempuran ras panjang dengan pemimpin kejuaraan Nicolás Terol, Terol membuat kesalahan di tikungan kedua dari belakang dan Maverick Vinales memotong dan mengambil kemenangan dengan selish 0,048 detik. Kemenangannya, pada usia 16 tahun, 123 hari, membuatnya termuda ketiga pembalap untuk memenangkan perlombaan Grand Prix di belakang Scott Redding dan Marco Melandri. Tiga kemenangan berikutnya selama musim berlangsung membuat Maverick Vinales menyelesaikan musimnya sebagai rookie di tempat ketiga dalam klasemen akhir.
Maverick Vinales masuk ke musim 2012 sebagai favorit juara di kejuaraan Moto3. Ia memenangkan lima balapan di awal musim, tapi kurangnya konsistensi dan kemalangan, membuatnya tidak mampu bersaing dengan Sandro Cortese. Pergi ke Malaysia dengan peluang tipis untuk memenangkan gelar, ia malah meninggalkan timnya dan melewatkan balapan di Malaysia, yang memungkinkan Cortese untuk memenangkan gelar dengan Luis Salom melewatinya untuk tempat kedua. Maverick Vinales menyatakan bahwa ia tidak diberitahu tentang tawaran dari tim lain Moto3 dan tim menolak untuk memindahkan dia ke kelas Moto2, dan membuatnya tidak bisa menandatangani perpanjangan kontraknya menjadi 2014.
Dengan talenta yang dimilikinya, beberapa tim pabrikan seperti Yamaha Movistar disebut-sebut telah menawarkan kontrak baginya untuk bergabung bersama tim tersebut. Dengan resminya kepindahan Jorge Lorenzo ke tim Ducati untuk musim 2017, Yamaha Movistar memang tengah mencari pembalap untuk mengisi kekosongan skuadnya tersebut. Pihak Suzuki tentu tidak tinggal diam menyikapi tawaran yang masuk kepada pembalap muda berbakatnya tersebut. Davide Brivio, bos tim Suzuki Ecstar menyatakan bahwa timnya telah memberikan tawaran kenaikan kontrak jika Maverick Viñales tetap bersama Suzuki selama empat musim kedepan. Akhir musim 2016 secara resmi Maverick Vinales akan bergabung dengan tim yamaha motogp , berduet dengan valentino rossi
Kejuaraan Kelas 125cc / Moto3
Maverick Vinales pindah ke Kejuaraan Dunia 125cc menjelang musim 2011, bermitra dengan pembalap veteran Sergio Gadea, yang kembali ke kelas 125cc setelah musim di Moto2, di tim VIP SuperMartxé setelah tim Blusens-BQR bergabung dengan sosialita Amerika Paris Hilton. Ia terkesan selama pengujian pra-musim di Valencia, dan selesai kesembilan di debut nya Grand Prix di Qatar. Setelah pensiun di Jerez karena kegagalan rem, Maverick Vinales urutan keempat di Estoril, sempat kehilangan podium untuk Johann Zarco di foto-finish dengan margin antara pasangan menjadi 0,002 detik. Dua minggu kemudian di Le Mans, Maverick Vinales mengambil kotak start front-baris pertama dengan tempat ketiga, dan setelah pertempuran ras panjang dengan pemimpin kejuaraan Nicolás Terol, Terol membuat kesalahan di tikungan kedua dari belakang dan Maverick Vinales memotong dan mengambil kemenangan dengan selish 0,048 detik. Kemenangannya, pada usia 16 tahun, 123 hari, membuatnya termuda ketiga pembalap untuk memenangkan perlombaan Grand Prix di belakang Scott Redding dan Marco Melandri. Tiga kemenangan berikutnya selama musim berlangsung membuat Maverick Vinales menyelesaikan musimnya sebagai rookie di tempat ketiga dalam klasemen akhir.
Maverick Vinales di 2012 Australian Grand Prix
Maverick Vinales di 2013 Aragon Grand Prix
Maverick Vinales kembali untuk dua balapan terakhir dan berada di tempat ketiga dalam klasemen, kehilangan tempat runner-up untuk Salom. Dia pindah ke Team Calvo bersama Ana Carrasco. Dia memenangkan dua balapan pertamanya dengan Tim Calvo back-to-back di Spanyol dan Perancis Grand Prix. Sejak saat itu, ia memiliki beberapa peluang untuk menang karena ia memimpin di lap terakhir di San Marino, Aragon, dan Philip Island, tetapi pada semua kesempatan, ia disalip oleh rekan pembalap Spanyol Alex Rins. Dia mulai memudar dari pertarungan perebutan gelar dengan dua balapan tersisa, tapi di Motegi,saingan Rins dan Luis Salom mendapat kemalangan,sehingga keduanya tersingkir dari perlombaan, sementara Maverick Vinales melanjutkan balapan untuk menyelesaikan tempat kedua di belakang seri rookie Alex Marquez, membuat dia kembali ke pertarungan perebutan gelar. Ketiga pembalap masuk ke babak final dengan jarak lima poin di semua dari mereka. Salom membuat kesalahan dan secara efektif mengakhiri peluangnya, sementara Rins dan Maverick Vinales terus berjuang. Pada akhirnya, Maverick Vinales mengambil kemenangan ras dan Kejuaraan Dunia Moto3 dengan selisih dua belas poin melewati Rins.Referensi
http://biodatapad.xyz/profil-dan-biodata-maverick-vinales-pembalap-motogp-yamaha-movistar/
0 Comments
Post a Comment