Biodata
Nama Lengkap : Valentino Rossi
Alias : The Doctor
Profesi : Pembalap
Lahir: 16 Februari 1979 (34 tahun), Urbino, Italia
Zodiac : Aquarius
Kewarganegaraan : Italia
Tinggi: 1,82 m
Awal karir: 1996
Orang tua: Graziano Rossi, Stefania Rossi
Film: Fastest, Faster, 2001 MotoGP Review
Biografi
Valentino Rossi lahir di Urbino Italia Hari Jum’at 16 Februari 1979, dia merupakan seorang pembalap sekaligus icon MotoGP di Abad 21 ini, gaya selebrasi yang unik dank has serta kebiasaannya yang sering membuat para penggemar motogp tersenyum merupakan magnet tersendiri bagi Valentino Rossi. Ayahnya juga adalah salah satu pembalap Italia yang cukup terkenal, Graziano Rossi sedangkan ibunya bernama Stefania. Ia diperkenalkan kepada dunia balap lewat Go-Kart, ayahnya membelikan mobil Go-Kart Untuk Vale sebagai pengganti sepeda nya.
Kemudian ia memenangkan kejuaraan balap gokart tingkat regional yang sering diselenggarakan oleh kota tempat tinggalnya sekitar tahun 1990. Dan sekitar tahun 1990-1991 Vale sudah memenangkan beberapa kejuaraan lokal, yang mana mengantarkan Vale pada kejuaraan nasional di kota Parma Italia dan finish sebagai juara ke 5. Karena tingginya biaya membalap gokart 100cc, sang ayah mengarahkan Valentino Rossi berlaga di minimoto, selama tahun 1992-1993 Vale terus belajar seluk beluk tentang minimoto. Tahun 1994 ia direkrut oleh Aprilia Team dengan tujuan Vale bias meningkatkan performa motor RS123R, Dari sinilah petualangan The Doctor dimulai, pada kejuaraan dunia 1996 Ia berhasil meraih beberapa kemenangan meskipun harus gagal finish 5 kali dan beberapa kali jatuh.
Tahun 1997 Vale meraih Juara Dunia Pertamanya dengan tim Aprilia. Dengan menjuarai 11 race dari total 15 race keseluruhannya. Kemudian ia pun memutuskan naik ke 250cc dengan tim yang sama yaitu aprilia, saat itu ia mengendarai RA250, dan dari sini lah rivalitas Vale dimulai ia bersaing sengit dengan Rekan satu tim nya Loris Cappirossi, namun ia harus menyerah dengan hanya menempati posisi runner up terpaut 3 point dari Cappirossi. Ditahun berikutnya ia membalikkan keadaan dengan menjuarai kelas 250cc dan merebut gelar juara dari Cappirossi.
Tahun 2000 Honda tertarik dengan talenta dan bakat yang dimiliki oleh anak ajaib ini, Vale mendapat kesempatan berlaga di kelas tertinggi pada saat itu yaitu kelas 500cc, dengan menunggangi motor Honda NSR500. Dan tidak sampai disitu, diapun mendapatkan bimbingan dan pelatihan sang legenda hidup MotoGP yaitu Michael Doohan. Dari sinilah awal mula Vale mengusik para seniornya salah satunya adalah Max Biaggi.
Ditahun pertamanya berlaga di kelas para raja, Rossi sedikit kesulitan untuk bersaing dibaris depan, dia hanya bisa bersaing menembus barisan tengah saja, baru lah setelah 9 kali race, Rossi meraih podium pertamanya dikelas para raja. Performa nya terus meningkat dan mampu bersaing dengan para seniornya dan berhasil mengusik Pembalap Amerika Kenny Roberts Jr yang menjadi juara pada saat itu.
Baru lah tahun 2001 taring The Doctor mulai terlihat, dimusim ini ia berhasil menekuk para seniornya dengan menjuarai 11 race dan keluar sebagai juara dunia.Tahun 2002 kelas 500cc diganti dengan kelas 990cc, dan ini cikal bakal lahirnya MotoGP. Dimusim ini Rossi mengendarai Honda RC211V. Dengan motor ini lah Rossi berhasil memenangi 11 seri dan tentu saja Juara Dunia menjadi miliknya, dia melakukannya dengan sangat cemerlang. Tahun 2003 adalah tahun gila untuk Rossi karena selain ia meraih juara dunia ke tiga kalinya secara berturut turut, ia pun memenangkan Sembilan seri MotoGP dengan 9 kali pole position. Dan diseri Phillip Island ia melakukan balapan yang sangat spektakuler, bagaimana tidak? Ia terkena penalty 10 detik karena menyalip pada saat bendera kuning berkibar. Namun diluar dugaan ia menyalip satu persatu pembalap-pembalap lain dan mampu memenangkan balapan dengan selisih waktu yang fantastis yaitu 15 detik, momen ini pun sempat membuat pengamat MotoGP Menggelengkan kepalanya.
Karena kesuksesan yang luar biasa ini, merebaklah anggapan bahwa Valentino Rossi sukses hanya karena factor performa RC211V saja, akibat rumor tersebut Rossi memutuskan untuk hengkan dari Honda. Dia sempat diiming-iming untuk bergabung bersama Ducati, namun saat itu ia lebih memilih bergabung bersama Yamaha. Dalam buku Otobiografi yang berjudul “Bagaimana Jika Aku Tak Pernah Mencobanya” yang terbit tahun 2005. Ia tidak memilih Ducati saat itu karena sistem Ducati saat itu mirip dengan Honda. Ia pun berlabuh ke pabrikan yang berlogo Garpu Tala dengan menandatangani kontrak 2 tahun senilah lebih dari US$ 12. Tahun 2004 adalah tahun pertama Rossi dengan Yamaha tahun ini adalah tahun dimana ia bersaing dengan Sete Gibernau dan Max Biaggi namun ia tetap konsisten dengan kekuatannya sehingga menjuarai delapan seri di musim ini, dan memastikan juara dunia keempatnya di Phillip Island Australia. Dengan 304 poin dan unggul jauh dari Sete Gibernau yaitu 47 Poin, sedangkan Max Biaggi di posisi ke tiga.
Kesuksesan Valentino Rossi bersama Yamaha nyatanya berlanjut pada tahun 2005 dimana saat itu ia kembali menjadi juara dunia dengan total 367 poin dan mengalahkan saingan terdekatnya yaitu Marco Melandri 220 poin dan Nicky Hayden 206 poin. Ditahun ini pula ia secara keseluruhan memenangkan 7 kali juara dunia dan 5 diantaranya dikelas tertinggi secara berturut turut. Musim 2008 Rossi memutuskan beraling menggunakan merk ban Birdgestone. Ditahun ini ia sedikit kesulitan diawal musim dengan hanya finis di posisi 5 GP Qatar dan terjatuh di GP Assen dan hanya mampu finish posisi 11. Namun ia mampu menemukan kembali performa terbaiknya dengan mencatat 9 kali kemenangan dan menentukan Juara Dunia di Sirkuit Motegi Jepang.
Di Moto GP musim 2009 Rossi hanya menjuarai enam seri saja, dan kemenangan ini mampu mengantarkan dirinya menjadi juara dunia sembilan kali dan juara MotoGP yang ketujuh kali. Rossi keluar sebagai juara setelah di klasemen akhir, unggul 45 poin dari saingan terdekatnya yaitu Jorge Lorenzo yang mana dia adalah rekan satu tim di Fiat Yamaha. Keistimewaan kejuaraan tahun ini ia berhasil memastikan podium ke 100 nya selama karirnya di kejuaraan balap motor, keistimewaan ini ia raih saat balapan di GP Assen Belanda. Tahun 2006 ia harus merelakan juara dunianya ke tangan Nicky Hayden karena terlalu mengambil resiko saat bersaing di GP Valencia, ia terjatuh. Dan tahun 2007 ia mengakui Kehebatan Casey Stoner (Ducati) dimusim 2006 ia bersaing dan bertarung habis habisan dengan memenangkan 4 seri balapan, namun Casey Stoner lebih dominan dan ia tidak mampu berbuat banyak dengan menempati posisi klasemen akhir ke 3.
Tahun 2011-2012 ia hengkan dari Yamaha ke Ducati, namun ini hanya menjadi bumerang untuk Rossi karena ia tidak mampu berbuat banyak untuk Ducati karena pada saat itu, Ducati sedang dalam keadaan benar-benar terpuruk dan ada yang mengatakan bahwa semua masukan Rossi untuk Ducati tidak ditanggapi serius sehingga ia kesulitan mengembangkan Motor nya.Tahun 2013 ia kembali kedalam tim Yamaha menggantikan Ben Spies, ia memulai semuanya dari awal. Puncaknya Tahun 2015 ia hampir menjadi juara dunia ke 10 kalinya hanya saja kalah dari rekan satu timnya Jorge Lorenzo, Beberapa pengamat dan beberapa pihak dimusim ini banyak sekali kontroversi yang merugikan Rossi. Rossi menekan kontrak dengan Yamaha selama 2 tahun yaitu 2016-2017 dan dari performanya saat ini ia satu satunya rider tertua yang masih mampu menghajar pembalap-pembalap muda yang memiliki skill tinggi.
Hobi
Valentino Rossi mencoba untuk menjaga kehidupan pribadinya dari mata publik sebanyak mungkin, meskipun ia tidak membuat rahasia tentang kesukaannya pada klub sepak bola Italia Inter Milan. Rossi sering menonton langsung pertandingan Inter Milan dengan duduk bersama para pemain cadangan mereka. Rossi dikenal berteman dekat dengan pemain Inter Milan Marco Materazzi dan Balotelli, Bahkan sesaat setelah memenangi Grandprix Jerman 2006 Rossi merayakan dengan memakai kaos sepak bola Italia bernomor 23 milik Materazzi. Setelah Rossi memenangkan gelar Dunia yang kesembilan pada bulan Oktober 2009, Inter Milan mengucapkan selamat kepada Rossi pada website resmi mereka. Rossi juga seorang kidal.
Valentino Rossi merupakan salah satu Brand Ambasssador dari merk baju balap terkenal asal Italia yaitu Dainese kepunyaan dari Lino Dainese dan juga merk helm terkenal yaitu AGV, milik dari Gino Amisano. Sejak berlaga dikelas 125, Rossi selalu memakai kedua brand tersebut. Meskipun pada musim 1996-1997, Rossi juga di sponsori oleh Alpinestars yang merupakan rival berat dari Dainese. Pada kedua musim itu, Rossi menggunakan sepatu Alpinestars hingga musim 1997 berakhir.
Lahirnya Legenda Baru
Entertainer
Saat pertama bergabung di GP 500cc bersama tim milik Doohan,Nastro Azzurro-Honda,dan dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini buat Rossi sungguh tak masuk akal, menurutnya ia tak bisa membayangkan membalap tanpa merasa fun, kemudian waktu ia mulai menang, ia bertekad untuk merayakan besar-besaran, menurutnya ia cuma ingin melakukan sesuatu yang baru, menunjukkan emosi memenangkan balap.
Sejak saat itulah, pesta kemenangan jadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Dengan aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton GP. Para pecinta GP tentu masih ingat akan aksinya memboncengkan fansnya yang berkostum ayam berkeliling sirkuit, aksinya memboncengkan fans yang berpakaian dokter, ia juga pernah membonceng angka satu raksasa sebagai simbol juara dunia, juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah tak terhitung setiap memperoleh kemenangan. Ia juga kerap memberikan kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium. ?Valentino itu petarung hebat. Tetapi ia juga tahu kalau kita berada di tengah bisnis hiburan. Jadi ia juga suka menghibur,? kata Burgess.
Julukan Valentino Rossi
Dalam perjalanan balapnya rossi, kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang senang dan melakukan sesuatu yang lucu. Rossifumi Julukan Rossi yang diciptakan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan Michael Doohan dan Kevin Scwantz dikelas 500cc, karena nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe maka Rossi dijuluki Rossifumi.Tahun 2004 Rossi dan Abe sama sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis,yaitu dominasi warna biru.Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Lengsernya Sang Raja
Pada tahun 2007,dimana saat itu Rossi adalah salah satu olahragawan bergaji terbesar di dunia, $ 34 juta, terjadi perubahan regulasi pada kelas MotoGP dari kapasitas mesin 990cc ke 800cc. Ducati yang saat itu sudah termasuk tim papan atas melakukan segalanya dengan sangat baik. Tim ini melalui tahun 2007 dengan super, dimana motor Desmocedici GP7 milik mereka dipasangkan dengan Casey Stoner dan ban Bridgestone menjadikan tahun 2007 milik Casey Stoner sepenuhnya kecepatan dan akselerasi Ducati GP 7 di trek lurus menjadikan segalanya sangat mudah bagi Casey Stoner menjuarai 10 seri. Bahkan di akhir klasemen, Valentino Rossi harus menerima posisi 3 setelah dikalahkan Dani Pedrosa di akhir seri. Ini merupakan pencapaian terburuk Valentino Rossi kala itu dengan 4 kali kemenangan seri dan 241 poin sejak tahun 2000.
Rekor 500 cc/MotoGP: Valentino Rossi
Pertama naik podium terbanyak sepanjang sejarah dengan 129 podium.
Pertama naik podium terbanyak dalam satu musim dengan 16 podium di 2003, 2005 dan 2008.
Pertama fastest lap terbanyak dalam satu musim dengan 12 fastest lap di 2003.
Pertama poin terbanyak dalam satu musim dengan 373 point di 2008.
Pertama podium secara berurutan dengan 23 podium berurutan, dari GP Portugal 2002 sampai GP Afrika Selatan 2004.
Pertama fastest lap tercepat balapan dengan 73 lap, mengalahkan Giacomo Agostini dengan 69 lap.
Kedua di kejuaraan dunia berturut-turut menang dengan 5 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 2001-2005 bersama dengan Michael Doohan dengan 5 gelar juara dunia berturut-turut pada 1994-1998, di belakang Giacomo Agostini dengan 7 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 1966-1972.
Kedua sepanjang sejarah dengan 7 gelar juara dunia, dibelakang Giacomo Agostini dengan 8 gelar juara dunia.
Kedua sepanjang sejarah posisi pole terbanyak dengan 51 pole, di belakang Michael Doohan dengan 58.
Kedua terbanyak memenangkan lomba dalam satu musim dengan 11 kemenangan pada tahun 2001, 2002 dan 2005 bersama dengan Giacomo Agostini, di belakang Michael Doohan dengan 12 kemenangan pada tahun 1997.
Ketiga terbanyak posisi pole dalam satu musim dengan 9 kali posisi start terdepan pada tahun 2003 bersama dengan Casey Stoner dan Kevin Schwantz, di belakang Michael Doohan dengan 12 posisi pole pada tahun 1997, Wayne Gardner dan Freddie Spencer dengan masing-masing 10 posisi pole pada tahun 1987 dan 1985.
Start terbanyak dalam kelas MotoGP, dengan 246 kali start mengalahkan Alex Barros yang hanya mengoleksi 245 kali start.
Naik podium sebanyak 210 kali
0 Comments
Post a Comment