Kehidupan Pribadi
Ahmad Albar menikah dengan aktris Rini S. Bono pada 28 April 1978. Rini adalah lawan mainnya dalam film "Laila Majenun" arahan sutradara Sumanjaya. Pasangan itu memiliki tiga putra, Fauzi Albar, Fachri Albar, dan Fadli Albar. Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada 30 September 1994. Setelah perceraiannya, Ahmad Albar sempat menjalin cinta dengan Cut Keke.
Ahmad Albar merupakan penyanyi Indonesia yang merupakan vokalis dari group God Bless. Ia lahir di Surabaya pada tanggal 16 Juli 1946. Karier di dunia musik, ia lebih menonjol di musik yang bergendre rock. Walaupun bergendre rock, Iye pernah merilis lagu yang bergendrekan dangdut. Iye merupakan anak dari pasangan Syech Albar (ayah) dengan Farida Al-Hasni (ibu). Kedua orang tuanya bercerai dan lalu ibunya menikah lagi dengan seorang sutradara berjulukan Djamaluddin Malik. Sehingga Iye mempunyai adik tiri berjulukan Camelia Malik yang merupakan hasil dari ijab kabul ibunya dengan Djamaluddin Malik. Hubungan Iye bersama istri pertamanya yang berjulukan Rini S. Bono hanya berlangsung selama 16 tahun. Dari ijab kabul pertamanya, mereka dikaruniai empat orang anak yang berjulukan Fauzi Albar, Fachri Albar, Fadli Albar, dan Ozzy Albar. Dari 3 anak Iye, ada satu yang mengikuti jejak ayahnya menjadi artis adalah yang berjulukan Fachri Albar. Kemudian Iye mempunyai istri berjulukan Dewi Sri Astuti dan mereka dikaruniai satu orang anak berjulukan Malayeka Shezan Albar.
Sejak kecil Iye sudah membintangi sebuah film berjudul Djendral Kantjil. Di dunia tarik bunyi Iye memulainya semenjak usia 11 tahun dengan membentuk sebuah group berjulukan Bintang Remaja. Group ini tidak bertahan usang hanya 2 tahun perjalanan group yang ia dan teman-temannya bentuk. Kemudian ia membentuk group berjulukan Kuarta Nada bersama Titi Qadarsih. Nasib serupa pun dialami group yang mereka bentuk adalah terjadi pembubaran. Kemudian Iye membentuk kembali group berjulukan Take Five. Pada tahun 1967, Iye membentuk Clover Leaf. Gitaris Clover Leaf berjulukan Ludwig Lemans mengunjungi Indonesia. Bersama gitarisnya kembali mereka setuju membentuk group berjulukan God Bless. Yang mana personilnya Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), Jockie Surjoprajogo (keyboard), dan Ludwig Lemans (gitar) dan Iye sendiri sebagai vokalisnya. Pada tahun 1979, Iye pernah merilis album bergendre dangdut. Hal itu menciptakan sebagian penggemarnya merasa kecewa. Iye juga bergabung menjadi personil GONG 2000, ia terpilih sebagi vokalis pada group tersebut. Iye juga pernah terjerat masalah aturan mengenai masalah narkoba dan sejenisnya.
Karir
Awal karier di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagian bintang film kanak-kanak. Jenderal Kancil, sekitar tahun 1957. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun, ia dan teman-temannya membentuk sebuah band bocah bernama Bintang Remaja, ketika mengikuti Festival Band Bocah di Lapangan Banteng, Jakarta. Tetapi dua tahun kemudian band ini bubar. Bersama Titi Qadarsih ia membentuk Kuarta Nada. Tapi band ini tidak bertahan lama kemudian bubar.
Sekitar tahun 1960, Iye berangkat ke Belanda. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik Take Five (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup Clover Leaf, Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.
Akhir 1972 bersama Ludwig Lemans, gitaris Clover Leaf, ia mengunjungi Indonesia. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakat Jakarta. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal 1973, Iye bersama Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), Jockie Surjoprajogo (keyboard), dan Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan di Puncak selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik di Taman Ismail Marzuki tanggal 5 Mei 1973. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah grup dengan nama God Bless.
Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajuk God Bless pada tahun 1975 membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "'Deep Purple'" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi superstar rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi 27 September 1975 menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.
Ahmad Albar yang berambut kribo kemudian membentuk grup Duo Kribo bersama Ucok Harahap vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Duet ini menelurkan tiga album yakni Neraka Jahanam (1977) Pelacur Tua (1978), dan Panggung Sandiwara (1978).
Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis album dangdut berjudul Zakia atas prakarsa wartawan majalah musik Junior, Masheri Mansyur. Maklum ketika itu dangdut masih kerap dianggap sebagai musik kampungan oleh sebagian masyarakat. Album ini berisi sembilan lagu. Enam karya Albar adalah "Zakia", "Karena Harta", "Mawar Merah", "Raja Kumbang", "Tuhan Ada", dan "Beku". Tiga lainnya adalah "Pernyataan" (M Harris), "Obral" (Titiek Puspa), dan "Raja Sehari"(Ian). Ternyata lagu "Zakia" yang diciptakannya "meledak" di pasaran. Gitaris Ian Antono-lah yang meracik musiknya sehingga enak didengar. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film "Irama Cinta" bersama ratu dangdut Elvy Sukaesih dan berduet membawakan lima lagu: "Aku Bahagia", "Rasa Berdebar", "Seharusnya Kau Tahu", "Engkau Jauh", dan "Lintah Darat".
Pada 1980 God Bless mengeluarkan album kedua berjudul Cermin. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo karier atau tampil bersama penyanyi lain antara lain Gito Rollies dan Mus Mujiono.
Sepanjang 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Ahmad Albar mengeluarkan album Syair Kehidupan (1980) bersama Ian Antono, Dunia Huru Hara dan Dunia Dibakar Api (1988) yang dibuat bersama pemusik Areng Widodo, Kartika (1989) bersama Gito Rollies, album Secita Cerita, Langkah Pasti, dan Scenario bersama Fariz RM, dan Tangan Baja bersama Farid Hardja, serta Jangan Ada Luka (1996) bersama lady rocker Nicky Astria.
Saat mencari vokalis untuk Gong 2000 yang digawangi Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), dan Donny, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena dia dianggap yang terbaik saat itu. Konser Gong 2000 tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Grup ini menghasilkan empat album: Bara Timur (1991), Gong Live (1992), Laskar (1993), dan Prahara (2000). Di sini Albar nyaris sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan Albar.
Iye juga mengeluarkan album solo, yaitu Bis Kota (1990), Giliran Siapa (1991), Rini Tomboy (1991), Menanti Kepastian (1992), Bunga Kehidupan (1994), Biarlah Aku Pergi (1994), dan Kendali Dendam (1995).
Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman seperti Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), The Story of God Bless (1990), 18 Greatest Hits of God Bless (1992), dan Apa Kabar (1997). Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada 7 Februari 2004 misalnya ia tampil di Kuala Lumpur bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rock Malaysia Search.
Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi muda Duta (Sheila on 7), Armand Maulana (Gigi), Fadly (Padi), Kikan (Cokelat), Andi (/rif), Roy (Bumerang), Warna, Audy, Ratu, Rio Febrian, dan Glenn Fredly. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God Bless Semut Hitam.
Zakia - 1979
Syair Kehidupan - 1980
Risau - 1983
Langkahkan Pasti bersama Fariz RM
Secita Cerita bersama Fariz RM
Scenario bersama Fariz RM
123 bersama Farid Hardja
Tangan Baja bersama Farid Hardja
Dunia Huru Hara
Dunia Dibakar Api - 1988 bersama Areng Widodo
Kartika - 1989 duet bersama Gito Rollies
Jangan Bedakan Kami bersama Pakarock - 1990
Bis Kota - 1990
Bara Timur - 1991
Giliran Siapa - 1991
Rini Tomboy - 1991
Menanti Kepastian - 1992
Semestinya bersama Addie MS
Bunga Kehidupan - 1994
Biarlah Aku Pergi - 1994
Kendali Dendam - 1995
Jangan Ada Luka - 1996
Bersama Duo Kribo
1977 - Neraka Jahanam
1978 - Pelacur Tua
1978 - Panggung Sandiwara
Bersama Gong 2000
Bara Timur - 1991
Gong Live - 1992
Laskar - 1993
Prahara - 2000
Bersama God Bless
God Bless - 1975
Cermin - 1980
Semut Hitam - 1988
Raksasa - 1989
Apa Kabar - 1997
36 th - 2009
The Story of God Bless - 1990
18 Greatest Hits of God Bless - 1992
Film
Djendral Kantjil (1958)
Perawan Malam (1974)
Laila Majenun (1975)
Si Doel Anak Modern (1976)
Duo Kribo (1977)
Kuda-Kuda Binal (1978)
Cubit-Cubitan (1979)
D'Love (2010)
Jenderal Kancil The Movie (2012)
Iye juga mengeluarkan album solo, yaitu Bis Kota (1990), Giliran Siapa (1991), Rini Tomboy (1991), Menanti Kepastian (1992), Bunga Kehidupan (1994), Biarlah Aku Pergi (1994), dan Kendali Dendam (1995).
Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman seperti Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), The Story of God Bless (1990), 18 Greatest Hits of God Bless (1992), dan Apa Kabar (1997). Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada 7 Februari 2004 misalnya ia tampil di Kuala Lumpur bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rock Malaysia Search.
Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi muda Duta (Sheila on 7), Armand Maulana (Gigi), Fadly (Padi), Kikan (Cokelat), Andi (/rif), Roy (Bumerang), Warna, Audy, Ratu, Rio Febrian, dan Glenn Fredly. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God Bless Semut Hitam.
Zakia - 1979
Syair Kehidupan - 1980
Risau - 1983
Langkahkan Pasti bersama Fariz RM
Secita Cerita bersama Fariz RM
Scenario bersama Fariz RM
123 bersama Farid Hardja
Tangan Baja bersama Farid Hardja
Dunia Huru Hara
Dunia Dibakar Api - 1988 bersama Areng Widodo
Kartika - 1989 duet bersama Gito Rollies
Jangan Bedakan Kami bersama Pakarock - 1990
Bis Kota - 1990
Bara Timur - 1991
Giliran Siapa - 1991
Rini Tomboy - 1991
Menanti Kepastian - 1992
Semestinya bersama Addie MS
Bunga Kehidupan - 1994
Biarlah Aku Pergi - 1994
Kendali Dendam - 1995
Jangan Ada Luka - 1996
Bersama Duo Kribo
1977 - Neraka Jahanam
1978 - Pelacur Tua
1978 - Panggung Sandiwara
Bersama Gong 2000
Bara Timur - 1991
Gong Live - 1992
Laskar - 1993
Prahara - 2000
Bersama God Bless
God Bless - 1975
Cermin - 1980
Semut Hitam - 1988
Raksasa - 1989
Apa Kabar - 1997
36 th - 2009
The Story of God Bless - 1990
18 Greatest Hits of God Bless - 1992
Film
Djendral Kantjil (1958)
Perawan Malam (1974)
Laila Majenun (1975)
Si Doel Anak Modern (1976)
Duo Kribo (1977)
Kuda-Kuda Binal (1978)
Cubit-Cubitan (1979)
D'Love (2010)
Jenderal Kancil The Movie (2012)
0 Comments
Post a Comment