Biodata
Nama lengkap : VÃtor Borba Ferreira
Tanggal kelahiran : 19 April 1972 (umur 39)
Tempat kelahiran : Paulista, Brasil
Tinggi : 1.86 m (6 ft 1 in)
Posisi bermain : Gelandang
Awal Karir Profesional
Pria kelahiran Paulista, Brazil pada 19 april 1972 ini memulai karir profesional sebagai pesepakbola di klub Santa Cruz Brazil pada tahun 1991 dengan posisi utama sebagai attacking midfilder atau second striker. Setelah memperkuat Mogi Mirim, Corinthians dan Palmeiras akhirnya Rivaldo memutuskan memulai karir di Eropa. Klub pertama yang beruntung mendapatkan pemain ini adalah Deportivo La Coruna tepatnya pada musim 1996-97 setelah sebelumnya Parma hampir saja mendapatkan pemain ini. Di Deportivo ia langsung meroket dan menjadi ikon klub berkat penampilan yang ciamik, Deportivo dibawa finis di posisi ketiga sementara Rivaldo sendiri melewati 41 partai di liga dan mencetak 21 gol. Ia berada di posisi keempat pencetak gol terbanyak musim 1996-97.2 Musim Pertama di FC. Barcelona
Seiring kepergian sang mega bintang Ronaldo ke Inter Milan, Rivaldo didatangkan oleh Barca pada musim 1997-98 dengan mahar sekitar 23,5 juta euro (beberapa sumber menyebutkan hingga 26 juta euro). Di musim perdannya, Rivaldo langsung mengambil hati para cules yg dengan mudah melupakan sosok Ronaldo. Ia mengantar Barca menjadi juara Piala super eropa, La Liga dan Copa Del Rey di musim perdananya, secara total ia melewati 51 partai dan mencetak 28 gol. Debutnya juga tidak tanggung-tanggung, langsung di partai el clasico pada ajang supercopa, sayang barca kalah secara agregat 5-3 kala itu meskipun di leg pertama unggul 2-1. Debut di Liga terjadi pada jornada pertama yaitu melawan sociedad dimana Barca unggul 3-0 dan Ia mencetak 2 gol.Dibawah arahan Van Gaal, Rivaldo banyak bermain di posisi second striker dalam pola 4-3-3 yang berkembang menjadi 4-2-1-3 dimana dalam lini tengah menggunakan 2 pemain berkarakter bertahan (satu DM murni, satu lebih memiliki insting menyerang) dan satu menjadi second striker serta memiliki 2 pemain sayap yang cepat. Dimusim ini striker utama Barca adalah Sonny Andreson sementara Rivaldo berada sedikit di belakangnya, kedua duet ini diapit Luis Enrique dan Luis Figo.
Pada musim keduanya 1998-99, Rivaldo kembali mengantar Barca juara La Liga, secara keseleruhan ia terlibat dalam 48 partai dengan menghasilkan 29 gol. Di musim ini ia berduet dengan Kluivert di lini depan Barca di mana ia masih bermain sedikit kedalam seperti musim sebelumnya, pengapit masih sama yaitu Luis Enrique dan Luis Figo, sementara kontrol lini tengah ada di duet Guardiola dan Cocu.
Dua musim pertama ini bisa dibilang Rivaldo sukses besar, ia berhasil memberikan 4 tropi bagi barca, ia juga dua kali menjadi runner up el pichichi, Musim pertama di bawah Christian Vieri lalu di musim kedua ia kalah oleh Raul Gonzales.
Masa Sulit di FC Barcelona
Memasuki musim ketiganya yaitu 1999-2000 atau tepatnya satu abad usia FC Barcelona (Centenary) Barca mulai mengalami penurunan permainan, pola permainan Van Gaal mulai mudah dibaca lawan dan bahkan sempat terjadi konflik dimana Rivaldo menolak di tempatkan sebagai penyerang sayap kiri oleh Van Gaal. Musim ini, Barca gagal mendapatkan trofi satupun yang berujung selesainya masa bakti Van Gaal di Barca. Di tengah kegagalan Barca mendapat tropi, sinar Rivaldo tidaklah redup, permainannya masih memikat, bahkan ia menyabet dua penghargaan bergengsi pertama tentu Ballon D’or 1999 dan yang kedua adalah top skor UCL 1999.
Salah satu partai terbaik di musim ini adalah saat leg kedua perempat final UCL dimana pada leg pertama Barca kalah 3-1 di kandang Chelsea namun di Leg 2 Barca unggul 5-1 setelah perpanjangan waktu. Rivaldo mencetak 2 gol kala itu namun ia sempat gagal mengeksekusi penalti saat kedudukan 3-1 dimana seharusnya Barca bisa menang dalam waktu normal.
Musim keempatnya, Rivaldo berada dibawah Serra Ferrer dan Rexach di 7 partai terakhir. Di musim inilah Rivaldo mencatatkan rekor pribadinya dalam mencetak gol semusim. 36 gol ia buat dalam 53 pertandingan. Di musim ini permainan Barca semakin menurun bahkan baru memastikan memperoleh tiket UCL di jornada terakhir saat berhasil menggeser Valencia setelah unggul 3-2 di camp nou melawan Valencia dalam laga yang sangat ketat.
Partai jornada terakhir musim 2000-01 lawan Valencia ini juga menjadi penegas bahwa Rivaldo adalah seorang legenda Barca, ia mencetak hattrcik di partai ini dan berhasil membawa Barca masuk zona UCL, tidak cukup sampai disitu, gol terakhirnya pd menit 88 diciptakan dengan cara spektakuler. Menerima umpan panjang dari Frank De Boer dengan dadanya di luar kotak penalti, tanpa menunggu bola jatuh ke tanah, ia langsung melakukan tendangan salto dan terciptalah gol kemenangan tersebut. Hingga saat ini, gol tersebut masih menjadi gola terbaik Rivaldo salama berkarir di Barca bahkan termasuk dalam salah satu gol terbaik dalam sejarah klub.
Dimusim terakhirnya yaitu 2001-02, Rivaldo mulai mengalami penurunan permainan, hal ini tidak terlepas karena faktor cedera, ia hanya mencetak 14 gol dalam semusim yang merupakan pencapaian terendahnya. Di akhir musim ia memutuskan pindah ke Ac Milan secara gratis.
Gaya Permainan
Informasi klub
Nomor : 10
Karir senior
Tahun Tim Tampil (Gol)1991–1992 Santa Cruz 0 (0)
1992–1993 Mogi Mirim 30 (10)
1993–1994 Corinthians 41 (17)
1994–1996 Palmeiras 44 (21)
1996–1997 Deportivo La Coruña 41(21)
1997–2002 Barcelona 157 (86)
2002–2003 Milan 22 (5)
2004 Cruzeiro 2 (1)
2004–2007 Olympiacos 70 (36)
2007–2008 AEK Athens 29 (8)
2008– Bunyodkor 50 (30)
0 Comments
Post a Comment