Namanya Anies Rasyid Baswedan Ph.D. Ia cucu AR Baswedan, pejuang pergerakan nasional yang pernah jadi Menteri Penerangan masa awal kemerdekaan Indonesia. Ia anak ke-1 Drs. Rasyid Baswedan (Dosen Fak Ekonomi UII) dan Prof. Dr. Aliyah Rasyid (Dosen Fak Ilmu Sosial, UNY). Ia sejak remaja akrab degan dunia akademisi. Masa SMA-nya selama 4 tahun karena terpilih sebagai peserta program AFS, 1 tahun SMA-nya di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (1987-1988). Ia kemudian melanjutkan kuliah di UGM. Dan saat itu ia dapat beasiswa kuliah musim panas di Univ. Sophia Jepang. Setelah lulus kuliah di UGM pada 1995, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM. Lalu ia dapat beasiswa Fulbright untuk master bidang International Security dan Economic Policy di Univ. Maryland. Ia dapat William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship dan SEAN Student Award.
2005, Ia jadi peserta Gerald Maryanov Fellow di Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois. Karenanya, ia dapat menyelesaikan disertasinya tentang "Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia". Saat di AS, ia aktif di dunia akademik degan menulis sejumlah artikel dan jadi pembicara dalam berbagai konferensi. Sepulang ke Indonesia, ia bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah. Ia bekerja di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta. Selain itu pernah juga menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007). Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina gantikan Cak Nur. Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia. Namanya dalam daftar itu sebagai satu-satunya orang Indonesia bersama beberapa pemenang Nobel. Dan World Economic Forum, berpusat di Davos, memilih Anies sebagai salah satu Young Global Leaders (Februari 2009).
April 2010, ia terpilih sebagai 1 dr 20 tokoh pembawa perubahan dunia utk 20 tahun mendatang versi Majalah Foresight. Ia disandingkan dengan 19 tokoh dunia seperti Vladimir Putin, Hugo Chavez, dll. Majalah itu menilai Anies sebagai calon pemimpin yang mampu memberi perubahan positif bagi Indonesia. Dan ia 'pun kini disebut-sebut sebagai salah satu calon Presiden 2014. Anies kini sebagai pemimpin program Gerakan Indonesia Mengajar. Karenanya, namanya erat sebagai tokoh pendidikan Indonesia. Ia mewarisi sosok kakeknya sebagai tokoh besar dalam sejarah pembangunan Indonesia. Anies juga gigih memperjuangkan hak mendapatkan pendidikan (salah satunya melalui beasiswa) bagi anak bangsa. Perihal pendidikan tinggi, menurutnya hubungan mahasiswa dan perguruan tinggi bukan hubungan transaksional komersial. Harusnya pendidikan tinggi memandang dirinya sebagai pendorong kemajuan bangsa.
Ia jg aktif mendorong iklim menulis di kalangan akademisi sebagai media pencurahan gagasan. Dalam soal kebangsaan. Ia mendorong masyarakat agar optimis dalam memandang bangsa. Menurutnya, itulah yang telah ditunjukkan pemuda dalam Konferensi Pemuda II, 28 Oktober 1928. Anies menyatakan bahwa bagaimanapun kondisinya, bangsa ini harus disikapi dengan kritis dan optimistis. Ia jg mendorong agar petinggi bangsa ini mendorong untuk melunasi janji kemerdekaan bagi pendidikan anak bangsa.
Referensi
http://satupedang.blogspot.com/2015/02/biografi-anies-baswedan.html#ixzz5roTOJu2J
0 Comments
Post a Comment