Biodata
Nama Lengkap : Muhammad Ibrahim
Nama PAnggilan : Baim
Nama Terkenal : Baim Wong
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 27 April 1981
Nama Orang Tua : Johny Wong (Ayah), Kartini Marta Atmadja (Ibu)
Agama : Islam
Twitter : baimwong27
Instagram : baimwong
Biografi
BAIM WONG, terlahir dengan nama lengkap Muhammad Ibrahim pada 27 April 1981 di Jakarta sebagai seorang muslim. Lelaki yang biasa disapa Aim oleh orang – orang terdekatnya ini dibesarkan dalam lingkungan keluarga harmonis-religius bersama keempat saudara kandungnya, dua kakak perempuan dan dua kakak laki-laki: Dewi Safitri (Kakak Sulung), Kiki Zea Putri (Kakak kedua), Muhammad Daud (Kakak Ketiga) dan Muhammad Hamzah (Kakak Keempat).
Sifat bijak berbalut pribadi tangguh Baim Wong merupakan cerminan didikan ayahnya, seorang pengusaha sukses keturunan Cina, Johnny Wong. Adapun keramahan sikap pada siapa saja dicontohnya dari kebersahajaan pribadi sang ibu yang berdarah sunda, Kartini Martaatmadja.
Sejak kecil, Baim yang sangat mengagumi ayahnya ini, terbiasa melihat, mendengar, dan merekam jejak bahwa kesuksesan datang dari kerja keras di atas kaki sendiri yang tentu saja atas ridho Allah. Sebagai seorang anak laki – laki, Baim merasa perlu membuktikan diri bahwa ia sanggup lepas dari bayang – bayang kesuksesan sang ayah. Masa – masa pembentukan diri sempat membawa Baim Wong berada pada dua sisi bersebrangan dengan ayahnya. Hobinya pada olahraga Billiard membuatnya dekat dengan pola hidup yang tidak menentu dan selalu bersinggungan dengan ayahnya. Meski sempat cukup berprestasi dengan hobinya tersebut (sebagai Altlet Billiard Junior), akan tetapi pada akhirnya Baim tunduk pada harapan sang ayah untuk serius menuntut ilmu secara formal (baca: sekolah/kuliah).
Tahun 2001 titik awal karir Baim Wong di dunia seni peran melalui sebuah sinetron produksi Multivison Plus berjudul Tujuh Tanda Cinta bersama beberapa bintang muda berbakat lainnya saat itu, yaitu Teuku Zacky, Sukma Ayu (almh), Ananda Lontoh, Hikmal Abrar, Bunga Citra Lestari, dan Zaky Zimah. Perannya sebagai Dodo, pemuda berkaca mata yang lugu dalam cerita kekuatan persahabatan itu cukup membetot atensi penonton sinetron. Berbekal itu Baim melaju pada judul keduanya Tunjuk Satu Bintang yang mempertemukannya dengan Vonny Cornelia dan Didi Riyadi sebagai lawan main. Namun sayang pasca Tunjuk Satu Bintang Baim yang merasa kurang nyaman dengan dunia keartisan, memutuskan berhenti, dan kembali serius pada kuliahnya.
Kepada para Aimluvs (sebutan untuk penggemar BaimWong) berterima kasih lah pada Teuku Zacky. Aktor keturunan Aceh yang dikenal dekat dengan Baim Wong ini lah yang berhasil membujuk Baim untuk kembali ke pentas seni peran pada tahun 2005. Teuku Zacky yang saat itu sudah lebih dulu serius dan mengukir nama di dunia seni peran meyakinkan bahwa Baim memiliki potensi untuk menjadi aktor yang sukses. Zacky pula yang membuktikan bahwa aktor merupakan salah satu profesi yang menjanjikan masa depan cerah dan baik. Setelah melewati beberapa proses casting, Baim Wong tercatat memperkuat beberapa judul sinetron di antaranya, Hanya Kamu, Adilkah, dan Cinta Hilang Cinta Kembali.
Meski tidak pernah belajar seni akting secara formal dan serius, Baim mampu membuktikan diri kualitas aktingnya cukup mumpuni. Namanya benar – benar terangkat berkat peran sebagai Jonah, pria melankolis dalam drama stripping produksi Sinemart tahun 2006, Cincin. Chemistry Baim bersama Ririn Dwi Aryanti, Dude Harlino, dan Chelsea Olivia membawa Cincin sebagai drama favorit keluarga. Kesuksesan Baim menghidupkan karkater Jonah, tidak hanya memikat pecinta sinetron, Sinemart pun semakin yakin dengan mempercayakan beberapa karakter lain pada Baim secara bersamaan.
Baim Wong menjadi salah satu Bintang Paling Berkilau Tahun 2006 versi Tabloid Bintang. Di tahun itu (2006), selain mengukir prestasi dengan membintangi banyak iklan dan sinetron Cincin yang fenomenal, Baim Wong makin melesat melalui peran sebagai musisi angkuh bernama Lexi dalam Kau Masih Kekasihku bersama Asmirandah dan Arifin Putra; berperan ganda sebagai Ryo si pria malang dan Loki pengamen lucu dalam Bukan Diriku bersama Bertrand Antolin dan Ririn Dwi Aryanti; dan tentu saja yang paling membetot perhatian publik dan media adalah perannya sebagai Dimas Subekti, pewaris stasiun televisi yang dingin, angkuh, menyebalkan namun akhirnya tunduk luluh pada cinta gadis sederhana yang dijodohkan dengannya dalam sinetron Benci Bilang Cinta bersama Marshanda.
Pada satu masa, bahkan sampai saat ini, menyebut nama Baim Wong rasanya tidak bisa lepas dari satu nama lain, yaitu Marshanda. Chemistry kuat yang terjalin diantara Baim Wong dan Chaca (panggilan Marshanda) dalam sinetron perdana yang mempertemukan mereka, Benci Bilang Cinta, tidak hanya mendapat pengakuan dari pecinta fanatik mereka saja, Baimarsha Lovers (Silahkan kunjungi: www.baimarshalovers.blogspot.com). Media dan masyarakat luas yang melihat mereka sebagai pasangan ideal pun memberikan pengakuan itu. Berkat peran Dimas dan Winda, Baim Wong dan Marshanda diganjar nominasi Aktor dan Aktris Paling Ngetop pada SCTV Awards 2006. Fakta lain yang semakin mengukuhkan mereka sebagai pasangan serasi adalah bahwa api cinta yang terpercik di layar kaca akhirnya membawa Baim dan Chaca pada hubungan cinta yang sesungguhnya. Indah, manis, haru dan dramatisnya hubungan cinta mereka menjadi konsumsi publik dan paling hangat dibicarakan sepanjang tahun 2006-2008, meski akhirnya harus berakhir. Setelah sukses Benci Bilang Cinta, kolaborasi Baim Wong dan Marshanda berlanjut dalam produksi sinetron religi sukses Soleha (2007) bersama Rionaldo Stokhorst, Amanda, Teddy Syach, dan Dina Lorenza.
Baim Wong, mungkin menjadi salah satu aktor yang paling sering mendapat lawan main beragam dalam setiap kemunculannya di sinetron. Baim juga kerap dipercaya mendampingi aktris – aktris yang selama ini lebih banyak berperan di dunia layar lebar atau dunia musik. Sebut saja kolaborasi Baim Wong bersama Mulan Jameela dalam Pasangan Heboh (2007); bersama Nirina Zubir dalam Diva (2008); atau dengan Rianti Cartwright dan Francine Rosenda dalam drama religi Munajah Cinta (2008).
Meski tidak belajar akting secara formal, otodidak yang dilakukan Baim Wong memberikan pengaruh signifikan bagi praktik dan kiprahnya dalam dunia seni peran, khususnya dunia sinetron. Sepak terjangnya dalam berbagai judul sinetron seolah menjadi jaminan sukses. Kehadirannya pun selalu dinanti. Lebih dari itu, beberapa tahun berturut – turut nama Baim Wong menembus dalam jajaran nominasi aktor – aktor terfavorit dalam ajang bergengsi bagi para insan pertelevisian Panasonic Gobel Awards. Meski belum pernah tercatat sebagai jawaranya, membawa pulang piala rasanya hanya persoalan waktu yang tepat. Tidak mengherankan jika rumah produksi pimpinan Leo Sutanto, PT. Sinemart terus menjadikan Baim Wong sebagai salah satu aktor paling produktif setiap tahunnya. Saat ini Baim sedang menjalani proses produksi sinetron Cinta dan Kesetiaan bersama Naysilla Mirdad dan Dude Harlino yang akan segera tayang tidak lama lagi (Insyaallah).
Kualitas akting, ya sudah lah ya! Baim sanggup menyihir jutaan fansnya lewat kemampuannya yang luar biasa. Diluar kiprahnya sebagai aktor yang gemilang, akan sangat menarik melihat Baim Wong dari sisi lain, yaitu sebagai seorang pengusaha muda yang sukses. Beberapa tahun terakhir, Baim lebih fokus berbisnis di industri kuliner melalui beberapa usaha restorannya. Menyebut restoran My Room, Bakmilicious, dan Petromak, ingatan setiap orang akan tertuju pada nama Baim Wong sebagai creator dan successor nya. Memang beberapa cabang usaha restorannya dibangun di atas kerja keras Baim Wong bersama beberapa rekan bisnis lainnya. Namun tidak dapat dipungkiri, sekali lagi nama Baim Wong menjadi jaminan tumbuhnya kepercayaan dari para rekan bisnisnya.
Apalagi yang menarik dari seorang Baim Wong?
Selain sifat perkerja keras, bertanggung jawab, ramah, humble, down to earth,dan low profile yang membuatnya banyak dicintai banyak teman dari berbagai kalangan, melihat pribadinya lebih mendalam akan banyak ditemukan perubahan – perubahan positif dalam diri Baim Wong dari waktu ke waktu. Masih hangat dalam ingatan, betapa emosi Baim tidak terkontrol ketika ia sudah sampai di ambang batas kesabaran, saat kehidupan pribadinya terus di usik oleh media. Hal seperti itu tidak lagi akan terlihat. Baim yang kini semakin matang dan religius, lebih bijaksana dalam bertindak dan berpikir. Prinsip hidup apa adanya dan penuh syukur yang dijalani membuat Baim Wong semakin terlihat bersahaja. Satu hal yang membuat Baim kadang terlihat cuek adalah sifat pelupanya. Selebihnya, banyak pemikiran – pemikiran menarik yang terlahir darinya, termasuk mengedepankan kepentingan keluarga dan teman sebagai dasar dari kebahagiaan hidup. Family is everything for Baim Wong. And we (Aimluvs) wanna be your everything too, Baim
Film
Dilema (2012) sebagai Ibnu (Segmen "Garis Keras")
Filosofi Kopi (2015) sebagai Pengunjung kafe (Cameo)
Lily: Bunga Terakhirku (2015) sebagai Tura
Jenderal Soedirman (2015) sebagai Bung Karno
Sundul Gan: the Story of Kaskus (2016) sebagai Roy
Simfoni Satu Tanda (2016) sebagai Darsono
Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon (2016) sebagai Andri
Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017) sebagai Yoga
Perfect Dream (2017) sebagai Bagus
Hujan Bulan Juni (2017) sebagai Benny
Terbang Menembus Langit (2018) sebagai Aeik
Titisan Setan (2018) sebagai Bara
Gentayangan (2018) sebagai Abimanyu
Jejak Cinta (2018) sebagai Hasan
Ambu (2019)
Bebas (2019) sebagai Jojo
Sinetron
7 Tanda Cinta (2002-2003)
Tunjuk Satu Bintang (2002)
Cinta Hilang Cinta Kembali (2005)
Jangan Berhenti Mencintaiku (2005)
Cincin (2006) sebagai Jonah/Joe
Benci Bilang Cinta (2006) sebagai Dimas
Kau Masih Kekasihku (2006) sebagai Axel
Bukan Diriku (2006) sebagai Ryo/Loki
Pasangan Heboh (2007) sebagai Abhy
Soleha (2007) sebagai Ervan
Diva (2008) sebagai Angkasa
Munajah Cinta (2008) sebagai Attar
Khanza (2008) Penampilan khusus
Dewi (2009) sebagai Andre
Kejora dan Bintang (2009-2010) sebagai Erlangga
Sejuta Cinta Marshanda (2010) sebagai Delvin
Lagu Cinta Nirmala (2011) sebagai Tessar
Dewa (2011-2012) sebagai Tama
Cinta 7 Susun (2013) sebagai Joe
Pashmina Aisha (2014) sebagai Sony
Rajawali (2014) sebagai Satria/Rajawali
Catatan Hati Seorang Istri (2014) sebagai Helmy Indrayudha
Catatan Hati Seorang Istri 2 (2016) sebagai Fendy
Centini (2016) sebagai Restu
Malaikat Kecil dari India (2016) sebagai Arjuna
Anugerah Cinta (2016-2017) sebagai Choky
Tuhan Beri Kami Cinta (2017) sebagai Reynaldi
Tikus dan Kucing (2017) sebagai Ucup
Gali Lobang Tutup Lobang (2017) sebagai Jamil
Utusan Dari Surga (2018) sebagai Alif
Cinta Yang Hilang (2019) sebagai Reno Dirgantara
FTV
? (2006)
Kado Terakhir (2007) sebagai Arman
Kerudung Dari Ustadz (2013) sebagai Alex
Untuk Terakhir Kali (2013) sebagai Haris (FTV Malaysia)
Ketika Bung di Ende (2013) sebagai Bung Karno
Hari-hari Tanpa Suami (2014) sebagai Sandy
Sumpah Saya Gatotkaca (2015) sebagai Gatotkaca
Cahaya Cinta di Langit Paris (2015) sebagai Satrio
Assalamualaikum Paris (2015) sebagai Satrio
Sayembara Cinta Baim Wong (2015) sebagai Baim Wong
Ijinkan Aku Menjadi Ibu (2016)
Dikejar Dosa Mahar (2016)
Bukan Cinta Teman Makan Teman (2016) sebagai Wisnu
Lika - Liku Cinta Juragan Pisang (2016) sebagai Reno
Bukan Ayah yang Mengandung (2017)
Web Series
The Publicist (2017) sebagai Robert
(H)ours (2018) sebagai Bagas Nalawira
Referensi
http://baimwonglovers.blogspot.com/2011/05/baim-wongs-biografi.html
0 Comments
Post a Comment