BiodataToni Kroos

 


Awal Karir Junior Toni Kroos


Kiprah seorang Toni Kroos di lapangan hijau pertama kali terjadi untuk klub junior Greifswalder SV. Selama kurun waktu 6 tahun, dimulai pada tahun 1997 s/d 2002 ia coba bermimpi dan membangun masa depannya dari titik ini. Lalu, di akhir tahun 2002 Kroos  kembali mengasah kemampuannya bersama klub junior lain, kali ini yang berkesempatan mencicipi kerja pemain ini adalah klub Hansa Rostock pada tahun 2002 s/d 2006.

Tidak cukup sampai disitu, akhirnya klub junior raksasa Jerman tertarik mendatangkan Toni setelah melihat penampilan ciamiknya bersama Hansa Rostock pada akhir musim 2006. Hanya 1 tahun berselang Toni Kroos diproyeksikan ke klub Bayer Munich 2 pada tahun 2007 s/d 2008. Dari 13 penampilan seorang Toni Kroos berhasil menyumbangkan 4 gol untuk klub kasta kedua tersebut. Dengan capaian ini, akhirnya ia masuk dalam skuad senior Bayer Munich pada akhir tahun 2008.

Baca Juga


Biodata Pamela Safitri dan Tubuh Sexy nya


Biodata Dinar Candy dan Foto Hot nya



Peminjaman Toni Kroos ke Bayer Leverkusen


Awal karir senior pertama Toni Kroos untuk Bayer Munich tampaknya tidak berjalan sesuai ekspektasi. Entah alasan ia masih belum mampu beradaptasi dengan kerasnya persaingan di skuad starter klub yang memiliki sejarah baik di Jerman ini, atau memang ia belum memiliki pengalaman untuk berada di pentas tertinggi liga Jerman. Akhirnya, pihak manajemen Bayer Munich memutuskan meminjamkan Toni Kroos ke Bayer Leverkusen pada tahun 2009 s/d 2010.

Bersama klub senior Bayer Leverkusen seorang Toni Kroos kembali mendapatkan kepercayaan dirinya. Total 10 gol berhasil ia sumbangkan untuk klub ini dalam 43 penampilan. Jelas saja hal menjadikan pihak klub pemilik sah jasa Toni Kroos berkeinginan mengembalikan si anak emas, dan hal itu direalisasikan oleh manajemen klub Bayer Munich. Akhirnya ia kembali.


Transfer Toni Kroos ke Real Madrid


Sekembalinya si anak emas ke Bayer Munich, ia langsung mendapatkan tempat di skuad utama. Toni Kroos terus menunjukkan kecemerlangannya bersama Bayer Munich. Pada tahun 2014, International Federation of Football History and Statistics menobatkan ia sebagai Playmaker terbaik dunia.

Jelas saja hal ini membuat klub Los Blancos yang terkenal mahir berbelanja pemain bintang tertarik untuk mendaratkan Toni Kroos ke Santiago Bernabeu. Seperti kutipan beberapa media berita olahraga, alasan dijualnya Toni Kroos ke Real Madrid karena terjadinya krisis keuangan di klub Bayer Munich ditambah sang pemain belum juga memperpanjang kontraknya yang akan berakhir di tahun 2015. Seolah tidak ingin kehilangan begitu saja karena Toni kroos akan berstatus Free Agent pada tahun 2015, lantas manajemen memutuskan menjual sang pemain ke klub raksasa Spanyol dengan biaya transfer 398 miliar.

Toni Kroos bersama Los Blancos dan Timnas Jerman


Bersama klub berjuluk Los Galaticos Toni Kroos terus mengalami masa keemasannya dalam mengelola si kulit bundar. Sejumlah prestasi telah berhasil ia dapatkan bersama klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut, yang terakhir pada tahun 2017 ia berhasil memenangi Liga Champion secara beruntun bersama Real Madird. Seperti yang sama-sama kita ketahui, belum ada 1 klub manapun yang mampu memenangi kompetisi liga klub terbaik Eropa ini selain Real Madird, dan Toni Kroos memberikan andil yang cukup menonjol untuk capaian sang pelatih Zidane kala itu.

Toni Kroos merupakan sososk pemain sepakbola tersukses bersama klub dan timnas. Sejumlah prestasi telah ia raih baik di Tim Panser sendiri. Berbagai jenjang usia timnas telah ia lakoni, diantaranya timnas U-17, 19, 21, sampai dengan timnas senior. Bersama Jerman juga ia telah memenangkan gelar sepakbola paling bergengsi seantero bumi, Piala Dunia 2014.

Kisah Masa Kecil Toni Kroos


Toni Kroos lahir pada tanggal 4 Januari 1990, di Greifswald, Jerman Timur, dalam sebuah keluarga dengan sejarah panjang dan bergengsi di bidang olahraga. Ayahnya, Roland Kroos, adalah pegulat profesional, yang kemudian menjadi pelatih sepak bola, dan ibunya, Birgit Kammer, adalah pemain bulu tangkis Jerman, yang kemudian menjadi guru biologi. Tumbuh bersama adik laki-lakinya, Felix, Toni Kroos dihadapkan pada kehidupan yang nyaman sejak tahun-tahun awalnya.

Karena kedua orang tuanya adalah penggemar olahraga, Toni Kroos terpengaruh oleh mereka dan sangat tertarik pada olahraga. Meskipun Toni Kroos tidak terlalu pandai dalam bidang akademis, dia adalah siswa yang disiplin di sekolah dan merupakan bagian penting dari tim sepak bola sekolah. Terlepas dari kenyataan bahwa Toni Kroos adalah seorang penggemar sepak bola yang bersemangat, dia tidak pernah terlalu pandai dalam tahun-tahun pembentukannya.

Ayahnya, Roland, bertanggung jawab untuk melatih kedua putranya, dan di bawah bimbingannya, Toni Kroos mengembangkan beberapa keterampilan luar biasa yang menjadikannya salah satu pemain sepak bola paling dihormati di tim sekolahnya. Dukungan orang tuanya memuluskan jalannya menuju kesuksesan, dan Toni Kroos mulai mencurahkan banyak waktu untuk melatih dirinya sendiri.

Tugas pertamanya dengan sepak bola yang serius adalah dengan klub sepak bola lokal, 'Greifswalder FC.' Toni Kroos bermain untuk mereka sampai usia 17 tahun, ketika dia bergabung dengan sayap pemuda 'Bayern Munich'. Karena jadwal pelatihannya yang ketat, Toni Kroos sama sekali mengabaikan akademisnya. Namun, pengabdiannya pada olahraga itu segera terbayar, karena Toni Kroos dipindahkan ke tim senior 'Bayern'.

Refrestasi 

http://profil-pemain-sepak-bola.blogspot.com/2017/07/toni-kroos.html

0 Comments

Post a Comment