Profil Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta

Profil Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta

 


Pejalanan Dedi Mulyadi dari SD hingga Menjadi Bupati Purwakarta


Dedi Mulyadi adalah Bupati Purwakarta yang menjabat selama 2 periode, periode pertama pada tahun 2008-2013 dan periode kedua pada tahun 2013-2018. Beliau lahir di desa Sukasari kabupaten Subang tanggal 11 April 1971. Ayahnya adalah pensiunan tentara yaitu Sahlin Ahmad Suryana. Ibunya bernama Karsiti, Ibunya lah yang berjuang keras menyekolahkannya karena ayahnya pensiun dini, penyebabnya adalah karena diracuni dan meniggal pada usia muda. Menurut cerita Dedi Mulyadi dia sangat sulit dilahirkan oleh ibunya karena butuh beberapa hari. Masa kecilnya dia habiskan untuk mencari kayu bakar dan mengembala ternak. 

Biodata Raja Salman

Biodata Raja Salman




Biodata



Nama : Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Mohammed bin Saud

Jabatan : Raja Arab Saudi, Penjaga Dua Kota Suci

Lahir : 31 Desember 1935 (umur 81)

Tempat Lahir : Riyadh, Arab Saudi

Wangsa : Wangsa Saud
Biodata Airlangga Hartarto

Biodata Airlangga Hartarto




Muhamad Nurdin Fathurrohman Saturday, July 30, 2016 Kabinet Kerja Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., adalah seorang Ketua Umum Partai Golkar berkebangsaan Indonesia. Airlangga Hartarto adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Mar'uf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019. Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 27 Juli 2016 menggantikan Saleh Husin.
Biodata Sultan Hasanuddin - Ayam Jantan Dari Timur

Biodata Sultan Hasanuddin - Ayam Jantan Dari Timur



Biodata


Nama : Sultan Hasanuddin

Alias : Ayam Jantan Dari Timur

Agama : Islam

Tempat Lahir: Makassar, Sulawesi Selatan

Tanggal Lahir: Minggu, 12 Januari 1631

Warga Negara: Indonesia


Biografi


Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. beliauahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada12 Januari 1631. Ia putra dari Raja Gowa ke-15 yakni I Manuntungi Daeng Mattola yang bergelar Sultan Malikussaid (ayah) dan ibunya bernama I Sabbe To'mo Lakuntu. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur (Ayam Jantan Dari Timur).

Ilmu berpolitik, diplomasi, ilmu pemerintahan dan ilmu perang dipelajari Hasanuddin ketika ikut mendampingi ayahnya melakukan perundingan-perundingan penting, ditambah dengan bimbingan Karaeng Pattingaloang, mangkubumi kerajaan Gowa, yang sangat berpengaruh dan cerdas.

Pergaulan Hasanuddin yang luas dengan rakyat jelata, orang asing dan Melayu membuatnya sering dipercaya menjadi utusan ayahnya untuk mengunjungi daerah dan kerajaan lain.

Pada usia 21 tahun, Sultan Hasanuddin ditugaskan untuk menjabat bagian pertahanan Kerajaan Gowa. Di sinilah Sultan Hasanuddin mulai bermain strategi mengatur pertahanan untuk melawan serangan Belanda yang ingin memonopoli perdagangan di Maluku.

Setahun kemudian ayahnya wafat, dan atas titah beliau, Sultan Hasanuddin yang seharusnya tidak ada dalam garis tahta dinobatkan menjadi raja karena kepintaran dan keahliannya.

Setelah menaiki Tahta sebagai Sultan, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Peperangan dengan Belanda berlangsung alot karena dua kubu memiliki kekuatan armada yang sebanding. Hingga Belanda menemukan bahwa daerah-daerah di bawah kekuasaan Gowa mudah dihasut dan dipecah belah.

Arung Palakka yang merupakan sahabat sepermainan Sultan Hasanuddin saat kecil memimpin pemberontakan Raja Bone terhadap Kerajaan Gowa.

Tahun 1662, Belanda kembali mengobarkan perang saudara dan di tahun 1664, Sultan Ternate, Sultan Buton dan Arung Palakka berhasil disatukan di bawah kendali Belanda.

Setelah 16 tahun berperang tidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak). Pertempuran kembali pecah di berbagai tempat. Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan sengit. Bantuan tentara dari luar menambah kekuatan pasukan Kompeni, hingga akhirnya Kompeni berhasil menerobos benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni 1669.

Di tahun yang sama Sultan Hasanuddin mundur dari jabatannya sebagai Raja Gowa dan memilih menjadi pengajar agama Islam sambil tetap menanamkan rasa kebangsaan dan persatuan.

Sultan Hasanuddin meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan pada 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun dan dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.

Referensi

Wikipedia bahasa Indonesia, Merdeka.com
 Biodata  Buya Hamka: Haji Abdul Malik Karim Amrullah

Biodata Buya Hamka: Haji Abdul Malik Karim Amrullah

                                       


Buya_Hamka.jpegHamka lahir pada 17 Februari 1908 di Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, dari pasangan Dr. H. Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) dan Siti Safiyah Binti Gelanggar yang bergelar Bagindo nan Batuah. Hamka mewarisi darah ulama dan pejuang yang kokoh pada pendirian dari ayahnya yang dikenal sebagai ulama pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau serta salah satu tokoh utama dari gerakan pembaharuan yang membawa reformasi Islam (kaum muda).Nama Hamka sendiri merupakan akronim dari namanya, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, sedangkan sebutan Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau. Kata Buya sebenarnya berasal dari kata abi, atau abuya dalam bahasa Arab yang berarti ayahku atau orang yang dihormati.

Jika banyak tokoh berpengaruh yang bertahun-tahun menimba ilmu di sekolah formal, tidak demikian halnya dengan Hamka. Pendidikan formal yang ditempuhnya hanya sampai kelas dua Sekolah Dasar Maninjau. Setelah itu, saat usianya menginjak 10 tahun, Hamka lebih memilih untuk mendalami ilmu agama di Sumatera Thawalib di Padang Panjang, sekolah Islam yang didirikan ayahnya sekembalinya dari Makkah sekitar tahun 1906.
Biodata  Tan Malaka

Biodata Tan Malaka





Tan MalakaTan Malaka dianggap sebagai sosok yang misterius karena kerap menggunakan nama samaran dan kemunculannya yang tanpa bisa diduga. Seperti saat penangkapan yang dilakukan Jepang terhadap beberapa tokoh yang dianggap anti Jepang. Salah satu tokoh yang ditangkap adalah BM Diah, seorang wartawan pemimpin harian Merdeka. Tan Malaka yang kala itu menggunakan nama samaran Husin mendatangi istri BM Diah guna menanyakan kebenaran kabar penangkapan suaminya. Belakangan istri BM Diah baru mengetahui bahwa pria yang mengaku bernama Husin itu adalah Tan Malaka.

Pemilik nama asli Sutan Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka ini lahir di Pandan Gading, Sumatera Barat, 19 Februari 1896. Pendidikan formal yang ditempuhnya adalah Europese Kweekschool di Harleem, Belanda. Setelah itu, ia mengambil kursus calon kepala sekolah di Europese Hoofdakte Cursus. Sesudah menyelesaikan pendidikannya di negeri kincir angin tersebut, ia pun kembali ke Tanah Air.
Biodata Colin Powell - Menteri Luar Negeri AS ke-65

Biodata Colin Powell - Menteri Luar Negeri AS ke-65




Biografi Biography Biografia Colin Powell - Menteri Luar Negeri AS ke-65Colin Kodesperan Powell (dibaca Ko-lin, lahir di New York City, New York, U.S.A., 5 April 1937; umur 79 tahun) adalah Menteri Luar Negeri AS ke-65 yang dilantik pada 20 Januari 2001. Dia dinominasikan oleh George W. Bush pada 16 Desember 2000 dan dipilih secara mutlak oleh Senat AS. Pengunduran dirinya diterima Presiden pada 12 November 2004 (sebelum dimulainya masa bakti Bush yang kedua), namun Powell masih terus menjabat hingga penggantinya, Condoleezza Rice ditetapkan oleh Senat AS pada 26 Januari 2005. Powell juga pernah menjabat sebagai Penasehat Keamanan Nasional AS (1987-89) dan Ketua Umum Pemimpin Staf AS (1989-93).
Biodata Alex Noerdin

Biodata Alex Noerdin



                           


Alex Noerdin (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 9 September 1950; umur 61 tahun) adalah Gubernur Sumatera Selatan sejak 7 November 2008. Sebelumnya ia menjabat Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012). Pada tanggal 14 Juni 2008, dalam periode kedua masa jabatannya, ia mengundurkan diri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Sumatera Sumatera Selatan dalam Pilkada Sumatera Selatan periode 2008-2013.[1]

Berdasarkan riwayat pendidikannya, pria peraih dua gelar sarjana (S1) yakni masing-masing dari Universitas Triksakti (1980) dan Universitas Atmajaya (1981) ini, tergolong sebagai sosok yang sukses dalam mengenyam pendidikan. Bahkan memiliki motivasi belajar yang tinggi meski harus menimba ilmu hingga ke luar negeri.