Lahir di Hürth, Nordrhein-Westfalen, Jerman Barat, 3 Januari 1969; umur 41 tahun) adalah seorang pembalap Formula 1 asal Jerman. Saat ini ia turun membalap bersama tim Mercedes GP setelah sebelumnya sempat pensiun sementara dari tahun 2006 sampai 2009. Sebelumnya ia sempat memperkuat tim Jordan, Benetton, dan Ferrari. Adiknya, Ralf, yang saat ini membalap di ajang DTM bersama tim Mercedes-Benz, juga sempat turun sebagai pembalap Formula 1 dari musim 1997 sampai 2007. Schumi pertama kali membalap di ajang Formula 1 pada tahun 1991, sejak saat itu ia telah menjuarai 91 balapan Formula 1 dan tujuh kali merebut gelar juara dunia (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004).Schumi merupakan satu dari sekian banyak legenda hidup Formula 1 yang sangat popular hingga saat ini.
Tanggal 10 September 2006, Schumi sempat memutuskan untuk pensiun dari arena balap F1, dan menjadi konsultan untuk tim Ferrari. Pada pertengahan 2009 Schumi nyaris saja kembali ke ajang F1 bersama tim Ferrari setelah Felipe Massa mengalami kecelakaan hebat di GP Hungaria, namun dikarenakan menderita cedera leher, Schumi akhirnya mengurungkan niatnya untuk turun kembali di F1. Akhir November 2009 Schumi kemudian santer diberitakan akan kembali membalap di ajang F1 untuk musim 2010 bersama tim Mercedes. Dan akhirnya pada 20 Desember 2009 diumumkan secara resmi bahwa Schumi akan membalap bersama Mercy dan bertandem bersama Nico Rosberg.
karir
Michael memulai kariernya di ajang Formula Koenig pada tahun 1987, sebelum pindah ke ajang Formula Ford. Di sini ia menjadi runner-up di belakang mantan pembalap Sauber, Mika Salo, di kejuaraan European Championship, dan keempat di seri Jerman. Tahun 1989, ia pindah ke seri Formula 3 Jerman. Di sana ia berhasil mengisi posisi ketiga, menyamai hasil yang dicapai rekan setim dan senegaranya, Heinz-Harald Frentzen, hanya satu poin di belakang runner-up. Schumi juga piawai di ajang sportcar. Ia menjadi anggota tim Mercedes Junior, dan juara di Meksiko. Lalu ia kembali juara di Autopolis pada 1991. Di tahun yang sama, ia juga memulai debutnya di ajang Formula 3000, dan ia menduduki peringkat kedua di Sugo, Jepang. Jordan (1991)Pada Agustus 1991, ia memulai debutnya di F1, dan bergabung bersama tim Jordan, di GP Belgia. Menggantikan Bertrand Gachot yang sedang dihukum oleh kepolisian Inggris. Ia menempati grid ketujuh dalam kualifikasi, namun gagal menyelesaikan balapan akibat kerusakan kopling di lap pertama. Itu merupakan satu-satunya balapan bersama Jordan, sebelum akhirnya pindah ke tim Benetton. Di Benetton, Schumi banyak mendapat pelajaran berharga dari mantan juara dunia Nelson Piquet. Schumi meraih poin perdananya di GP Italia, dengan mengalahkan Nelson Piquet, baik di kualifikasi, maupun di race. Benetton (1991-1995)
Tahun 1992, dirinya mampu menaiki podium sebanyak 8 kali, salah satunya adalah kemenangan pertamanya di GP Belgia, dan menyelesaikan musim tersebut di peringkat ketiga klasemen pembalap dengan 53 poin. Pada 1993, Schumi kembali menunjukkan bakatnya sebagai calon pembalap besar. Namun, di tahun itu Schumi hanya menang sekali di Portugal. Itupun setelah melalui perjuangan keras melawan duo Williams. Posisi klasemen akhir Schumi adalah ke-4 dengan 52 poin.
Setelah kematian Senna, aksi brilian Schumi makin tak terbendung. Ia mengalahkan Damon Hill hanya dengan selisih satu poin, setelah sebelumnya mengalami insiden yang kontroversial di GP Australia. Schumi pun akhirnya berhasil menjadi juara dunia untuk kali pertama sepanjang karirnya (yang pertama juga untuk tim Benetton).
Tahun 1992, dirinya mampu menaiki podium sebanyak 8 kali, salah satunya adalah kemenangan pertamanya di GP Belgia, dan menyelesaikan musim tersebut di peringkat ketiga klasemen pembalap dengan 53 poin. Pada 1993, Schumi kembali menunjukkan bakatnya sebagai calon pembalap besar. Namun, di tahun itu Schumi hanya menang sekali di Portugal. Itupun setelah melalui perjuangan keras melawan duo Williams. Posisi klasemen akhir Schumi adalah ke-4 dengan 52 poin.
Setelah kematian Senna, aksi brilian Schumi makin tak terbendung. Ia mengalahkan Damon Hill hanya dengan selisih satu poin, setelah sebelumnya mengalami insiden yang kontroversial di GP Australia. Schumi pun akhirnya berhasil menjadi juara dunia untuk kali pertama sepanjang karirnya (yang pertama juga untuk tim Benetton).
Pada 1995, dengan dibantu mesin Renault yang sama seperti Williams, Schumi mendominasi musim bersama rekan setimnya Johnny Herbert. Setelah sembilan kali menang, ia merebut mahkota untuk yang kedua kalinya ditahun tersebut, sebelum akhirnya pindah ke Ferrari pada 1996.
Pada 1996, Schumi hanya mampu menang tiga kali, dan gelar juara tahun tersebut diambil oleh rivalnya, Damon Hill. Ia banyak melakukan perubahan di Ferrari, salah satunya adalah mendatangkan kru-kru dari Benetton, diantaranya Ross Brawn dan Rory Byrne. Schumi ditemani oleh pembalap Irlandia, Eddie Irvine. Pada 1997, Schumi nyaris menjadi juara dunia, sayang insiden di GP terakhir dengan Jacques Villeneuve memupus jalannya menjadi juara. Seluruh poin Schumi dihapus akibat insiden Jerez tersebut. Tahun 1999, Schumi mengalami kecelakaan hebat di GP Inggris, di lap pertama, dan harus beristirahat untuk beberapa bulan akibat patah kaki. Walau rekan setimnya, Eddie Irvine, nyaris mencuri gelar juara dunia, Ferrari berhasil menjadi juara konstruktor untuk pertama kalinya sejak 1983.
Di musim 2000, Michael berhasil menang di tiga balapan awal, dan Ferrari kian tak terhentikan sepanjang musim. Ia berhasil menjadi juara dunia bersama tim Ferrari untuk pertama kalinya setelah 21 tahun. Musim 2001 menjadi era besarnya dominasi Ferrari, mulai dari Australia hingga Jepang. Michael memecahkan banyak rekor dan merebut gelar juara dunia untuk yang keempat kalinya di GP Hungaria, ketika masih ada empat balapan tersisa di musim itu. Ia menjadi pemegang rekor juara GP terbanyak, mengalahkan rekor Alain Prost yang pernah menang 52 kali.
Hal yang sempat merusak reputasinya adalah ketika di tahun 2002 tim memerintahkan team-order di Austria. Saat itu Rubens Barrichello harus memberikan jalan agar Schumi bisa menang. Untuk pertama kalinya, penonton begitu kecewa dan mencemooh mereka saat menaiki podium. Meskipun begitu, Schumi sukses merengkuh gelar kelimanya di tahun 2002 tersebut.
Di musim 2003, Michael Schumacher menorehkan sejarah; ia berhasil menjadi pembalap satu satunya yang merebut gelar juara dunia sebanyak enam kali. Meskipun ditahun tersebut dia harus berjuang sampai GP terakhir setelah mendapat perlawanan keras dari Kimi Raikkonen, Fernando Alonso, dan Juan Pablo Montoya.
Musim 2004 prestasi Ferrari kembali meningkat seperti musim 2002, Schumi kembali menjadi juara dunia dengan mudah. Bahkan Ferrari seakan tanpa lawan karena baik Schumi dan Rubens Barrichello selalu mendominasi podium balapan dengan mudah. Ferrari di tahun itu hanya kalah di Monaco (oleh Jarno Trulli – Renault), Spa (oleh Kimi Raikkonen – McLaren), dan Brazil (oleh Juan Pablo Montoya – Williams).
Pada 2005, Schumi seakan loyo, dikarenakan performa Ferrari yang sedikit lebih buruk dibanding tahun-tahun sebelumnya. Schumi hanya menang di Amerika Serikat, itupun karena balapan hanya diikuti enam mobil (semuanya berban Bridgestone). Sementara semua tim lawan yang memakai Michelin memutuskan mundur dari lomba karena alasan keamanan. Schumi berada di posisi tiga klasemen akhir dibawah Fernando Alonso (Renault) dan Kimi Raikkonen (McLaren).
Ferrari mulai memperbaiki diri di musim 2006. Schumi pun mendapat rekan setim yang baru, yaitu Felipe Massa. Dan berpeluang meraih gelar kedelapan apabila mesin Ferrari-nya tidak meledak di Jepang. Schumi mengumumkan bahwa dia akan pensiun diakhir 2006, dan Kimi Raikkonen akan menggantikan posisinya di 2007. Balapan terakhir Schumi di Brazil 2006 dipenuhi isak tangis jutaan fans F1 diseluruh dunia (baik yang suka ataupun benci padanya). Sadar tidak bisa meraih gelar kedelapannya setelah gagal di Jepang, Schumi mempertontonkan aksi terbaiknya. Start dari posisi 10 dan terlempar kebelakang akibat ban bocor, Schumi mampu menyikat semua lawannya hingga posisi empat. Balapan sendiri akhirnya dimenangi rekan setimnya, Felipe Massa.
Di musim 2000, Michael berhasil menang di tiga balapan awal, dan Ferrari kian tak terhentikan sepanjang musim. Ia berhasil menjadi juara dunia bersama tim Ferrari untuk pertama kalinya setelah 21 tahun. Musim 2001 menjadi era besarnya dominasi Ferrari, mulai dari Australia hingga Jepang. Michael memecahkan banyak rekor dan merebut gelar juara dunia untuk yang keempat kalinya di GP Hungaria, ketika masih ada empat balapan tersisa di musim itu. Ia menjadi pemegang rekor juara GP terbanyak, mengalahkan rekor Alain Prost yang pernah menang 52 kali.
Hal yang sempat merusak reputasinya adalah ketika di tahun 2002 tim memerintahkan team-order di Austria. Saat itu Rubens Barrichello harus memberikan jalan agar Schumi bisa menang. Untuk pertama kalinya, penonton begitu kecewa dan mencemooh mereka saat menaiki podium. Meskipun begitu, Schumi sukses merengkuh gelar kelimanya di tahun 2002 tersebut.
Di musim 2003, Michael Schumacher menorehkan sejarah; ia berhasil menjadi pembalap satu satunya yang merebut gelar juara dunia sebanyak enam kali. Meskipun ditahun tersebut dia harus berjuang sampai GP terakhir setelah mendapat perlawanan keras dari Kimi Raikkonen, Fernando Alonso, dan Juan Pablo Montoya.
Musim 2004 prestasi Ferrari kembali meningkat seperti musim 2002, Schumi kembali menjadi juara dunia dengan mudah. Bahkan Ferrari seakan tanpa lawan karena baik Schumi dan Rubens Barrichello selalu mendominasi podium balapan dengan mudah. Ferrari di tahun itu hanya kalah di Monaco (oleh Jarno Trulli – Renault), Spa (oleh Kimi Raikkonen – McLaren), dan Brazil (oleh Juan Pablo Montoya – Williams).
Pada 2005, Schumi seakan loyo, dikarenakan performa Ferrari yang sedikit lebih buruk dibanding tahun-tahun sebelumnya. Schumi hanya menang di Amerika Serikat, itupun karena balapan hanya diikuti enam mobil (semuanya berban Bridgestone). Sementara semua tim lawan yang memakai Michelin memutuskan mundur dari lomba karena alasan keamanan. Schumi berada di posisi tiga klasemen akhir dibawah Fernando Alonso (Renault) dan Kimi Raikkonen (McLaren).
Ferrari mulai memperbaiki diri di musim 2006. Schumi pun mendapat rekan setim yang baru, yaitu Felipe Massa. Dan berpeluang meraih gelar kedelapan apabila mesin Ferrari-nya tidak meledak di Jepang. Schumi mengumumkan bahwa dia akan pensiun diakhir 2006, dan Kimi Raikkonen akan menggantikan posisinya di 2007. Balapan terakhir Schumi di Brazil 2006 dipenuhi isak tangis jutaan fans F1 diseluruh dunia (baik yang suka ataupun benci padanya). Sadar tidak bisa meraih gelar kedelapannya setelah gagal di Jepang, Schumi mempertontonkan aksi terbaiknya. Start dari posisi 10 dan terlempar kebelakang akibat ban bocor, Schumi mampu menyikat semua lawannya hingga posisi empat. Balapan sendiri akhirnya dimenangi rekan setimnya, Felipe Massa.
Setelah resmi pensiun, Schumi masih aktif sebagai duta Ferrari. Banyak kegiatan amal yang Schumi lakukan di tahun 2007, dan sesekali dia pun datang ke sirkuit untuk melihat bagaimana perkembangan tim Ferrari pasca dirinya pensiun. Schumi pun banyak memberikan perhatiannya pada dua pembalap Ferrari sekarang yang masih muda, yaitu Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.
Pada Desember 2007 lalu, Schumi kembali ke trek untuk mengetes mobil Ferrari. Sempat muncul rumor bahwa Schumi akan kembali ke kokpit mobil F1, namun Schumi menegaskan bahwa keputusan dirinya untuk pensiun sudah bulat, dan tak akan kembali membalap di musim 2008 ini. Januari 2008, Schumi resmi diangkat sebagai konsultan tim Ferrari bersama koleganya, Rory Byrne. Sementara teman Schumi yang lain yaitu Ross Brawn memutuskan mencari tantangan baru dengan menjadi team principal Honda F1.
0 Comments
Post a Comment