Sejarah Musik Klasik


Sejarah Musik Klasik  Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari waktu ke    waktu beraneka ragam bunyi, seperti klakson maupun mesin sepeda motor dan mobil, handphone, radio, televisi, tape recorder, dan sebagainya senantiasa mengerumuni kita, tidak semuanya dapat dianggap sebagai musik karena sebuah karya musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut merupakan suatu sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi, harmoni, ritme,timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Sebelum lebih jauh membahas syarat-syarat tersebut berikut aspek-aspek lain yang terkait dengannya seperti sejarah musik, pencipta musik, karya-karya musik, dan berbagai formasi pertunjukan

Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari waktu ke waktu beraneka ragam bunyi, seperti klakson maupun mesin sepeda motor dan mobil, handphone, radio, televisi, tape recorder, dan sebagainya senantiasa mengerumuni kita, tidak semuanya dapat dianggap sebagai musik karena sebuah karya musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut merupakan suatu sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi, harmoni, ritme,timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Sebelum lebih jauh membahas syarat-syarat tersebut berikut aspek-aspek lain yang terkait dengannya seperti sejarah musik, pencipta musik, karya-karya musik, dan berbagai formasi pertunjukan musik, bab ini akan terlebih dahulu meninjau beberapa definisi tentang musik, fungsi musik, dan jenis-jenis musik.
Siapa yang tak tahu dengan jenis musik klasik? Musik klasik merupakan salah satu jenis musik yang memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Manfaat musik klasik juga merupakan aliran musik yang berakar dari kesenian barat, musik orchestra dan musik kristiani yang mulai diperkenalkan pada abad ke – 9 hingga abad ke – 21. Di negara- negara Eropa sendiri musik klasik dibedakan menjadi musik klasik populer dan musik klasik en Eropa. Selain itu, musik klasik acap kali digunakan oleh para komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik tentang tinggi nada, metrum, ritme individual, kecepatan dan lain sebagainya agar tidak terjadi improvisasi dan ornamentasi yang berlebihan. Secara garis besar, sejarah musik klasik dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Zaman Barok dan Rokoko (Abad 17)

2. Zaman Klasik (Abad 18)

3. Zaman Romantik (Pertengahan abad 18)

Berikut sejarah musik klasik:

                                 Sejarah Musik Klasik  Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari waktu ke    waktu beraneka ragam bunyi, seperti klakson maupun mesin sepeda motor dan mobil, handphone, radio, televisi, tape recorder, dan sebagainya senantiasa mengerumuni kita, tidak semuanya dapat dianggap sebagai musik karena sebuah karya musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut merupakan suatu sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi, harmoni, ritme,timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Sebelum lebih jauh membahas syarat-syarat tersebut berikut aspek-aspek lain yang terkait dengannya seperti sejarah musik, pencipta musik, karya-karya musik, dan berbagai formasi pertunjukan

Medieval


Sejarah musik klasik yang pertama erat hubungannya dengan zaman periode medival. Awal mula musik tradisional / klasik Eropa dimulai sejak berakhirnya kerajaan Romawai pada tahun 500 hingga saat awal Era Renaissance tahun 1400. Salah satu bentuk nyanyian yang terkenal pada abad periode ini diantaranya Gregorian Chant atau yang biasa disebut dengan Nyanyian Gregorian. Gregorian Chant sangat dominan pada era ini sampai hingga tahun 1100. Selanjutnya pada era- era tersebut hingga awal era Polyphonic Chant) musik tersbut mulai dikembangkan sedemikian rupa menjadi beberapa suara yang lebih kompleks dengan perpaduan alat musik yang lebih lengkap, namun belum sampai ke tahap mutakhir.

Renaissance


Era yang juga menjadi saksi bisu sejarah musik klasik adalah era Renaissance. Era Renaissance berlangsung selama kurang lebih 200 tahun dimulai dari tahun 1400 – 1600. Pada era ini, penggunaan alat musik lebih beragam dan jenis musik klasik yang dihasilkan juga semakin vareatif. Di era ini juga pertama kalinya notasi musik dan ornamen musik Eropa mulai terbentuk. Hal itulah yang menjadikan inovasi terbaru muncul ketika penemuan partitur lagu mampu memudahkan para pemusik dalam memainkan lagu tanpa harus menghadirkan pencipta lagu tersebut.

Baroque (1600-1750)


Era baroque merupakan era menengah dimana karakteristik musik pada era ini telah menggunakan tonal counterpoint yang lebih canggih, kompleks dengan penambahan bass line. Terdapatnya opera drama musikal mulai mampu membentuk image yang berbeda dari seni musik klasik itu sendiri. Bentuk vokal seperti oratorio dan cantata juga terkesan menjadi lebih umum di perdengarkan. Sementara untuk jenis alat musik dalam ensemble juga sudah mulai dibedakan dan diklasifikasian berdasarkan bentuknya. Hal inilah yang menjadi titik awal terbentuknya musik orkestra yang sering kita dengar di pagelaran musik.

Classical (1750-1830)


Pada periode classical, telah terbentuk norma- norma dalam menciptakan penyajian, style dan komposisi sebuah musik klasik. Pada era ini, piano juga menjadi unsur alat musik terpenting yang digunakan sehingga karakteristing musik yang dihasilkan terkesan lebih ringan, tidak terlalu kompleks, namun lebih jelas jika dibandingkan jenis musik klasik di era Baroque. Opera mulai dikembangkan pada tahap ini dan orkestra tidak lagi menggunakan harpsichord namun digantikan dengan alat musik piano dan fortepiano.

Romantic (1815-1910)


Di era romantic, para penggubah lagu lebih memfokuskan pada baris melodi yang lebih kompleks dan panjang ditambah lagi dengan unsur ekspresi dan emosi yang beriringan dengan romantisme sehingga menciptkana bentuk seni yang lain daripada yang lain. Pada abad ke -19 institut seni musik di Eropa mulai bermunculan bersamaan dengan popularitas para penggubah lagu yang memiliki
kehidupan yang terpandang dan lebih dihargai. Tak hanya insitut seni musik yang mulai bermunculan namun beberapa organisasi pelestarian musik klasik dan organisasi pengajar musik juga ikut andil dalam mengembangkan musik klasik ke arah yang lebih baik.

Era Modern Kontemporer


Sejarah musik klasik akhirnya sampailah pada abad ini. Musik pada era modern kontemporer ditandai dengan munculnya beberapa pencipta lagu yang menolak nilai- nilai pada era sebelumnya sepertihalnya tonalty traditional, pemilhan alat musik, melodi dan struktur. Mereka justry lebih menitik beratkan pengembangan dan perpanjangan teori dan teknik bermusik. Sebagai contohnya musik klasik abad ke- 20 an ( 1999 – 2000 ) yang terdiri dari bermacam- macam kombinasi Post Romantic secara menyeluruh, termasuk juga Post Modern dan Romantic Modern yang juga dibaur di dalamnya. Semoga informasi sejarah musik klasik dunia di atas dapat menambah wawasan Anda tentang musik klasik dan aliran – alirannya.

0 Comments

Post a Comment