Sejarah Bali United

    Sejarah Bali United        Nama lengkap : Bali United Pusam Football Club  Julukan : Serdadu Tridatu Jalak Bali  Didirikan : 1989 sebagai Persisam  2015 sebagai Bali United  Stadion : Stadion Kapten I Wayan Dipta  (Kapasitas: 25.000)  Pemilik : PT Bali Bintang Sejahtera  CEO : Yabes Tanuri  Head Coach : Indra Sjafri  Pelatih : Nursaelan, Eko Purjianto, Jarot Supriadi  Liga : Liga Super Indonesia  2014 : 6 Grup Timur  Situs web : Situs web resmi klub  Kelompok suporter : Semeton Dewata   Sejarah   Kiprah kedua tim satu kota dengan beda pengelolaan (Persisam didanai Pemkot Samarinda sedangkan Pusam pihak swasta) di kancah sepak bola nasional terbilang lumayan. Terlebih Pusam saat berlaga di Galatama karena mendapat sokongan dana dari pengusaha lokal. Sayang sejak kompetisi semi-profesional ini dilebur dengan Perserikatan dan menjadi Liga Indonesia, tim ini pun mati suri. Sedangkan Persisam yang didanai APBD Kota Samarinda, masih bisa terus eksis. Hanya saja, prestasi tim ini sempat melempem hingga akhirnya terlempar ke divisi dua pada musim 2002/2003. Baru pada dua musim berikutnya, tim ini kembali bangkit. Terlebih setelah melakukan penggabungan dengan Pusam dan menjadi Persisam Putra Samarinda. Proses merger ini memang berbuah manis. Prestasi tim berjuluk "Pesut Mahakam" kembali melejit. Masuk delapan besar divisi dua pada musim 2005



Nama lengkap : Bali United Pusam Football Club

Julukan : Serdadu Tridatu Jalak Bali

Didirikan : 1989 sebagai Persisam

2015 sebagai Bali United

Stadion : Stadion Kapten I Wayan Dipta

(Kapasitas: 25.000)

Pemilik : PT Bali Bintang Sejahtera

CEO : Yabes Tanuri

Head Coach : Indra Sjafri

Pelatih : Nursaelan, Eko Purjianto, Jarot Supriadi

Liga : Liga Super Indonesia

2014 : 6 Grup Timur

Situs web : Situs web resmi klub

Kelompok suporter : Semeton Dewata

Sejarah


Kiprah kedua tim satu kota dengan beda pengelolaan (Persisam didanai Pemkot Samarinda sedangkan Pusam pihak swasta) di kancah sepak bola nasional terbilang lumayan. Terlebih Pusam saat berlaga di Galatama karena mendapat sokongan dana dari pengusaha lokal. Sayang sejak kompetisi semi-profesional ini dilebur dengan Perserikatan dan menjadi Liga Indonesia, tim ini pun mati suri. Sedangkan Persisam yang didanai APBD Kota Samarinda, masih bisa terus eksis. Hanya saja, prestasi tim ini sempat melempem hingga akhirnya terlempar ke divisi dua pada musim 2002/2003. Baru pada dua musim berikutnya, tim ini kembali bangkit. Terlebih setelah melakukan penggabungan dengan Pusam dan menjadi Persisam Putra Samarinda. Proses merger ini memang berbuah manis. Prestasi tim berjuluk "Pesut Mahakam" kembali melejit. Masuk delapan besar divisi dua pada musim 2005 dan promosi ke divisi satu, tim ini hanya dua musim di kasta level kedua saat itu dan menembus divisi utama musim 2008/09, kasta level kedua, dengan menempati peringkat ketiga grup 4 Divisi I 2007.

Hebatnya, sebagai tim promosi di divisi utama tidak membuat prestasi tim ini terhenti. Tampil konsisten sepanjang musim mengantarkan mereka menjuarai divisi utama dan mengantongi tiket promosi ke Superliga 2009/10, kompetisi profesional yang merupakan kasta tertinggi sepak bola nasional saat ini. Namun sayangnya karena isu politik yang di lakukan pemilik Putra Samarinda yakni H. Harbiansyah, dengan melakukan kampanye politik saat pertandingan Putra Samarinda, banyak suporter yang kecewa. Dengan dasar keinginan kuat dan persaingan, dengan bantuan pengusaha Samarinda yakni Said Amin, maka berdirilah klub saingan yakni Pusamania Borneo F.C.Klub ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengakuisisi klub Perseba Super Bangkalan pada tanggal 11 Maret 2014.

    Sejarah Bali United        Nama lengkap : Bali United Pusam Football Club  Julukan : Serdadu Tridatu Jalak Bali  Didirikan : 1989 sebagai Persisam  2015 sebagai Bali United  Stadion : Stadion Kapten I Wayan Dipta  (Kapasitas: 25.000)  Pemilik : PT Bali Bintang Sejahtera  CEO : Yabes Tanuri  Head Coach : Indra Sjafri  Pelatih : Nursaelan, Eko Purjianto, Jarot Supriadi  Liga : Liga Super Indonesia  2014 : 6 Grup Timur  Situs web : Situs web resmi klub  Kelompok suporter : Semeton Dewata   Sejarah   Kiprah kedua tim satu kota dengan beda pengelolaan (Persisam didanai Pemkot Samarinda sedangkan Pusam pihak swasta) di kancah sepak bola nasional terbilang lumayan. Terlebih Pusam saat berlaga di Galatama karena mendapat sokongan dana dari pengusaha lokal. Sayang sejak kompetisi semi-profesional ini dilebur dengan Perserikatan dan menjadi Liga Indonesia, tim ini pun mati suri. Sedangkan Persisam yang didanai APBD Kota Samarinda, masih bisa terus eksis. Hanya saja, prestasi tim ini sempat melempem hingga akhirnya terlempar ke divisi dua pada musim 2002/2003. Baru pada dua musim berikutnya, tim ini kembali bangkit. Terlebih setelah melakukan penggabungan dengan Pusam dan menjadi Persisam Putra Samarinda. Proses merger ini memang berbuah manis. Prestasi tim berjuluk "Pesut Mahakam" kembali melejit. Masuk delapan besar divisi dua pada musim 2005

Untuk meningkatkan daya jual dan prestasi, Putra Samarinda (Pusam) berubah nama menjadi Bali United Pusam. Dengan demikian, tim yang berjuluk Pesut Mahakam itu akan pindah dari Stadion Palaran, Samarinda ke Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Perubahan nama tim yang merupakan salah satu peserta Liga Super Indonesia (LSI) itu setelah menjalin kerja sama dengan salah satu produsen ban, Corsa Motor Cycle Tire. Komisaris Utama Bali United Pusam, Harbiansyah Hanafiah menerangkan, pihaknya bersedia merubah nama dan bermarkas di Bali, karena di Pulau Dewata itu belum ada tim sepak bola profesional yang berlaga di LSI. Menurut Harbiansyah, langkah mengubah nama dan bekerjasama dengan Corsa itu untuk menyelamatkan Pusam. "Ini dilakukan, karena kami ketergantungan penonton, sebab di Palaran hampir tidak ada penonton setiap kami berlaga. Akibatnya, kami kesulitan finansial. Untuk panitia saja setengah mati apalagi gaji dan bonus pemain. Makanya, daripada klub yang sudah berdiri sejak 1989 ini mati, saya ambil inisiatif untuk pindah," tutur Harbiansyah.


Prestasi


Sebagai Persisam Putra Samarinda

1994/95: Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Timur

1995/96: Babak 12 Besar Divisi Utama

1996/97 : Peringkat ke-5 Divisi Utama Wilayah Timur

1997/98 : Peringkat ke-4 Divisi Utama Wilayah Timur (Kompetisi Dihentikan Akibat Kerusuhan 1998)

1998/99 : Peringkat ke-4 Divisi Utama wilayah Timur

1999/2000 : Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Timur

2001 : Peringkat ke-14 Divisi Utama Wilayah Timur (Degradasi ke Divisi Satu)

2002 : babak 8 Besar Divisi Satu

2003 : peringkat 6 Divisi Satu Grup D (Degradasi ke divisi dua)

2004 : Babak penyisihan Grup Divisi Dua

2005 : Babak 8 besar Divisi Dua (Promosi ke Divisi Satu)

2006 : Peringkat ke-7 Grup 4 Divisi Satu

2007 : Peringkat ke-3 grup 4 Divisi Satu (Promosi ke Divisi Utama)

2008/09 : Juara Divisi Utama (Promosi ke Superliga/ISL)

2009/10 : Peringkat ke-12 Indonesia Super League (ISL)

2010 : Babak 16 Besar Piala Indonesia 2010

2010/11 : Peringkat ke-6 Indonesia Super League (ISL)

2011 : Runner Up Inter Island Cup 2011 (Turnamen Pra Musim)

2011/12 : Peringkat ke-11 Indonesia Super League (ISL)

2012 : Runner Up Inter Island Cup 2012 (Turnamen Pra Musim)

2013 : Peringkat ke-7 Indonesia Super League (ISL)

2014 : Peringkat ke-6 Wilayah Timur Indonesia Super League (ISL)

Sebagai Bali United Pusam

2015 : Juara ke-3 Bali Island Cup 2015 (Turnamen Pra Musim)

2015 :(Kompetisi dihentikan akibat Kisruh PSSI dengan Menpora)

2015 : Perempatfinal Piala Presiden 2015

0 Comments

Post a Comment