Biodata
Nama lengkap : Muhammad Jusuf Kalla
Tanggal Lahir : 15 Mei 1942 (umur 74)
Tempat Lahir : Watampone, Sulawesi Selatan, Masa Pendudukan Jepang
Kebangsaan : Indonesia
Partai politik : Partai Golkar
Istri : Mufidah Miad Saad
Anak : Muchlisa Kalla, Solichin Kalla, Muswira Kalla, Chaerani Kalla, Imelda Kalla
Agama : Islam
Biografi
Kehidupan Awal
Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942 sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group.Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.
Pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964, Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965 1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969. Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin, setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006. Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah Miad Saad, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, serta sepuluh orang cucu. Nama anak-anak beliau adalah Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf dan Chaerani Jusuf Pada tanggal 10 September 2011, Jusuf Kalla mendapat penganugerahan doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Karir Pengusaha
Awalnya Jussuf Kalla adalah seorang pengusaha. Usaha-usaha yang dirintis ayahnya, NV. Hadji Kalla, diserahkan kepemimpinannya sesaat setelah ia diwisuda menjadi Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin Makassar Akhir Tahun 1967. Di samping menjadi Managing Director NV. Hadji Kalla, juga menjadi Direktur Utama PT Bumi Karsa dan PT Bukaka Teknik Utama. Usaha yang digelutinya, di samping usaha lama, ekspor hasil bumi, dikembangkan usaha yang penuh idealisme, yakni pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, dan irigasi guna mendorong produktivitas masyarakat pertanian. Anak perusahaan NV. Hadji Kalla antara lain; PT Bumi Karsa (bidang konstruksi) dikenal sebagai kontraktor pembangunan jalan raya trans Sulawesi, irigasi di Sulsel, dan Sultra, jembatan-jembatan, dan lain-lain. PT Bukaka Teknik Utama didirikan untuk rekayasa industri dan dikenal sebagai pelopor pabrik Aspal Mixing Plant (AMP) dan gangway (garbarata) di Bandara, dan sejumlah anak perusahaan di bidang perumahan (real estate); transportasi, agrobisnis dan agroindustri.
Atas prestasinya di dunia usaha, Jusuf Kalla dipilih oleh dunia usaha menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan (1985-1997), Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia (1997-2002), Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Sulawesi Selatan (1985-1995), Wakil Ketua ISEI Pusat (1987-2000), dan Penasihat ISEI Pusat (2000-sekarang). Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Karir Politik
Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat. Ia menjabat sebagai ketua umum Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang mayoritas anggotanya adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai negeri sipil, pensiunan jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan bergelar master, doktor, dan profesor.
Melalui Munas Palang Merah Indonesia XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014 dan terpilih untuk kedua kalinya pada Munas XX untuk periode 2014 2019. Selain itu ia juga terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.
Jusuf Kalla digandeng calon presiden Joko Widodo dalam ajang Pemilihan Presiden 2014. Pasangan ini kemudian dalam pengundian mendapat nomor urut dua dan mempunyai tagline populer, "Salam Dua Jari". Oleh Komisi Pemilihan Umum, tanggal 22 Juli 2014 atau enam hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Jokowi-JK memenangkan pilpres namun ditolak oleh kubu Prabowo-Hatta yang kemudian menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Serangkaian sidang di MK ternyata menolak permohonan kubu Prabowo-Hatta dan secara hukum menguatkan legitimasi Jokowi-JK selaku presiden dan wapres terpilih periode 2014-2019. JK dilantik sebagai wapres pada 20 Oktober 2014. Seiring dengan pelantikannya tersebut, ia adalah wakil presiden pertama yang terpilih untuk dua kali masa jabatan melalui pemilihan umum. Masa jabatan pertama dilaluinya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
Agama
Perjalanan Karir
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 : Petahana
Mulai menjabat : 20 Oktober 2014
Presiden : Joko Widodo
Didahului oleh : Boediono
Masa jabatan : 20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009
Presiden : Susilo Bambang Yudhoyono
Didahului oleh : Hamzah Haz
Digantikan oleh : Boediono
Ketua Umum Palang Merah Indonesia ke-12 : Petahana
Mulai menjabat : 22 Desember 2009
Didahului oleh : Mar'ie Muhammad
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia ke-12
Masa jabatan : 9 Agustus 2001 – 22 April 2004
Presiden : Megawati Soekarnoputri
Didahului oleh : Basri Hasanuddin
Digantikan oleh : Abdul Malik Fadjar (ad interim)
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Indonesia ke-27
Masa jabatan : 26 Oktober 1999 – 24 Agustus 2000
Presiden : Abdurahman Wahid
Didahului oleh : Rahardi Ramelan
Digantikan oleh : Luhut Binsar Panjaitan
Ketua Umum Partai Golkar ke-8
Masa jabatan : 9 Oktober 2004 – 9 Oktober 2009
Didahului oleh : Akbar Tandjung
Digantikan oleh : Aburizal Bakrie
Pengalaman Organisasi Kepemudaan
Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964,
Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966,
Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966,
Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969.
Riwayat Pendidikan
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967)
The European Institute of Business Administration, Perancis (1977)
Penghargaan
Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar
Doktor HC dibidang perdamaian dari Universitas Syah Kuala Aceh pada 12 September 2011
Doktor HC dibidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya Malang pada 8 Oktober 2011
Doktor HC dibidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013
Penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011
Penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera The Most Inspiring Person
Refersni
http://www.blog-artikel.com/2015/02/biografi-jusuf-kalla-pengusaha-sukses.html#.WA8esdSLTDc
0 Comments
Post a Comment