Biografi Novel Baswedan

  Biografi Novel Baswedan         Biodata   Tanggal Lahir : 1977  Tempat lahir : Semarang, Jawa Tengah  Biografi   Novel Baswedan Adalah Cucu pendiri Republik Indonesia  Memang tak banyak yang tahu, bahwa Komisaris Novel Baswedan adalah cucu pendiri Republik ini, Abdurrahman Baswedan. AR Baswedan--demikian ia biasa disapa--adalah jurnalis, salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia, AR Baswedan diplomat dan juga sastrawan Indonesia.   AR Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), dan Anggota Dewan Konstituante. Tak kalah penting, AR Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia yang turut berperan mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia, yaitu dari Mesir.  Novel Basweda adalah penyidik yang berperan penting dalam mengungkap kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian SIM Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Dia juga yang menyidik skandal korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Partai Demokrat, M. Nazaruddin, yang kemudian menyeret banyak tokoh penting di Republik.  Serta patut dicatat, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu juga adalah salah satu dari lima penyidik yang memilih bertahan di KPK, saat Polri memutuskan menarik 15 penyidiknya yang diperbantukan di KPK.  Novel Baswedan adalah perwira lulusan Akademi Kepolisian (Akpol)

Biodata


Tanggal Lahir : 1977

Tempat lahir : Semarang, Jawa Tengah


Biografi


Novel Baswedan Adalah Cucu pendiri Republik Indonesia


Memang tak banyak yang tahu, bahwa Komisaris Novel Baswedan adalah cucu pendiri Republik ini, Abdurrahman Baswedan. AR Baswedan--demikian ia biasa disapa--adalah jurnalis, salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia, AR Baswedan diplomat dan juga sastrawan Indonesia.

AR Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), dan Anggota Dewan Konstituante. Tak kalah penting, AR Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia yang turut berperan mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia, yaitu dari Mesir.


Novel Basweda adalah penyidik yang berperan penting dalam mengungkap kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian SIM Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Dia juga yang menyidik skandal korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Partai Demokrat, M. Nazaruddin, yang kemudian menyeret banyak tokoh penting di Republik.

Serta patut dicatat, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu juga adalah salah satu dari lima penyidik yang memilih bertahan di KPK, saat Polri memutuskan menarik 15 penyidiknya yang diperbantukan di KPK.

Novel Baswedan adalah perwira lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998, pernah bertugas di Polres Bengkulu pada 1999-2005. Pada tahun 2004, terjadi kasus penembakan terhadap enam pencuri sarang burung walet di Bengkulu. Kala itu Novel menjabat Kasatserse Polres Bengkulu. Salah seorang di antara enam tersangka itu akhirnya tewas. Setahun kemudian, Novel ditarik ke Jakarta dan ditugaskan sebagai penyidik KPK dari unsur Polri.

Novel Sosok Yang Religius


Dedikasinya dalam bertugas memang sangat cemerlang, namun dalam kesehariannya novel merupakan pria pendiam yang santun dan taat beribadah. ia tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu. bahkan saat berada di rumahnya ia selalu menyempatkan diri untuk melakukan sholat berjamaah di masjid bersama warga sekitar. ibadah puasa sunnah pun sering ia jalani, selain puasa senin kamis, ia juga biasa melakukan puasa dhaud. lengkap sudah kita melihat sosok novel baswedan ini, seorang penegak hukum yang profesional dan berprestasi, namun dalam bertugas juga didasari atas iman dan taqwa kepada ALLAH SWT. sehingga hasil kerjanya seperti apa yang kita lihat saat ini, sangat luar biasa dan bisa menjadi panutan.

Novel Baswedan Penyidik KPK Terbaik


Sosok Novel Baswedan sendiri sejauh ini dikenal sebagai salah satu penyidik terbaik yang dimiliki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Menurut Bambang Novel Baswedan yang juga merupakan sepupu Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan tersebut telah bertugas sebagai penyidik KPK semejak 6 tahun yang lalu. Masih menurut Bambang bahwa Novel Baswedan saat ini telah menjabat sebagai Wakil Ketua Satgas kasus simulator yang ditangani oleh KPK. Novel juga disebut-sebut pernah bersitegang dengan kepolisian saat melakukan penggeledahan Kantor Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri beberapa waktu yang lalu.

Kasus korupsi lainnya yang pernah ditangani oleh Novel adalah ketika dirinya tampil sebagai penyidik dalam kasus suap cek pelawat yang berhasil menjebloskan Nunun Nurbaeti, istri Mantan Wakapolri Adang Daradjatun, ke penjara. Novel Baswedan juga saat ini telah tercatat sebagai seorang penyidik yang menyatakan memilih menjadi pegawai KPK. Sementara niat Novel sendiri sejauh ini sudah dikabulkan oleh KPK.

Disebutkan pula bahwa semenjak menangani kasus simulator, berbagai ancaman kerap diterima Novel dan keluarganya. Sepak terjang Novel yang gigih bekerja membongkar kasus korupsi di bawah naungan KPK, diduga kuat mengapa ia menjadi korban kriminalisasi. Novel yang terakhir berpangkat Kompol itu berani membongkar korupsi di institusi Polri.

Novel Baswedan dalam Perlindungan KPK


Meski pihak Polri menyatakan bahwa Kompol Novel Baswedan terlibat dalam kasus penembakan terhadap enam tersangkat pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada tahun 2004 yang lalu. Namun pihak KPK tetap bersikukuh untuk tetap melindungi Novel Baswedan. Dalam jumpa pers KPK yang dilakukan pada Sabtu (6/10/2012) yang lalu, Ketua KPK Abaraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyebutkan bahwa upaya penangkapan Novel adalah bentuk kriminalisasi Polri terhadap penyidik KPK.

"KPK tetap melindungi Novel. Melindungi penyidik-peyidik KPK. Elemen-elemen KPK yang bekerja kepada KPK," kata Bambang seperti yang dikutip dari situs Metrotvnews.com. Menurut Bambang, Novel tak melakukan seperti apa yang dituduhkan Kepolisian Daerah Bengkulu. Versi Bambang, yang melakukan penembakan adalah anak buah Novel. Sedangkan Novel tidak ada di tempat kejadian. Kasus itu selesai pada 2004.

Karir


1998 : Lulus Akademi Polisi

1999-2005 : Polres Bengkulu

2007 : Penyidik KPK


0 Comments

Post a Comment