Meskipun seniman Amerika Samuel Morse (1791- 1872) biasanya diberi pujian atas penemuan telegram, penemuan itu seperti juga penemuan yang lain, adalah hasil karya yang muncul hampir secara bersamaan di beberapa negara, dan karya-karya itu merupakan lintasan-lintasan kecil berbeda yang ditempuh untuk memperoleh penyelesaian atas persoalan yang sama. Meskipun Morse sudah memikirkan gagasan itu pada sekitar awal-awal tahun 1842, jalur pertama yang bisa berfungsi dengan menggunakan prinsipnya baru dibuat setelah tahun 1844 yang menghubungkan Baltimore dan Washington D.C.
Persoalan mengkomunikasikan informasi ke tempat yang jauh sudah dilakukan dengan menggunakan banyak sistem yang masih primitif, termasuk sinyal visual seperti asap atau cahaya dari tempat pengirim sinyal di antara orang-orang Amerika Asli, memukul tambur pada jarak beberapa mil di Afrika dan hutan Brazil. Pada Revolusi Perancis, Claude Chapp memperkenalkan sebuah sistem semafur, yang dipasang pada jarak-jarak 6 sampai 10 mil di puncak-puncak bukit untuk mengirimkan sinyal. Sistem seperti itu telah dipikirkan lebih dari satu abad sebelumnya oleh Robert Hooke (1635-1703).
Sistem Chapp setelah dipasang memang cukup praktis. Sinyal dari Paris ke Lille yang berjarak 130 mil bisa dibaca dalam 2 menit. Napoleon memanfaatkan pengiriman informasi pada sistem semafur ini. Pada tahun 1809 ia mencermati pendudukan Munich oleh tentara Austria pada hari yang sama dengan peristiwa itu, dan ia menggerakkan pasukannya yang dalam 6 hari berhasil membalas serangan untuk sekutu Bavarianya. Raja Bavaria terkesan dan meminta Thomas von Sommering mengembangkan lebih lanjut telegram semafur Chapp.
Summering mulai mengerjakan sistem telegram listrik, dengan menggunakan sistem baterai bertegangan listrik, dan membangun sebuah model kerja. Pengembangan untuk sistem telegram listrik berkembang dengan cepat setelah seorang profesor fisika Denmark bernama Hans Christian Oersted (1777-1851) pada tahun 1819 menemukan bahwa arus listrik bisa digunakan untuk membelokkan jarum. Dengan menggunakan prinsip itu dan terinspirasi oleh peralatan Sommering, Carl Friedrich Gauss (1777-1855) di Gottingen, Jerman, pada tahun 1833 membuat sebuah jalur telegram pendek dari universitas Gottingen ke observatorium astronomi yang berjarak 2 mil. Sistem itu digunakan untuk mengirimkan informasi teknis dan ilmiah, dengan menggunakan sebuah kode untuk menafsirkan bekas-bekas tusukan jarum pada papan besi.
Gauss tidak bersedia membuat sistem untuk praktik komersial, tetapi ia mengharapkan hal itu bisa terjadi. Seorang mahasiswa Gauss, August Steinheil, mengembangkan sistem Gauss dengan sebuah alat bisa menandai bintik-bintik cetakan di atas pita kertas. Sistem steinheil dibuat di Munich pada tahun 1837. Scorang diplomat Russia, Baron Paul Schilling, terkesan dengan sistem Steinheil dan kemudian mengembangkannya dan memperlihatkan sistem buatannya sendiri pada pertemuan ilmiah di Bonn pada tahun 1835. William Cooke (1506-1879) membawa konsep itu ke Inggris di mana ia bekerja bersama Charles Wheatstone (1802-1875) untuk mengembangkan sistem itu, yang sistem pertamanya dipatenkan oleh Cooke dan Wheatstone pada tahun 1837. Meskipun Wheatstone dan Cooke kadang kala mempertengkarkan masalah keunggulan penemuan mereka sendiri-sendiri, mereka bekerja sama dan memasang telegram listrik dengan perlengkapan jarum-baca tunggal di sepanjang lintasan kereta dari stasiun London's Paddington yang berjarak 19 mil menuju Slough pada tahun 1844. Sistem itu dipatenkan pada tahun 1845.
Semua pengembangan ini diawali oleh pengembangan terhadap sistem berbeda yang dilakukan Samuel Morse di Amerika Serikat. Morse hampir saja menjadi pelukis potret yang berhasil, tetapi setelah kematian istrinya, ia meninggalkan pekerjaan melukis dan bepergian ke Eropa untuk memulihkan kembali semangat hidupnya pada tahun 1832. Di Perancis ia menyaksikan pertunjukan elektromagnetika yang dilakukan oleh Profesor Andre Marie Ampere (1775-1836), dan di atas kapal yang membawanya kembali ke Amerika Serikat, ia berspekulasi tentang kemungkinan untuk menggunakan peralatan itu pada telegram. Ketika konsep telegram pertama dan Morse keluar pada tahun 1832, sebuah model kerja telah dibuat oleh Joseph Henry (1797-1878) di Amerika Serikat.
Samuel Morse dianggap sebagai penemu telegram oleh orang-orang Amerika, tetapi penemuan itu telah muncul dari kerja bersama-sama di beberapa negara. Ini adalah versi awal dari kode Morse termasuk vokal dengan umlaut dan juga simbol untuk "ch." Perpustakaan Konggres. Morse mengajarkan seni di New York City University dan di sana ia memulai percobaan dengan magnet dan kawat. Dia sebelumnya tidak memiliki pengalaman atau pelatihan dalam bidang kelistrikan yang sedang berkembang saat itu, dan model awal yang ia buat agak primitif. Meskipun demikian, ia berhasil dalam membangun sistem yang akan memancarkan sinar jarak pendek. Di Amerika Serikat, Joseph Henry telah bekerja dengan magnet-magnet listrik dan motor magnet dan generator listrik awal. Morse mempelajari pengembangan Henry atas pemancaran listrik pada tahun 1835 yang akan menangkap sinyal lemah dan kemudian mengirimkannya di sepanjang kabel. Henry menemukan pemancar untuk menyempurnakan versi telegramnya sendiri, yang dikembangkan pada tahun 1831. Dengan pemancar, batas 1 atau 2 mil pada sinyal yang ditemui oleh Morse bisa dikurangi untuk jangka waktu tak terbatas.
Morse bekerja bersama mahasiswanya, Alfred Vail, dan pada tanggal 4 September 1837, Morse berhasil mengirimkan sebuah pesan dengan menggunakan kode Angkatan Laut A.S yang ada saat itu. Ia dan Vail mengembangkan sebuah kode yang dipancarkan pada sinyal-sinyal panjang dan pendek. Sistem dot-and-dash. Dengan menggunakan kode-kode paling sederhana dengan huruf-huruf alfabeta yang biasa dipakai dalam bahasa Inggris, kode Morse temuannya disempurnakan pada bulan Januari 1838.Tetapi, diperlukan beberapa tahun bagi Morse dan Vail untuk membuat jalur telegram untuk perdagangan. Berharap mendapatkan dukungan, Morse membuat surat pengajuan pendanaan kepada Konggres A.S. Pendanaan itu disetujui pada tahun 1834, dan jalur Washington ke Baltimore dibuka pada bulan Mei 1844, pada waktu yang sama dengan peresmian jalur Paddington ke Slough di Inggris yang menggunakan sistem Wheatstone-Cooke.
Kabel lintas atlantik mulai dicoba digunakan pada tahun 1857, 1858, dan 1865. Kabel pada tahun 1957 hanya dioperasikan beberapa kali. Kabel telegraf komersil pertama yang mampu melintasi samudera atlantik berhasil diselesaikan pada tanggal 18 Juli 1866. Australia merupakan penghubung pertama dunia pada Oktober 1872 melalui telegraf bawah laut di Darwin. Hal ini menimbulkan berita baru bagi dunia. Kemajuan teknologi telegraf selanjutnya terjadi pada awal tahun 1970, ketika Thomas Edison menemukan telegraf dua arah dengan rangkap dua penuh dan melipatgandakan kapasitasnya dengan menemukan guadruplex pada tahun 1874. Edison mendaftarkannya pada lembaga pematenan US dan duplex telegraf berhasil dipatenkan pada tanggal 1 september 1874. Pada Awal tahun 1830, telegraf elektrik berkembang dengan digunakannya tegangan listrik untuk mengontrol elektromagnet yang didengarkan pada ujung-ujung transmisi. Keterbatasan teknologi saat itu adalah hasil pengiriman kode melalui kabel tidak dapat di print. Kemudian, telegrap elektrik dikembangkan dengan menggunakan elektromagnet receiver. Dengan elktromagnet receiver, kode morse dapat ditranslate dari pendengarnya dalam bentuk tulisan.
Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph Maymenemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian ditemukan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).
0 Comments
Post a Comment