West Ham dimulai ketika kelompok galangan kapal Thames Ironworks di bawah Dave Taylor dan pemilik Arnold Hills membentuk sebuah tim sepak bola pada tahun 1895 dengan nama Thames Ironworks Football Club. Tim kemudian menjadi klub profesional pada tahun 1898, di mana mereka mulai bermain di liga divisi 2 Selatan. Mereka langsung melakukan promosi ke divisi satu dalam debutnya. Mula-mula warna seragam tim berwarna biru tua, tapi mereka menambahkan kombinasi celana biru muda dan putih pada tahun 1897. Baru di tahun 1899 mereka mengubah lagi warna seragam tim menjadi merah maroon dan langit biru, warna yang terus dipakainya sampai sekarang.
Karena kesulitan finansialnya, pada tahun 1900, Thames Ironworks FC kemudian hampir sepenuhnya bubar dan kemudian membentuk kembali tim baru bernama West Ham United Football Club. Diangkat oleh tim Ironworks Thames, mereka masih memakai simbol yang sama, dan sekarang dikenal sebagai 'The Iron' atau 'The Hammers' (palu) hingga hari ini. Prestasi klub West Ham Uniteddi masa lalu sebagian besar telah dihabiskan di divisi 2 dan hanya beberapa kali memasuki divisi satu. Mereka bahkan berada di divisi 2 selama 30 tahun sebelum Ted Fenton membawa Hammers promosi pada tahun 1958 dan membangun sebuah tim dengan pemain muda berbakat. klub dimulai ketika pekerja Thames Ironworks mendirikan sebuah tim sepak bola pada tahun 1895.
Tim ini berkompetisi di beberapa kompetisi amatir dan telah memenangkan beberapa turnamen lokal. Tiga tahun kemudian, klub beralih ke status profesional dan mulai berkompetisi di Divisi Kedua Liga Selatan. Pada tahun 1899, warna seragam klub biru itu berubah menjadi perpaduan merah maroon dan biru, terinspirasi oleh kesuksesan Aston Villa, juara liga saat itu.Namun, masalah keuangan datang ke klub dan pada tahun 1900, klub tersebut dirombak dan diluncurkan kembali dengan nama baru, West Ham United FC. Musim 1922/23, West Ham berhasil menjuarai Divisi One Football League, kasta tertinggi kompetisi sepak bola Inggris saat itu. Tidak hanya itu, West Ham juga mampu melaju ke puncak Piala FA, yang untuk pertama kalinya digelar di Wembley, yang dikenal dengan White Horse Final. Pertandingan puncak diisi hingga 200.000 penonton dan lapangan harus "dibersihkan" dari lautan manusia oleh seekor kuda putih bernama Billie.Sayang, West Ham mengalahkan Bolton Wanderers, 2-0, di partai tersebut. West Ham dianggap sebagai salah satu kunci kesuksesan Inggris dalam memenangkan Piala Dunia 1966. Empat gol dari Inggris di final disumbangkan oleh dua pemain West Ham Martin Peters dan Geoff Hurst. Kapten tim, Bobby Moore, adalah legenda West Ham. Namun, performa tim mulai menurun selama tahun 1970an, saat klub harus turun divisi.
Saat Premier League digulirkan, West Ham selalu menjadi bagian dari anggota kelas atas kecuali dalam tiga musim. Prestasi terbaik West Ham pada periode ini adalah berada di peringkat kelima musim 1998/99 saat masih ditangani Harry Redknapp. Di Inggris, reputasi West Ham juga dikenal sebagai klub yang mencetak gol terbanyak. Sejak tahun 1950an, klub tersebut mendirikan pusat pelatihan pemuda yang didirikan oleh manajer Ted Fenton. Hasil pembinaan tersebut membuat pemain seperti Moore, Peters, dan Hurst, yang merupakan anggota tim juara dunia 1966. Di kemudian hari, akademi tersebut memberi banyak pemain terkenal kepada Hammers, seperti Trevor Brooking, Tony Cottee, Paul Ince, Rio Ferdinand, Joe Cole, Michael Carrick, Glen Johnson, kepada Frank Lampard.
Klub ini berlaga di beberapa kompetisi amatir dan juga pernah menjuarai beberapa turnamen lokal. Tiga tahun berselang, klub beralih status menjadi profesional dan mulai berlaga di Divisi Dua Southern League. Pada tahun 1899, warna seragam klub yang biru diubah menjadi paduan marun dan biru muda karena terinspirasi dari kesuksesan Aston Villa, menjuarai liga pada saat itu. Karena kesulitan finansial yang dialaminya, pada tahun 1900, Thames Ironworks FC kemudian hampir secara penuh dibubarkan dan kemudian dibentuk kembali klub baru bernama West Ham United Football Club. Karena berakar dari tim Thames Ironworks, mereka tetap memakai lambang yang sama, dan dikenal sampai sekarang sebagai ‘The Iron’ (Besi baja) atau ‘The Hammers’ (Palu) sampai sekarang.
Pada musim 1922/1923, West Ham United sukses meraih promosi ke Divisi Satu Football League, kasta tertinggi kompetisi sepakbola Inggris saat itu. Tak hanya itu, West Ham juga mampu melaju ke babak puncak Piala FA, yang untuk kali pertama digelar di Wembley, dikenal dengan White Horse Final. Disebut demikian karena pada laga puncak tersebut dipenuhi hingga 200.000 penonton yang menutupi seluruh sisi lapangan, oleh karena itu lapangan harus "dibersihkan" dari lautan manusia oleh seekor kuda putih bernama Billie. Sayangnya, West Ham dikalahkan Bolton Wanderers, 2-0, pada partai itu.
Prestasi klub West Ham United sendiri pada masa lalu banyak dihabiskan di divisi 2 dan hanya beberapa kali masuk ke divisi satu. Mereka bahkan sempat berada di divisi 2 selama 30 tahun sebelum Ted Fenton membawa The Hammers promosi pada tahun 1958 dan membangun tim dengan pemain-pemain muda bertalenta tinggi. West Ham United dianggap sebagai salah satu kunci kesuksesan Timnas Inggris saat menjuarai Piala Dunia 1966. Empat gol yang diciptakan Inggris di final merupakan kontribusi dari dua pemain West Ham pada saat itu, yaitu Martin Peters dan Geoff Hurst. Kapten tim saat itu, Bobby Moore, adalah seorang legenda West Ham. Namun, prestasi klub mulai menurun periode 1970-an, ketika klub harus turun naik divisi. Ketika Liga Primer digulirkan, West Ham selalu menjadi bagian dari anggota top tier kecuali dalam tiga musim. Prestasi terbaik West Ham pada periode ini adalah dengan menempati peringkat kelima musim 1998/1999 saat masih ditangani Harry Redknapp. Di Inggris, reputasi West Ham juga dikenal sebagai klub yang mencetak pesepakbola top. Sejak tahun 1950-an, klub mendirikan pusat pembinaan pemain muda yang dibentuk manajer Ted Fenton. Hasil pembinaan tersebut menciptakan para pemain seperti Moore, Peters, dan Hurst, yang menjadi anggota tim juara dunia 1966. Pada periode selanjutnya, akademi memberikan Hammers banyak pemain ternama, seperti Trevor Brooking, Tony Cottee, Paul Ince, Rio Ferdinand, Joe Cole, Michael Carrick, Glen Johnson, hingga Frank Lampard.
0 Comments
Post a Comment