Liverpool vs United
Sembari menunggu jersey Liverpool saya kering untuk dipakai saat nobar nanti malam, saya pikir tidak ada salahnya untuk membuat tulisan ini, mengingat nanti malam ada sebuah hajatan besar bagi penggemar English Premier League. Yap, hajatan besar itu adalah North West Derby. Jika Anda masih asing dengan istilah tersebut, maka membaca tulisan di bawah ini hukumnya fardhu 'ain bagi Anda.
Sepakbola Inggris tidak akan lengkap jika tidak menyajikan pertemuan antara dua rival abadi, Liverpool FC dan Manchester United. Jika Anda menganggap bahwa El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona berada di urutan pertama pertandingan rival terbesar di dunia, maka saya bisa meyakinkan Anda bahwa North West Derby berada di urutan yang ke-2. Alasan kenapa pertandingan antara MU dan Liverpool disebut sebagai North West Derby atau Derby Barat Laut dikarenakan dua kota markas kedua tim tersebut (Liverpool dan Manchester) berada di Barat Laut kepulauan Inggris. Liverpool berada di wilayah metropolitan county Merseyside, sedangkan Manchester berada di wilayah Greater Manchester. Kedua metropolitan county tersebut berada di official region (semacam provinsi) North West England. Jarak antara kedua kota terbilang dekat, dan hanya terpisah sekitar 48 km. (Masih jauhan Jakarta - Bandung :p)
North West England Map
Namun pada tahun 1894, dimulailah pembangunan Manchester Ship Canal yang membuat kapal-kapal dapat memotong perjalanan mereka langsung ke wilayah Manchester tidak perlu melewati pelabuhan Liverpool. Kanal tersebut seperti semacam sungai buatan yang berhulu di muara Sungai Mersey yang melintasi kota hingga berujung di kota Manchester. Otomatis penduduk kota pelabuhan mulai berkurang penghasilannya, yang biasanya ia dapatkan dari jasa pengangkutan barang yang mereka dapatkan dari kapal-kapal yang berlabuh di Liverpool. Kesenjangan ekonomi antara penduduk kota Liverpool dan Manchester pun tak terelakkan. Hal ini membuat bibit-bibit kebencian mulai tumbuh diantara penduduk kedua kota dengan suburnya.
Manchester Ship Canal
Sebuah kapal melintasi Manchester Ship Canal
Manchester Ship Canal Route Map
Rute: Manchester Ship Canal
Tidak hanya dari sisi ekonomi, persaingan lainnya juga terjadi di bidang musik. Liverpool, seperti diketahui, merupakan tempat kelahiran The Beatles yang menjadi salah satu band paling berpengaruh di dunia musik. Manchester pun tidak mau kalah dan melahirkan band lokal lainnya seperti The Stone Roses, New Order, The Smiths, dan juga Oasis. Persaingan-persaingan tersebut pun akhirnya melebar hingga ke lapangan hijau. Di sisi sepakbola, Liverpool lebih dulu merasakan sukses dalam rentang waktu 1973 sampai 1990-an, dengan memenangkan 11 gelar Liga Inggris plus 4 trofi Juara Eropa di tahun tersebut *ehem benerin kerah baju*. Namun, mulai musim 1993 sukses berbalik jadi milik Red Devils. Di bawah Sir Alex Ferguson, MU sukses meraih 12 gelar Premier League dan 2 trofi Liga Champions. Maka tidak heran jika di tahun 2013 ini hits Not Nineteen Forever dari The Courteeners menjadi lagu yang paling digemari oleh fans United di seluruh kolong langit.
Ketat dan tipisnya perbedaan dari jumlah piala yang dimenangkan hanya membuat kebencian dari kedua pihak suporter menjadi lebih panas. Pergesekan antar keduanya pun semakin terpercik setelah dua musim lalu MU berhasil menggeser Liverpool dari singgasana kerajaan pemilik gelar Liga Inggris terbanyak selama berpuluh tahun lamanya. Pasukan Old Trafford -hingga tulisan ini diturunkan- telah mengemas 20 trofi kasta tertinggi Liga Inggris, sedangkan The Reds perkasa dengan 18 trofinya yang kini telah penuh dengan debu dan karat *let me say this*. Raihan keduanya jauh di atas klub-klub lainnya. Arsenal, yang terpaku di urutan ke-3 mengoleksi 13 trofi, serta Everton yang berhasil merengkuh 9 kali juara top flight liga Inggris, berada di urutan ke-4. Panasnya gengsi antara kedua tim ini pun ikut membuat tribun kedua suporter panas. Saling ejek bahkan perkelahian kecil kerap terjadi. Jika bagi Anda pindah agama merupakan hal yang sangat tercela bahkan haram, maka pindah dari seorang fans Liverpool menjadi fans United ataupun sebaliknya sama buruknya dengan pindah agama.
Fans Banner
5 times UCL vs 20 times EPL
Ryan Giggs Banner
Unfortunately, that's true :|
Persaingan kental antara klub dan suporter ternyata merembet sampai level para pemain. Steven Gerrard memiliki berbagai koleksi kostum dari berbagai klub di rumahnya, namun ia pernah bersumpah tidak akan pernah memajang satupun kostum Manchester United. Sedangkan di kubu MU, Wayne Rooney dikenal sangat tidak menyukai Merseyside Merah. Pasalnya, Wazza sudah dididik di klub sekota Liverpool, Everton, sejak kecil. Jadi pantas saja rasa kebencian itu sudah tertanam dalam dirinya. Dan Everton dalam hal ini memerankan karakter sebagai guru antagonis yang menghasut Wazza secara sempurna.
Steven Gerrard, ketika diwawancara oleh ESPN beberapa waktu yang lalu tentang alasan kenapa ia selalu mengacungkan 5 jari setelah mencetak gol ke gawang United, ia menjawab: "Saya hanya ingin mereka tahu bahwa Liverpool masih di atas mereka dengan menjuarai Piala Champions 5 kali, jadi mereka tidak usah sombong dengan trofi ke 20 Liga Inggris yang mereka raih. Saya tidak membenci mereka. Saya hanya membenci cara mereka dalam merayakan gelar ke 20, itu terlalu sombong dan menganggap kami remeh." Memang tidak bisa dipungkiri bahwa United kini adalah pemuncak daftar juara terbanyak Liga Inggris, mereka begitu superior pada dekade 90-an dan 2000-an, ketika diarsiteki Alex Ferguson. Bagi Alex, hasil ini adalah mimpinya sejak pertama ditugasi untuk melatih United. Tahun 1986, saat Alex Ferguson pertama kali ditunjuk sebagai pelatih MU, ia ditanya wartawan tentang misi utamanya di MU, dia menjawab, "menendang Liverpool dari hirarki sepakbola Inggris."
Gerrard vs Rooney
Keras!!
Carragher vs Gerry Neville
Panas!!
Tetapi dibalik semua kebencian dan persaingan yang ada, harus diketahui juga bahwa ada persahabatan erat diantara para manajer dan pemain. Manajer legendaris United, Sir Matt Busby, mengisi karir sepakbolanya di Liverpool, dan ia juga berteman baik dengan Bill Shankly yang menjadi tokoh yang selalu dihormati di Anfield. Sedangkan ketika Gerard Houllier harus dioperasi jantungnya tahun 2001, Alex Ferguson termasuk kelompok pertama yang menjenguknya di rumah sakit kala itu.
United kehilangan hampir semua pemain di tim yang dijuluki Busby Babes pada kecelakaan pesawat di Munich tahun 1958. Kecelakaan tersebut dikenal dengan Munich Air Disaster, dimana 23 pemain dan staff MU tewas akibat tragedi naas tersebut. Dan Liverpool pun meminjamkan beberapa pemainnya ke United karena insiden tersebut, sebagai rasa simpati dan kemanusiaan. Selain menyumbangkan 5 pemain utama ke MU, Liverpool juga menyumbangkan pemain reserves berapapun yang MU inginkan, dan Liverpool yang membayar gajinya. Bill Shankly saat itu mengatakan bahwa Sir Matt Busby sebagai manager yang hebat. Bill Shankly juga mengatakan kepada kubu United bahwa Liverpool siap membantu apa saja yang MU butuhkan saat itu. Setelah tragedi Munich tersebut, MU bisa melanjutkan kembali kompetisi Liga Inggris pada musim 1958-1959, itu semua karena jasa Liverpool.
Dibalik semua memori, kenangan dan romantisme masa lalu antara kedua tim, selalu akan ada intrik dan persaingan beraroma gengsi setiap kali kedua kubu bentrok baik di Anfield maupun di Old Trafford. Terutama, di era sepakbola modern saat ini. Kartu kuning dan merah berharga sangat murah di derbi panas yang terkadang juga membuat panas wasit yang memimpin dan kita yang menontonnya ini. Keras, kasar, dan emosional menjadi ciri dari atmosfer pertandingan, namun tetap menarik untuk dilihat oleh mata manusia yang masih memiliki cita rasa akan keindahan sepakbola.
0 Comments
Post a Comment