Sejarah APOEL



APOEL Nicosia mungkin anda akan mengangkat alis mendengar nama itu disebut. Bahkan penggemar bola pun akan sedikit berpikir ekstra untuk mencerna nama itu. Ya APOEL NICOSIA telah membuat kejutan dengan menjadi perwakilan pertama dari negaranya yaitu Siprus yang mampu maju hingga babak perempat final Liga Champions. Dari negara yang kecil sangat kecil malah karena luasnya mungkin tak akan sampai seluas Pulau Madura, APOEL mampu menghadirkan kejutan di pertandingan paling bergengsi di Eropa. Satu grup bersama Skenderbau Korce, Slovan Bratislava, dan Wisla Krakow untuk berebut tiket ke babak penyisihan Liga Champions, Apoel masuk di grup G bersama FC Porto, Shaktar Donetsk dan Zenit St. Petersburg. Lolos sebagai juara Grup G tak lantas membuat APOEL bertemu dengan lawan ringan. Lawan yang ditantang di fase kedua adalah Lyon yang mempunyai sejarah hebat di Ligue 1 Prancis. Kalah di leg pertama 1-0 APOEL mampu menyeimbangkan agregat menjadi 1-1 di stadion GSP Nicosia. Pertandingan berlanjut ke adu penalti dan APOEL menang dengan skor 4-3. APOEL pun maju ke perempat final dan bisa jadi akan bertemu tim-tim besar Eropa semacam Barcelona, Real Madrid, Bayern Munich ataupun AC Milan. Mereka sempat melontarkan pernyataan bahwa mereka tak ingin bertemu langsung dengan Barcelona yang baru saja menggunduli Leverkusen dengan 7 gol ataupun dengan pemegang trophy Liga Champions terbanyak yaitu Real Madrid. Tapi toh bila mereka bertemu kedua tim tersebut maka mereka akan berusaha menikmati pertandingan yang mereka mainkan. Tidak ada bintang di tim mereka, kalaupun ada yang sedikit menonjol itu adalah Ailton yang berposisi sebagai penyerang dan Gustavo Manduca yang beroperasi di sektor tengah. Kekolektifan mereka menjadi andalan untuk bertarung dengan tim-tim besar Eropa.

Fenomena tim kecil yang mampu memberikan kejutan tidak hanya terjadi di Liga Champions Eropa, beberapa waktu yang lalu masih hangat dibicarakan tentang Mirandes, klub gurem divisi III Liga Spanyol yang “nyangkut” di semifinal Copa del Rey (Piala Raja) Spanyol. Loncatan Mirandes menjadi klub divisi III pertama yang mencapai semifinal tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena Mirandes telah menjegal tim macam Racing Santander, menenggelamkan “The Yellow Submarine” Villareal dan Espanyol yang notabene adalah tim divisi utama Liga Spayol. Walaupun Mirandes harus mengalami antiklimaks di semifinal karena kalah dengan Athletic Bilbao (tim yang kemarin mengalahkan Manchester United di Eeuropa Ligue) tapi Mirandes tetap bisa melangkah dengan tegak karena salah satu penyerang mereka yaitu Infrante mampu menjadi top skor sementara mengalahkan Christiano Ronaldo maupun Messi.

0 Comments

Post a Comment