Sejarah Lengkap PSMS Medan



PSMS Medan adalah sebuah heritage Kota Medan di bidang sepak bola. Nama PSMS harus dipandang sebagai milik publik Kota Medan. Sebab nama PSMS adalah hasil gotong royong dari semua stakeholder sepak bola di Kota Medan sejak tempo dulu. PSMS sebagai warisan sejarah sepak bola Kota Medan dimaklumkan sejak 07-07-07 (Tanggal tujuh, Bulan Juli, Tahun Seribu Sembilan Ratus Tujuh). Sebagai heritage, nama PSMS tidak bisa diperjualbelikan. Nama PSMS melekat erat pada nama Kota Medan. Sebaliknya, peraturan teknis dan administratif sepak bola telah banyak berubah seiring dengan perubahan zaman. Khusus untuk PSMS, dari sepak bola amatir (komuniti) ke sepak bola profesional (industri).


Logo 'baru' PSMS Medan, 07-07-1907


Beberapa hari terakhir ini di Kota Medan muncul perdebatan (sebut saja kontroversi) soal logo PSMS. Logo PSMS ini seakan diperebutkan dua nama perusahaan, yakni: perusahaan yang mengelola klub PSMS sebelumnya dan perusahaan yang mengelola klub PSMS yang sekarang. Perusahaan sebelumnya mengklaim telah mematenkan logo PSMS, sementara perusahaan yang sekarang mengambil jalan hanya sekadar meneruskan logo yang sudah ada. Di sinilah yang menjadi pangkal perkara.

Lantas mengapa kini muncul kontroversi tentang logo PSMS? Ini bermula ketika era telah berubah, dari era ketidakpastian (zaman old) menjadi era kepastian (zaman now). Pada zaman now semua hal (misalnya copy right) harus teregister. Itu satu hal. Hal lainnya adalah persoalan tentang materi (content) apa yang harus diregister? Materi ini terkait soal kepemilikan. Oleh kareanya, logo PSMS memang harusnya teregister. Namun siapa yang berhak meregister nama PSMS?

Persoalan ini tidak hanya persoalan di klub PSMS Medan saja. Persoalan ini, idem dito secara potensial akan muncul pada klub-klub legendaris lainnya di Indonesia. Klub-klub legendaris Indonesia (PSMS, Persija, Persib, Persebaya, PSIS, PSM dan lainnya) adalah klub-klub yang telah bertransformasi melewati berbagai era. Klub-klub legendaris sangat unik, berbeda dengan klub-klub lainnya. Nama-nama klub legendaris adalah warisan sejarah sepak bola di masing-masing kota yang bersangkutan. Klub-klub legenfaris dimaklumkan siapa (PT apa saja) boleh mengelolanya, tetapi tidak untuk memperjualbelikan nama. Nama klub adalah heritage. Ini ibarat soal siapa yang berhak meregister lemang, rendang, tortor, gordang sambilan dan sebagainya. Formulasinya seperti apa. Oleh karenanya ini hal yang versifat umum, bukan kasus hanya Kota Medan. Kasus ini bersifat universal. Hanya saja permasalahannya dimulai dari Kota Medan dan baru muncul sekarang. Catatan: kisruh serupa ini sesungguhnya tidak terkait dengan pemain, pelatih dan suporter. Jadi tidak perlu terpengaruh. Ini murni soal operator, antara satu perusahaan dengan perusahaan lainya. Regulasi baru (yang diikuti PSMS) menuntut PSMS harus dikelola oleh perusahaan. Permasalahan adalah soal bagaimana perusahaan baru menyikapi tuntutan dari perusahaan sebelumnya dan bagaimana perusahaan pengelola yang sekarang mampu mencari solusi terbaik.

Pertanyaan-pertanyaan kisruh logo PSMS tersebut tentu seja perlu diklarifikasi. Sudah barang tentu diperlukan jawaban yang komprehensif, yakni suatu deskripsi yang disertai oleh bukti (empiris). Sebab pada zaman now, semua hal harus ada dasarnya (fakta), logis (masuk akal) dan kredibel (dapat dipertanggungjawabkan). Oleh kareanya, pada zaman now ini, era kepastian, nama, logo dan julukan PSMS harus disikapi dengan hati-hati. Tidak boleh lagi sembarangan menciptakan dan mengklaim, tetapi sudah waktunya harus dipikirkan secara cermat. Mari kita luruskan dengan mengungkapkan fakta sejarah yang sebenarnya. Ini menjadi penting, karena diperlukan dalam penetapan dan penyusunan legal formal (perusahaan apa pun yang menjadi pengelolanya).

Kita beruntung yang masih hidup hingga sampai era digital ini. Semua informasi masa lampau dapat diakses secara digital. Ada tiga surat kabar yang dapat memberikan gambaran awal tentang sepak bola di Medan yakni Sumatra Courant (1865-1900), SumatraPost (1898-1942) dan Het nieuwsblad voor Sumatra (1947-1957). Menariknya, surat-surat kabar tersebut melaporkan secara detail apa saja yang perlu diberitakan (boleh jadi saat itu berbagai kejadian masih terbatas dan belum sekompleks sekarang). Dari sinilah kita bisa menyusun kembali (fakta) sejarah sepak bola di Medan. Oleh karenanya, secara perlahan-lahan informasi yang beredar sekarang yang tidak jelas sumbernya dapat dieliminasi menuju sejarah sepak bola Medan yang lebih kredibel. Pada masa ini banyak sejarah sepak bola Medan tidak berdasar, demikian juga sejarah sepak bola di kota-kota lain. Sekali lagi: inilah waktunya kita bersih-bersih diri.


PRESTASI


PRESTASI DI PERSERIKATAN


1954 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta

1957 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)

1967 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya

1971 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya

1975 - Juara bersama, dengan Persija Jakarta

1983 - Juara, mengalahkan Persib Bandung

1985 - Juara, mengalahkan Persib Bandung

1992 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang

PRESTASI DI LIGA INDONESIA

1994/1995 - Peringkat ke-9 Divisi Utama Wilayah Barat

1995/1996 - Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Barat

1996/1997 - Peringkat ke-10 Divisi Utama Wilayah Tengah

1997/1998 - Peringkat ke-1 Divisi Utama Wilayah Tengah (Liga dihentikan)

1998/1999 - Semifinalis Divisi Utama ( Juara Grup A, Peringkat ke-2 Grup Q Babak 10 Besar)

1999/2000 - Babak 8 Besar Divisi Utama (Peringkat ke-4 Wilayah Barat)

2001 - Semifinalis Divisi Utama (Juara Wilayah Barat, Juara Grup Barat Babak 8 Besar)

2002 - Peringkat ke-11 Divisi Utama (Degradasi)

2003 - Divisi Satu, Peringkat ke-2 (Juara Grup A)

2004 - Peringkat ke-7 Divisi Utama

2005 - Peringkat ke-4 Divisi Utama (Peringkat ke-4 Wilayah Barat, Peringkat ke-2 Grup Timur Babak 8 Besar)

2006 - Peringkat ke-5 Wilayah Satu

2007 - Runner-up

2008 - degardasi ke divisi utama

2010 - Masuk 8 Besar Divisi Utama (sehingga masuk ke Liga Super)

2011/2012 - Kembali terdegradasi ke Divisi Utama (PSMS ISL dan PSMS IPL) 2005 - Juara ke-4 Copa Dji Sam Soe


PRESTASI LAIN


2005 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos II (14 Februari 2005), di final mengalahkan tim asal Singapura Geylang United FC dengan skor 5-1.

2005 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos III (17 Desember 2005), di final mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-1.

2006 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos IV(16 Desember 2006), di final mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 4-2 (1-1) melalui drama adu pinalti dan PSMS Medan dinobatkan sebagai pemilik abadi Piala Emas Bang Yos.

2008 - Babak 16 Besar AFC Cup

Referensi

http://poestahadepok.blogspot.com/2018/04/sejarah-kota-medan-65-psms-omvb.html

https://newhorison241.blogspot.com/2012/10/asal-usul-sejarah-psms-medan-klub.html

0 Comments

Post a Comment