Pameran sayembara desain Museum Tsunami digelar di gedung Aceh Community Center, dalam pameran ini di pajang 152 desain rencana gedung museum tsunami, di buka resmi oleh Gubernur Aceh di wakili Asisten II Usman Budiman. Penyelenggaraan pameran karya peserta sayembara pra rencana Aceh Museum Tsunami merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan sebuah bangunan museum tsunami di Aceh yang akan menjadi tempat menyimpan, mengenang dan belajar adanya bencana tsunami.
Pameran dan sayembara design arsitektur tersebut berlangsung tanggal 13-23 Agustus 2007 sekaligus mengakomodasi program mewujudkan sebuah bangunan museum tsunami di Aceh sebagai tempat menyimpan, mengenang dan sarana belajar tentang tsunami secara keseluruhan.
Pengumuman Pemenang Sayembara Desain Pra Rencana NAD-Tsunami Museum pada 17 Agustus 2007 di Gedung Sultan Selim II Aceh Community Center, Banda Aceh. Desain yang berjudul Rumoh Aceh as Escape Hill karya M.Ridwan Kamil dosen arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) memenangkan sayembara lomba desain museum tsunami Aceh pada 17 Agustus 2007 di Ruang Sultan Selim II, Aceh Community Center, Banda Aceh.
Pemenang pertama desain museum tsunami ini akan pendapat penghargaan Rp 100 juta, pemenang kedua Rp 75 juta, pemenang ketiga Rp 50 juta, penghargan partisipasi Rp 10 juta untuk 5 disain inovatif. Kompetisi terbuka bagi semua lapisan masyarakat, perseorangan atau kelompok. Pada 12 Juli panitia pelaksana menerima 222 pendaftar peserta sayembara dan pada 9 Agustus diterima 152 karya yang dipamerkan sedangkan pengumuman pemenang dilakukan pada 17 Agustus 2007.
Pada tahun yang sama, Museum Tsunami Aceh mulai dibangun dan diresmikan oleh presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 Februari 2009. Pengisian sarana pendukung dan renovasi Museum Tsunami Aceh dilakukan secara bertahap pada pertengahan tahun 2010 dan memakan waktu cukup lama dikarenakan banyaknya materi yang perlu diidentifikasi, dikumpulkan, diseleksi, dan ditampilkan dalam berbagai media, sehingga pengisiannya selesai pada April 2011 oleh Kementrian ESDM melalui sumber dana APBN. Museum Tsunami Aceh baru dibuka secara resmi untuk dapat dikunjungi oleh masyarakat tepatnya pada 8 Mei 2011.
0 Comments
Post a Comment