Sejarah Club Athletic Bilbao




Profil


Nama lengkap : Athletic Club
Julukan : Los Leones (Singa)
Didirikan : 1898; 115 tahun yang lalu
Stadion : Stadion San Mamés,
Bilbao, País Vasco, Spanyol

(Kapasitas: 39.750)
Presiden : Josu Urrutia
Manajer Marcelo Bielsa
Liga La Liga
Posisi 2011–12 ke-10, La Liga


Sejarah


Masyarakat Bilbao termasuk kelompok pertama yang mengenal sepakbola di Spanyol. Sepakbola diperkenalkan dengan dua cara; melalui para pekerja pelabuhan dan pabrik baja asal Inggris, serta dari para mahasiswa Basque yang usai menuntut ilmu di Inggris. Saat itu, Bilbao menjadi pelabuhan utama untuk area industri pertambangan biji besi. Pada 1890-an, kelompok pekerja ini mendirikan Bilbao Football Club. Klub tersebut sering bertanding melawan kelompok mahasiswa, yang belakangan mendirikan Athletic Club pada 1898. Empat tahun kemudian, kedua klub bergabung menjadi Club Vizcaya, yang menjuarai Copa del Rey 1902. Sukses tersebut membawa klub sepakat merger dan menjadi Athletic Club de Bilbao setahun kemudian. Inspirasi juga tertular kepada mahasiswa Basque di Madrid yang mendirikan Athletic Club de Madrid sebagai cabang klub. Pada perkembangannya, cabang klub ibukota itu menjadi klub mandiri bernama Atletico Madrid.

Skuad Team


Athletic Bilbao adalah klub tersukses di Spanyol setelah Real Madrid dan Barcelona. Di ajang Copa del Rey, Bilbao memegang rekor sebagai tim kedua yang paling banyak mengoleksi gelar juara. Masa kejayaan di ajang tersebut dimulai pada 1910-an, ketika klub merengkuh trofi tiga tahun berturut-turut, 1914 hingga 1916. Salah satu bintang klub masa itu adalah striker subur Rafael Moreni Aranzadi alias Pichichi, yang kelak namanya dipakai untuk penghargaan topskor liga. Pada 1928, Bilbao menjadi salah satu klub yang memulai digulirkannya Primera Liga Spanyol. Bersama Madrid dan Barcelona pula, Bilbao tak pernah terdegradasi dari top tier hingga saat ini.

Namun, sukses di ajang liga lebih sering dirasakan Bilbao pada periode 1930-an. Setelah menjuarai liga musim kedua, 1929/30, Bilbao mengoleksi tiga gelar tambahan selama 1930-an. Sejak itu pula Bilbao mulai menerapkan kebijakan hanya menggunakan pemain asal Basque dalam skuadnya. Hingga periode 1950-an, pemain asing dibatasi di kompetisi Spanyol sehingga mendorong Madrid dan Barcelona merekrut pemain yang memiliki dwikewarganegaraan. Bilbao bergeming dengan pemain-pemain binaan sendiri, meski sempat melunak pada periode 1990-an dengan mulai terbuka kepada para pemain Spanyol yang lahir atau berkarir di Basque ataupun pemain seperti Bixente Lizarazu, pemain Prancis yang berasal dari kawasan Basque setempat.


Tahun 1921, Bilbao kedatangan pelatih baru dari Racing Santander, Fred Pentland, tiga tahun kemudian beliau membawa Bilbao meraih juara di Copa del Rey. Tahun 1927 Fred sempat keluar dari Bilbao namun dua tahun kemudian bergabung lagi dengan Bilbao dan membawa Bilbao menjuarai La Liga dan Copa del Rey dua tahun berturut-turut sejak tahun 1930. Bilbao pun berhasil mempertahankan Piala Copa del Rey empat tahun beturut-turut dari tahun 1930 sampai tahun 1933.

Di era tahun 1940-an Bilbao telah merubah namanya menjadi Atlético Bilbao dan berhasil mengumpukan sebanyak empat Piala Copa del Rey dan satu Piala La Liga. Kedatangan pelatih Ferdinand Daucík berdampak positif bagi Bilbao, tahun 1956 beliau membawa Bilbao merebut kembali gelar ganda, La Liga dan Copa del Rey dan tahun 1958 berhasil merebut Copa del Rey kembali. Tahun 1956 Bilbao membuat debut pertama di Piala Eropa namun harus tersingkir dari klub Manchester United. Menjalani Tahun 1960-an, Bilbao hanya bisa merebut Copa del Rey lagi di tahun 1969.

Tahun 1981 Clemente menjadi pelatih baru di Bilbao dan tahun 1983 membawa timnya meraih gelar La Liga dan mempertahankannya musim berikutnya serta merebut piala Copa del Rey. Dua musim kemudian Clemente keluar dan Bilbao pun tidak bisa meraih gelar apapun. Suksesor Clemente di Bilbao seperti José Ángel, Iribar, Howard Kendall, Jupp Heynckes dan Javier Irureta gagal mereproduksikan kesuksesan Bilbao terdahulu. Pun dengan kembalinya lagi Clemente ke Bilbao, beliau juga gagal tidak seperti pertama kalinya melatih Bilbao.

Pelatih Bilbao paling sukses sejak era Clemente adalah Luis Fernández yang diangkat tahun 1996, dan dua tahun kemudian beliau membawa Bilbao finish di pos kedua La Liga dengan mengamankan tiket ke Liga Champions. Hingga sekarang ini Bilbao masih belum bisa menjuarai La Liga dan perjalanan Bilbao yang paling sulit terjadi di musim 2006/2007 yang finish setingkat diatas zona degradasi. Iini merupakan pencapaian terburuk dalam sejarah klub Bilbao. Kemudian di tiga musim berturut-turut klub Bilbao hanya bisa finish di papan tengah La Liga dan di Piala Copa del Rey, Bilbao juga belum bisa mengulangi kejayaannya terdahulu. Baru di musim 2010/2011 Bilbao akhirnya bisa menembus papan atas La Liga yang finish di pos keenam.

Bilbao adalah salah satu klub sepakbola terbesar yang ada di Spanyol. Di ajang Copa del Rey, Bilbao memegang rekor sebagai tim kedua yang paling banyak mengoleksi gelar juara sebanyak 23 kali dan berstatus runner up sebanyak 12 kali. Bilbao mempunyai julukan sebagai Rojiblancos atau Zurigorri dan kadang-kadang disebut sebagai Los Leones (singa).

0 Comments

Post a Comment