Sejarah Billboard Reklame dalam Dunia Advertising




Asal mula kata Reklame adalah dari “Reclomos” yang dipecah menjadi “Re” dan “Clomos.” “Re” memiliki makna “ulang”, sedangkan “Clomos” bermakna panggilan atau teriakan. Jadi secara keseluruhan arti dari Reklame adalah panggilan berulang-ulang.

Saat ini reklame menjadi media promosi yang sangat efektif untuk menawarkan barang dagangan atau jasa suatu bisnis agar mudah dikenali oleh khalayak umum atau masyarakat.

Bentuk dari reklame saat ini sangat beragam namun semuanya berupa suatu karya seni rupa yang memberikan informasi, mengajak menawarkan suatu produk, barang dan jasa kepada calon konsumen untuk menggunakan jasa atau membeli produk tersebut.


Adapun bentuk dan ragam di dalam reklame bisa berupa:

- Baliho atau billboard yaitu Reklame yang dibuat dengan ukuran yang besar dan bahan materialnya bisa alumunium atau plat besi.

- Logo adalah sebuah gambar atau bentuk dengan memiliki arti tertentu dan mewakili arti dari suatu perusaahan, instansi, produk dan lain-lain.

- Booklet adalah reklame yang berupa lembaran kertas yang bisa dilipat dan berisikan informasi produk dan jasa.

- Poster adalah berupa plakat berbentuk gambar berisi iklan atau pengumuman yang dipasang ditempat strategis sehingga terlihat dengan jelas

- Spanduk biasanya reklame yang terbuat dari kain yang direntangkan berisikan iklan, tentang suatu produk.

- Papan Nama adalah reklame berisikan info suatu usaha atau perusahaan yang terbuat dari papan

- Neon Box adalah hasil modifikasi dari papan nama namun menggunakan lampu neon agar lebih mudah dan jelas terlihat oleh orang banyak.

Akhir-akhir ini banyak mengimplementasikan macam jenis dan product billboard di jalan raya. Khususnya Jalan – jalan protokol, Billboard advertising adalah salah satunya. Billboard advertising adalah sebuah papan reklame besar yang biasanya bersifat outdoor (luar ruangan). *seperti yang pernah dibahas di post sebelumnya mengenai media lini bawah dan media lini atas. Billboard dirancang untuk menarik perhatian orang-orang dan menciptakan sebuah kesan yang tak terlupakan dengan pesan singkat dan cepat. Billboard punya tantangan tersendiri bagi viewer, yakni harus mampu dibaca dengan cepat dan mampu diingat, pesannya pun harus sampai karena konsumen dari pemasang iklan ingin product atau pesannya sampai pada pembaca sehingga meningkatkan penjualan product sebuah perusahaan, selain itu fungsi dari billboard harus sesuai dengan bandrol harga yang tidak murah.

Kreativitas dari billboard adalah sebuah tuntutan yang wajib dipenuhi. Baik dari sisi strategis pemilihan tempat, ukuran billboard, warna, font, kata-kata yang digunakan, hingga komposisi dari iklan itu sendiri. Penempatan billboard yang out of the box seperti pada billboard film “The Day After Tommorow” yang ditempatkan di laut. Selain itu billboard Shampo Rejoice yang berbentuk sisir dipasang di sela sela keruwetan kabel listrik kota. Hal ini membuat kesan unik sekaligus penasaran luar biasa pada film maupun shampoo tersebut. Tipe kreatifitas tak terbatas inilah yang harus dibangun agar terjadi kontak dua arah.

“Adalah sifat iklan yang ada dimana-mana (ubiquitous) serta ketahanannya sebagai ‘bentuk’ yang dapat dikenali inilah yang mengindikasi signifikansi periklanan, terlepas dari fakta fungsinya dalam media teknis yang berbeda dan juga terlepas dari ’muatan’ yang berbeda (yaitu berbagai pesan yang berbeda tentang berbagai produk yang berbeda). Periklanan memiliki sebuah fungsi, yakni menjual benda-benda pada konsumen. Namun, periklanan memiliki fungsi lainnya dalam banyak hal, menggantikan fungsi yang secara tradisional dipenuhi oleh seni dan agama. Periklanan menciptakan struktur-struktur makna” (Williamson, 2007:1-2).

Menilik pada sejarah billboard, awalnya billboard hanya terbuat dari papan dan berisi gambar atau tulisan ala kadarnya dan masih belum menarik dan sekompleks sekarang. Cara pembuatan yang masih manual dan sederhana tanpa bantuan mesin digital seperti sekarang membuat billboard ini belum banyak diminati untuk melakukan marketing. Sekarang, dengan teknologi yang demikian canggih, pembaca dapat tersenyum dan tertarik untuk mengikuti perkembangan dari sebuah billboard produk. Selain itu, kini billboard semakin variatif dengan mengunggulkan sentuhan tiga dimensi yang kreatif dan nyata. Sebuah senyum dari viewer merupakan sebuah bentuk apresiasi sederhana atas karya dan respon mengenai bentuk komunikasi dua arah dan yang saling sadar.

Melihat peran dari billboard itu sendiri dinilai belum maksimal. Padahal, billboard sebenarnya mampu di peras hingga menjadi sebuah konsep kreatif yang mampu menyampaikan pesan dan membuat sebuah tindakan nyata bagi konsumen product. Billboard yang ada sekarang masih terkesan kuno dan pasif. Penyataan tersebut didukung oleh fungsi yang dijalankan billboard yang masih bersifat satu arah saja (direct) dan hanya berfungsi sebagai reminder saja. Hal tersebut tak jauh beda dengan siaran, salah satu bentuk standar pengukuran tingkat keberhasilan iklan billboard adalah ada tidaknya peningkatan kurva atas penjualan sebuah product setelah diiklankan di billboard. Maka apabila tidak terjadi peningkatan penjualan product, iklan billboard tersebut bisa dinilai belum berhasil.

Ada sebuah fungsi lain yang sebenarnya bisa di eksekusi, yakni fungsi billboard sebagai branding. Target audience yang dipilih adalah mereka yang mobileconsumer, tipe ini adalah tipe orang yang berada pada usia remaja yang bersekolah dan dewasa yang juga pekerja. Pada usia tersebut, mereka cenderung berada banyak di jalan dibandingkan duduk di depan layar kaca untuk menyaksikan iklan yang ada. Untuk mengubah billboard ini setidaknya pembuat iklan harus mampu untuk membangun personality secara dua arah dan tersistem.

Oleh karena itu, dapat dikerucutkan bahwa billboard belum sepenuhnya mampu menjalankan efektifitasnya sebagai media pemberi informasi baik komersial maupun non komersial. Efektifitas yang dapat diukur dari penggunaan kata yang over, terlalu banyak kata hingga tidak sesuai dengan prinsip simple dan cepat dipaahmi.Dampak nyata dari segi penjualan atas di pasangnya iklan di billboard juga berpengaruh pada efektif atau tidaknya sebuah iklan di billboard.

Peran dan fungsi dari billboard cukup berpengaruh untuk mengajak konsumen yang berada pada taraf mobile sehingga mampu menikmati iklan dalam bentuk yang berbeda. Namun, tetap memperhatikan kenyamanan lingkungan dan perizinan yang ada. Sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh iklan billboard.

Referensi

http://www.reklamebillboard.com/2014/02/14/sejarah-billboard-reklame/

0 Comments

Post a Comment