Sepak bola kuno Fiorentino di kota Florence.



                      


Banyak yang berpendapat kalau permainan bola kuno Il Calcio Storico Fiorentino adalah cikal bakalnya sepak bola modern. Namun banyak pula yang mengatakan kalau permainan ini lebih mirip dengan olahraga rugby. Yang pasti permainan ini adalah permainan bersejarah khas kota Florence yang selalu diadakan di Piazza Santa Croce, di depan Basilika Santa Croce.

Basilika Santa Croce adalah salah satu gereja bersejarah di kota Florence. Gereja ini mulai dibangun tahun 1212 oleh Santo Fransiskus d’Assisi saat pertama kali mengunjungi Florence dan membutuhkan waktu bertahun – tahun untuk menyelesaikannya.

Pada tahun 1863 atas bantuan dana dari seorang dermawan Inggris bernama Sir Francis Sloane, bagian luar Gereja ini di perindah dengan cara dilapisi marmer polikrom. Di tahun yang sama, Piazza Santa Croce ditentukan sebagai tempat digelarnya sepak bola kuno khas kota Florence.

Baca Juga


Biodata Pamela Safitri dan Tubuh Sexy nya


Biodata Dinar Candy dan Foto Hot nya



Calcio Storico Fiorentino juga di kenal dengan dengan nama “il calcio in costume”. Nama yang merujuk dari para pesertanya yang mengenakan kostum tradisi waktu itu. Kostum dengan warna dan lambang keluarga bangsawan, kostum prajurit atau seperti seragam sepak bola modern , yang mengunakan kostum dengan warna yang berbeda dengan tim lawan.


Lapangan Fiorentino di kota Florence.


Menurut catatan sejarah sepak bola Fiorentino ( dalam bahasa Italia “il calcio” artinya tendang/sepak ) berasal dari permainan bola tradisi Yunani klasik Sferomachia, kemudian menjalar ke Roma dengan nama Harpastum ( artinya merobek kekuatan) dan di abad pertengahan atau sekitar tahun 1490, mulai dikenal juga di kota Florence.

Permainan bola kuno ini biasanya hanya dilakukan oleh para bangsawan di kota – kota yang dilewati sungai Arno. Sungai yang mengalir dari puncak gunung Falterone mengalir melewati kota-kota di provinsi Tuscany termasuk kota Florence.

Mereka sering melakukannya di jalanan dan alun-alun kota, disetiap periode karnaval antara bulan februari – maret atau minggu-minggu pra-paskah. Namun di saat – saat tertentu, seperti di hari pernikahan bangsawan, kunjungan resmi Bapak Paus atau Kardinal dan kunjungan resmi antar Kerajaan, kegiatan ini juga sering mereka lakukan.

Momen yang paling mengesankan dan tercatat dalam sejarah adalah ketika kota Florence dikepung oleh Charles V pada tanggal 17 februari 1530. Untuk mengejek musuh yang mengepung kota, meskipun menahan rasa lapar masyarakat Florence malah membuat parade besar di Piazza Santa Croce. Begitupun dengan para prajurit, meskipun kelelahan akibat perang , mereka turun ke lapangan untuk bermain sepak bola.


Parade perayaan Santo pelindung kota.

Para pemain bola Fiorentino biasanya berusia antara 18 – 45 tahun, bertubuh kekar, kadang bersifat keras dan kasar. Permainannya juga cukup unik, karena permainan ini menggabungkan beberapa jenis olahraga dalam waktu yang bersamaan : sepak bola, rugby, tinju dan gulat gaya Yunani-Romawi sehingga di setiap akhir permainan selalu banyak pemain yang terluka.

Aturan permainannya sama seperti permainan Romawi “Harpastum” yang dikeluarkan oleh Giovanni de’Bardi pada tahun 1580. Setiap tim terdiri 27 pemain dan dalam bermain boleh menggunakan kaki dan tangan. Pertandingan dipimpin oleh 1 wasit utama, 6 wasit garis dan 1 wasit yang mengatur di lapangan.

Disetiap sisi pendek lapangan terdapat gawang untuk memasukan bola, setiap tim harus berebut memasukan bola ke dalam gawang dan yang memiliki nilai tertinggi berhak menjadi pemenang. Permainan ini memerlukan waktu 50 menit dimainkan di lapangan berbentuk persegi panjang yang ditutupi pasir.


Permainan bola kuno Fiorentino.


Di awal tahun 1600 permainan ini mulai meredup dan menghilang lebih dari 300 tahun. Baru pada tahun 1930, untuk menarik para turis datang ke kota ini, permainan ini mulai di hidupkan kembali di kota Florence. Di selenggarakan setiap tahun di bulan juni , bersamaan dengan La Festa di San Giovanni, Santo pelindung kota, St. Yohanes Pembaptis (San Giovanni Battista).

La Festa di San Giovanni merupakan perayaan keagamaan penting juga di kota Florence. Perayaan sebagai bentuk penghormatan dari para bangsawan dan penguasa pada waktu itu kepada Santo pelindung kota, St. Yohanes Pembaptis. Setiap tanggal 24 juni, mereka menyumbangkan lampu – lampu dan lilin – lilin yang mahal, untuk dijual dan hasilnya dipersembahkan untuk Gereja.

Tahun ini, parade rakyat sudah dimulai sejak pagi di kota Florence. Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat kota, termasuk walikota Florence. Dengan membawa spanduk lambang kota Florence, mereka berjalan dari Palazzo Vecchio menuju Katedral Santa Maria del Fiore. Mereka disambut oleh Uskup Agung Florence di pintu masuk Gereja, kemudian bersama – sama melaksanakan misa dengan khidmat.


Di depan Katedral Santa Maria del Fiore.


Pertandingan bola kuno juga selalu diramaikan oleh banyak penonton, baik masyarakat Florence (Fiorentini) maupun wisatawan. Beberapa hari sebelumnya, 4 tim telah bertanding dalam babak penyisihan lebih dahulu. Empat tim yang mewakili 4 wilayah historis pada masa itu yaitu: tim putih (Santo Spirito), tim biru (Santa Croce), tim merah (Santa Maria) dan tim hijau (San Giovanni).

Sekitar pukul 15.00 sore, sebelum pertandingan final di mulai, sebuah parade bersejarah kembali diadakan. Berangkat dari Piazza Santa Maria Novella, melewati jalan – jalan di pusat kota Florence dan berakhir di Piazza Santa Croce, tempat dimana sepakbola bersejarah Florentine pukul 17.00 akan segera digelar.

Setelah melewati hari yang panjang, perayaan Santo pelindung kota Florence pun ditutup dengan pertunjukan kembang api yang meriah. Bertempat di Piazzale Michelangelo, tempat dengan ketinggian yang ideal sehingga banyak orang dari berbagai sudut kota bisa menikmatinya.

Parade sebelum final di mulai.

Permainan Il Calcio Storico Fiorentino memang sedikit menyeramkan, karena memang begitu aslinya. Akan tetapi setiap tahunnya penonton sepak bola kuno ini selalu bertambah. Untuk tahun ini (2018), supaya warga setempat mendapatkan prioritas membeli tiket pertandingan, panitia tidak melayani penjualan tiket online melalui Boxol.it. Siapapun yang berminat harus membeli tiket langsung di kantor utama Boxol di kota Florence.

Mengunjungi kota Florence sungguh ide yang menarik. Kota yang memiliki banyak karya seni, arsitektur dan tradisi masyarakatnya yang masih terjaga dengan baik, sepak bola kuno Florentine salah satunya. Meskipun euforianya tidak seramai sepak bola modern, namun untuk masyarakat Florence, sepakbola bersejarah ini memiliki arti dan kebanggaannya tersendiri. Menjaga tradisi para pendahulunya dan bisa merasakan bagaimana suasana pertandingan sepak bola di abad pertengahan. Arrivederci…

Referensi


https://www.visitflorence.com/it/eventi-a-firenze/24-giugno-san-giovanni.html

http://www.eventi-firenze.it


0 Comments

Post a Comment