Bali United Pusam F.C.(dulu bernama Persisam Putra Samarinda) merupakan sebuah klub sepak bola Indonesia, yang bermarkas Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Klub ini dulunya bernama yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Samarinda (Persisam) yang merupakan eks tim Perserikatan dan Putra Samarinda dari Galatama. Pada musim 2008-09, mereka menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia Pada 19 Desember 2014, Putra Samarinda berpindah Homebase ke Bali dan namanya berubah nama menjadi Bali United.
Di kutip dari Striker.id,di tahun ketiganya ini, Bali United menjadi klub yang makin populer dikancah sepak bola nasional maupun internasional. Terbukti musim 2018 ini saja mereka telah memiliki agenda padat mulai kompetisi nasional yakni Piala Presiden dan Liga 1, hingga menjadi wakil Indonesia di ajang Kualifikasi Liga Champions Asia dan Piala AFC 2018.
Tak hanya menjadi idola dari suporter asal Bali saja, klub berjuluk Serdadu Tridatu ini juga makin dibajiri sponsor yang membuat neraca keuangan mereka kian sehat. Kesuksesan Bali United menapaki kompetisi level tertinggi Tanah Air, tentu tak lepas dari sentuhan sang pemilik klub yakni Yabes Tanuri yang sebelumnya nekad mengakuisisi klub Persisam Putra Samarinda pada 2015 silam. Sejatinya, Bali United memiliki sejarah panjang di Industri sepak bola Tanah Air. Jika ditarik kebelakang, mereka merupakan salah satu klub bersejarah karena bersiri sejak kompetisi era Galatama.
Awalnya, sebelum bernama Bali United mereka adalah Putra Samarinda yang didirikan oleh pengusaha asal Samarinda, Kalimantan Timur, Harbiansyah Hanafiah, pada 1989 dengan nama Putra Samarinda, klub ini tertatih-tatih di awal penyelenggaraan kompetisi penggabungan Liga Indonesia. Pada musim 2001 Pusam yang kering pendanaan terlempar dari persaingan kasta utama. Klub ini mati suri sebelum akhirnya melakukan merger dengan tim Perserikatan sekota, Persisam Samarinda pada 2002-2003. Prestasi tim berjulukan Pesut Mahakam perlahan melejit. Masuk babak 8 besar Divisi Dua pada musim 2005, mereka otomatis ke Divisi Satu.
Baca Juga
Biodata Pamela Safitri dan Tubuh Sexy nya
Biodata Dinar Candy dan Foto Hot nya
Dua musim di kompetisi kasta ketiga, Persisam naik ke Divisi Utama musim 2008-2009. Di musim perdananya klub ini langsung menggebrak dengan jadi juara. Kesempatan berlaga di ISL didapat pada musim 2009-2010. Saat berlaga di kompetisi elite, klub sempat oleng imbas kasus korupsi APBD sejumlah pengurusnya. Harbiansyah Hanafiah kembali turun gunung aktif menjalankan roda operasional klub. Ia menambah embel-embel nama klub menjadi Persisam Putra Samarinda. Hanya karena kering sponsor Harbiansyah, yang jadi salah satu komisaris PT LIga Indonesia (operator ISL), pada awal 2015 terpaksa melego klub ke pengusaha muda, Yabes Tanuri. Yabes mengubah nama klub menjadi Bali United Pusam, sekaligus memindahkan home base klub ke Gianyar, Bali. Hal itu dilakukan karena suporter Putra Samarinda lari ke klub baru Pusamania Borneo FC. Dan musim ini prestasi mereka diprediksi bakal semakin melejit, mulai dari masuk final Piala Presiden 2018, serta memiliki ambisi menjadi jawara Liga 1.
Kiprah kedua tim satu kota dengan beda pengelolaan (Persisam didanai Pemkot Samarinda sedangkan Pusam pihak swasta) di kancah sepak bola nasional terbilang lumayan. Terlebih Pusam saat berlaga di Galatama karena mendapat sokongan dana dari pengusaha lokal. Sayang sejak kompetisi semi-profesional ini dilebur dengan Perserikatan dan menjadi Liga Indonesia, tim ini pun mati suri.
Sedangkan Persisam yang didanai APBD Kota Samarinda, masih bisa terus eksis. Hanya saja, prestasi tim ini sempat melempem hingga akhirnya terlempar ke divisi dua pada musim 2002/2003. Baru pada dua musim berikutnya, tim ini kembali bangkit. Terlebih setelah melakukan penggabungan dengan Pusam dan menjadi Persisam Putra Samarinda.
Proses merger ini memang berbuah manis. Prestasi tim berjuluk "Pesut Mahakam" kembali melejit. Masuk delapan besar divisi dua pada musim 2005 dan promosi ke divisi satu, tim ini hanya dua musim di kasta level kedua saat itu dan menembus divisi utama musim 2008/09, kasta level kedua, dengan menempati peringkat ketiga grup 4 Divisi I 2007.
Hebatnya, sebagai tim promosi di divisi utama tidak membuat prestasi tim ini terhenti. Tampil konsisten sepanjang musim mengantarkan mereka menjuarai divisi utama dan mengantongi tiket promosi ke Superliga 2009/10, kompetisi profesional yang merupakan kasta tertinggi sepak bola nasional saat ini.
Namun sayangnya karena isu politik yang di lakukan pemilik Putra Samarinda yakni H. Harbiansyah, dengan melakukan kampanye politik saat pertandingan Putra Samarinda, banyak suporter yang kecewa. Dengan dasar keinginan kuat dan persaingan, dengan bantuan pengusaha Samarinda yakni Said Amin, maka berdirilah klub saingan yakni Pusamania Borneo F.C.Klub ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengakuisisi klub Perseba Super Bangkalan pada tanggal 11 Maret 2014.
Untuk meningkatkan daya jual dan prestasi, Putra Samarinda (Pusam) berubah nama menjadi Bali United Pusam. Dengan demikian, tim yang berjuluk Pesut Mahakam itu akan pindah dari Stadion Palaran, Samarinda ke Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Perubahan nama tim yang merupakan salah satu peserta Liga Super Indonesia (LSI) itu setelah menjalin kerja sama dengan salah satu produsen ban, Corsa Motor Cycle Tire. Komisaris Utama Bali United Pusam, Harbiansyah Hanafiah menerangkan, pihaknya bersedia mengubah nama dan bermarkas di Bali, karena di Pulau Dewata itu belum ada tim sepak bola profesional yang berlaga di LSI. Menurut Harbiansyah, langkah mengubah nama dan bekerjasama dengan Corsa itu untuk menyelamatkan Pusam. "Ini dilakukan, karena kami ketergantungan penonton, sebab di Palaran hampir tidak ada penonton setiap kami berlaga. Akibatnya, kami kesulitan finansial. Untuk panitia saja setengah mati apalagi gaji dan bonus pemain. Makanya, daripada klub yang sudah berdiri sejak 1989 ini mati, saya ambil inisiatif untuk pindah," tutur Harbiansyah.
Prestasi
Sebagai Persisam Putra Samarinda
1994/95: Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Timur
1995/96: Babak 12 Besar Divisi Utama
1996/97 : Peringkat ke-5 Divisi Utama Wilayah Timur
1997/98 : Peringkat ke-4 Divisi Utama Wilayah Timur (Kompetisi Dihentikan Akibat Kerusuhan 1998)
1998/99 : Peringkat ke-4 Divisi Utama wilayah Timur
1999/2000 : Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Timur
2001 : Peringkat ke-14 Divisi Utama Wilayah Timur (Degradasi ke Divisi Satu)
2002 : babak 8 Besar Divisi Satu
2003 : peringkat 6 Divisi Satu Grup D (Degradasi ke divisi dua)
2004 : Babak penyisihan Grup Divisi Dua
2005 : Babak 8 besar Divisi Dua (Promosi ke Divisi Satu)
2006 : Peringkat ke-7 Grup 4 Divisi Satu
2007 : Peringkat ke-3 grup 4 Divisi Satu (Promosi ke Divisi Utama)
2008/09 : Juara Divisi Utama (Promosi ke Superliga/ISL)
2009/10 : Peringkat ke-12 Indonesia Super League (ISL)
2010 : Babak 16 Besar Piala Indonesia 2010
2010/11 : Peringkat ke-6 Indonesia Super League (ISL)
2011 : Runner Up Inter Island Cup 2011 (Turnamen Pra Musim)
2011/12 : Peringkat ke-11 Indonesia Super League (ISL)
2012 : Runner Up Inter Island Cup 2012 (Turnamen Pra Musim)
2013 : Peringkat ke-7 Indonesia Super League (ISL)
2014 : Peringkat ke-6 Wilayah Timur Indonesia Super League (ISL)
Sebagai Bali United Pusam
2015 : Juara ke-3 Bali Island Cup 2015 (Turnamen Pra Musim)
2015 :(Kompetisi dihentikan akibat Kisruh PSSI dengan Menpora)
2015 : Perempatfinal Piala Presiden 2015
2015 : Babak grup Piala Jenderal Sudirman 2015
2016 : Juara ke-3 Bali Island Cup 2016 (turnamen)
2016 : Juara ke-4 Piala Bhayangkara 2016
Referensi
http://qnb-info.blogspot.com/p/blog-page_93.html
http://sporttinside.blogspot.com/2018/09/sejarah-berdirinya-bali-united.html
0 Comments
Post a Comment