Tulisan adalah suatu cara berhubungan dengan manusia lain dengan alat-alat simbol yang dapat dilihat. Tulisan menggantikan kata-kata lisan. Semua tulisan berkembang dari lukisan-lukisan simbolis. Demikianlah kalau orang melukiskan gambar hewan seperti kuda misalnya, semua orang yang melihat gambar hewan tersebut mengerti bahwa yang dimaksud dengan gambar itu adalah kuda. Demikian juga kalau ada lukisan seorang laki-laki atau lukisan seorang perempuan.
Lambat laun simbol ini makin disederhankan, sehingga untuk melukiskannya orang tidak perlu bersusah payah lagi untuk melukiskan. Demikianlah tulisan yang mula-mula melukiskan kata demi kata. Tulisan kata berkembang ke tulisan suku kata. Dari tulisan suku kata berkembang pada tulisan alfabet, yaitu tulisan yang melukiskan satu kesatuan bunyi. Lukisan simbolis seperti itulah yang merupakan asal usul tulisan Tionghoa, dan lukisan-lukisan semacam itu pulalah yang menjadi asal usul tulisan Hiroghliph Mesir.
Bagaimanakah di Indonesia? Apakah di Indonesia pernah timbul tulisan yang original? Menurut OK. Rahmat (1961:152), penyelidikan perkembangan yang demikian itu tidak ditemukan. Memang benar dibeberapa daerah di Indonesia, kita menemukan huruf-huruf asli, misalnya tulisan-tulisan Batak, Jawa dan Bugis, tetapi ternyata bahwa tulisan mereka ini keturunan dari tulisan yang berasal dari India terutama Pallawa, yang telah mengubah dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan tempat.
Mengenai bahasa Melayu (yang menjadi bahasa Indonesia), dulunya dibawah pengaruh kebudayaan Hindu, maka tulisan yang digunakan pun tulisan Hindu. Setelah pengaruh Islam berkembang bahasa itu mempergunakan tulisan Arab, yang oleh perubahan di sana-sini dan penembahan huruf-huruf baru disesuaikan dengan artukulasi Melayu. Abjad Arab yang demikian itu dinamai huruf Jawi atau huruf Melayu. Dengan datangnya pengaruh Barat, maka bahasa Melayu (Indonesia) juga ditulis dengan huruf Latin atau huruf Rumi (Malaya). Baik huruf Latin maupun huruf Arab adalah keturunan dari cabang-cabang yang menyimpang daru tulisan-tulisan Mesir Kuno.
PERKEMBANGAN HURUF
Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan Romawi. Dalam sejarah perkembangan tipografi lahirnya desain dan gaya huruf banyak dipengaruhi oleh faktor budaya serta teknik pembuatannya. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikanya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alphabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alphabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R,S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alphabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan, sehingga jumlah keseluruhan alphabet Latin menjadi 26.
ROMAN SQUARE CAPITALS
Bangsa Romawi dalam masa kejayaannya banyak membuat bangunan arsitektural berupa monument-monumen yang berukirkan huruf-huruf. Ukiran huruf pada sebuah monument memiliki keindahan rupa serta proporsi bentuk yang sangat baik. Garis-garis sederhana yang terdapat pada bangunan Capitalis Monumentalis terdiri dari garis tipis-tebal yang terstruktur dari bentuk geometric seperti kotak, segitiga, dan lngkaran. Huruf-huruf ini dikenal sebagai jenis Square Capitals dan merupakan cikal bakal dari huruf kapital yang digunakan sekarang.
ROMAN SCRIPTS
Salah satu gaya Roman Scripts yang teramat penting adalah Capitalis Quadrata yang banyak digunakan pada abad ke-2 hingga abad ke-5. Huruf ini dibuat dengan pena berujung datar, yang merupakan versi kaligrafi dari Square Capitals. Huruf ini banyak digunakan untuk naskah-naskah penting dan judul buku. Kontras yang kuat antara ketebalan strokes yang satu dengan yang lain merupakan cirri fisik dari huruf-huruf Roman Scripts.
UNCIAL SCRIPT
Runtuhnya kerajaaan Romawi pada abad ke-3 menyebabkan terbelahnya kerajaan Romawi menjadi dua wilayah, bagian timur dengan peradaban Byzantium yang mapan dengan ibukotanya Constantinopel dan bagian barat terpecah menjadi berbagai perkampungan kecil yang peradabannya hampir punah. Pada abad pertengahan ini (Medieval Era), sebagian besar masyarakat hidup dalam kemiskinan, buta huruf, perdagangan lumpuh dan muncul feodalisme.
Walaupun Medieval Era sering disebut sebagai abad kegelapan (The Dark Ages) namun kegiatan perancangan huruf tidaklah terhenti, terutama untuk kepentingan pembuatan buku-buku. Pada masa itu, biara-biara umat Nasrani menjadi pusat kegiatan pendidikandan kebudayaan. Penyelamatan tulisan dan naskah-naskah yang bernuansa keagamaan merupakan sumber inspirasi serta motivasi utama dalam pengadaan dan pengembangan pembuatan buku-buku. Pada periode ini lahir bentuk dan gaya huruf Uncial Scripts dan Half Uncial Scripts. Kedua huruf ini banyak sekali digunakan oleh gereja-gereja pada abad ke-5 sampai dengan abad ke-9, hingga huruf-huruf ini memiliki citra yang kuat sebagai ‘huruf gereja’. Alasan diciptakan gaya huruf ini karena huruf-huruf Roman sudah terlalu banyak digunakan pada masa-masa sebelumnya. Kata Uncial berasal dari satuan ukuran tinggi (inch) bangsa Romawi yang disebut Uncia.
Referensi
https://kumpulantugasekol.blogspot.com/2015/04/jelaskan-sejarah-perkembangan-huruf.html
0 Comments
Post a Comment