Sejarah Kabupaten Barito Timur


Secara formal Kabupaten Barito Timur terbentuk bersama-sama dengan beberapa kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2002 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur. Sebelum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur ini dikeluarkan, wilayah Kewedanaan Barito Timur pernah berkembang dari Kewedanaan Barito Timur menjadi Wilayah Pembantu Bupati Barito Timur, sejak Undang-undang tersebut diatas berlaku, maka secara resmi Wilayah Barito Timur memisahkan diri dari Kabupaten Barito Selatan dan menjadi daerah otonom sendiri dengan nama Kabupaten Barito Timur dengan ibu kota Tamiang Layang. Hari jadi Kabupaten ini, 8 Agustus. Jumlah penduduk Kabupaten Barito Timur sekitar 96.820 jiwa dengan klasifikasi 49.845 laki-laki dan 46.975 perempuan serta jumlah Rumah Tangga sebanyak 25.697 KK (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).

Baca Juga


Biodata Pamela Safitri dan Tubuh Sexy nya


Biodata Dinar Candy dan Foto Hot nya



Wilayah Kabupaten Barito Timur (Tamiang Layang) termasuk daerah inti kerajaan Banjar sejak zaman Hindu hingga dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Hindia Belanda pada tahun 1860, jadi sebelumnya tidak pernah diserahkan oleh Kerajaan Banjar kepada Hindia Belanda seperti kebanyakan daerah lainnya di Kalimantan. Sebagian wilayah Bartim termasuk dalam Kesultanan Banjar (1826-1860), tetapi sebagian lagi termasuk dalam Dusun Hilir yang menjadi wilayah Hindia Belanda, menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, merupakan bagian dari zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Barito Timur adalah nama yang secara resmi ditetapkan bagi daerah ini setelah terbentuk menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2002. Sebelumnya, daerah ini masih bergabung dengan Kabupaten Barito Selatan. Barito Timur luas wilayahnya 3.013 km² yang meliputi daratan sebelah timur Sungai Barito.


Motto / Semboyan Kabupaten Barito Timur adalah:"Jari Janang Kalalawah"


Yang berarti "Menjadi Jaya Selamanya". Arti Lambang :

1.Bentuk Dasar Polygon Melambangkan Bagian Integral RI

2.Segi Lima Melambangkan Pancasila

3.Warna Merah Melambangkan Sembangat dan Keberanian

4.Warna Hijau Melambangkan Kesuburan Tanah

5.Telawang (Perisai) Melambangkan Kelestarian Budaya dan Adat

6.Pohon Karet Melambangkan Komoditas Utama

7.Bunga Padi dan Kapas Melambangkan Kemakmuran Rakyat

8.Belanga/Kendi/Guci Melambangkan Tempat Minum Adat

9.Mandau, Sumpitan dan Tombak Melambangkan Senjata Khas

10.Bintang Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa

11.Akar Kayu hitam Melambangkan Enam Kecamatan Pertama

12.Ornamen Dayak Melambangkan Suku Nenek Moyang

13.Warna Biru Melambangkan Daerah Perairan (Sungai, Danau dan Rawa-rawa)

14.Warna Kuning Melambangkan Kekayaan Alam

Kondisi Geografis


Kabupaten Barito Timur yang beribukota di Tamiang Layang terletak antara 1º 2' Lintang Utara dan 2º 5' Lintang Selatan, 114º dan 115º Bujur Timur yang diapit oleh kabupaten tetangga yaitu Sebelah Utara dengan Wilayah Kabupaten Barito Selatan, disebelah Timur dengan sebagian Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, di Sebelah Selatan dengan Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Selatan serta di Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah.

Luas Wilayah Kabupaten Barito Timur tercatat seluas 3.834 km² yang meliputi sepuluh (10) kecamatan. Kecamatan Dusun Timur dan Kecamatan Paju Epat merupakan kecamatan terluas, masing-masing 867,70 km² dan 664,30 km² atau luas kedua kecamatan tersebut mencapai 40,15 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Barito Timur.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Barito Timur adalah merupakan dataran rendah yang ketinggiannya berkisar antara 50 s/d 100 meter dari permukaan laut, kecuali sebagian Wilayah Kecamatan Awang dan Kecamatan Patangkep Tutui yang merupakan daerah perbukitan. Dengan tidak adanya sungai besar dan banyaknya sungai kecil/anak sungai, keberadaannya menjadi salah satu ciri khas Kabupaten Barito Timur.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Barito Timur beriklim tropis dengan rata-rata mendapat penyinaran matahari lebih dari 50% sepanjang tahun. Udaranya relatif panas yaitu pada siang hari bisa mencapai 34,6ºC dan pada malam hari mencapai 21,0ºC, sedangkan rata-rata curah hujan pertahunnya relatif tinggi yaitu mencapai 228,9 mm.



Pemerintahan


Kabupaten Barito Timur membawahi 10 kecamatan yang terdiri dari 103 desa/kelurahan termasuk Unit Pemukiman Transmigari (UPT). Kabupaten Barito Timur sampai sekarang telah dipimpin oleh 2 (dua) orang Bupati / Penjabat Bupati yaitu Penjabat Bupati Barito Timur yang pertama Drs. Gumarawan Panthie dan yang kedua sampai saat ini adalah Bupati H. Zain Alkim dan Wakil Bupati Ir. Yuren S Bahat, MM, MT.


Potensi Wisata


Liang Saragi merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di wilayah Kecamatan Hayaping dan berjarak sekitar 33 kilometer dari jantung Ibukota Kabupaten Barito Timur, Tamiang Layang. Liang Saragi dijadikan salah satu objek wisata karena memiliki daya tarik tersendiri. Selain memiliki suasana yang sejuk karena di sekitar liang (gua) terdapat pepohonan besar yang rimbun, juga ditumbuhi berbagai macam spesies tumbuhan. Uniknya lagi, di dalam liang tersebut memiliki lorong dengan diameter yang bervariasi dan terbentuk secara alamiah. Selain Liang Saragi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga akan mencanangkan pengembangan kolam mandi air panas yang ada di Desa Malintut, Kecamatan Raren Batuah.

Referensi



Berbagai Sumber

0 Comments

Post a Comment