Sejarah Dan Profil Klub Bhayangkara FC

                           


Profil


Nama: Bhayangkara FC

Julukan: The Guardian

Didirikan: 2015

Stadion: Patriot, Bekasi

Pemilik: Kepolisian Negara RI

CEO: Irjen Pol Royke Lumowa

Manajer: AKBP Sumardji

Pelatih: Simon McMenemy

Suporter: Bhara Mania

Sejarah


Hasil gambar untuk sejarah bhayangkara fcSejarah Dan Profil Klub Bhayangkara FC. Salah satu club sepakbola yang menjadi sorotan publik karena kualitasnya yang baik adalah Bhayangkara FC. Tim Bhayangkara FC merupakan sebuah tim sepakbola Indonesia yang professional di Surabaya. Memasuki musim 2016 Bhayangkara FC membuktikan kemampuannya dalam mengikuti Torabika Soccer Championship 2016 dan berhasil memasuki klasemen ketujuh karena performanya yang baik. Pengalaman di TSC inilah yang akan dijadikan sebagai bekal menghadapi turnamen tahun 2017 ini yaitu Liga 1 Indonesia.

Sebagai tim sepakbola Indonesia ternama, Bayangkara Football Club dijuluki sebagai the great alligator. Lokasi klub ini beralamat di Surabaya, Jawa Timur. Pengelolaan klub dibawahi oleh Polri dengan dimanajeri oleh Simon Mc Menemy. Turnamen yang menjadi sasaran saat ini adalah liga 1 Indonesia 2017. Nama Bhayangkara FC merupakan hasil dari dualisme Persebaya Surabaya di tahun 2010. Pada saat itu Surabaya memiliki dua tim sepakbola yang sama-sama hebat dalam bertanding yakni Persebaya Surabaya dan Persebaya 1927. Pada ajang Indonesian Primer League (IPL) satu tim yang berlaga adalah Persebaya 1927, sedangkan nama Persebaya Surabaya tampil di Divisi Utama.

Persebaya Surabaya terus menunjukkan kualitasnya di Sepakbola Indonesia dan berhasil promosi ke Indonesia Super League atau ISL setelah bermain dua musim di Divisi Utama. Saat bermain di musim ketiga tepatnya ketika mengikuti Piala Presiden 2015, upaya Persebaya untuk tetap mengikuti kompetisi kasta tertinggi mulai mengalami hambatan. Persebaya Surabaya tidak boleh mengikuti pertandingan arahan Mahaka Sports dan Entertainment untuk memperebutkan Piala Presiden 2015.

Badan Olahraga Indonesia atau BOPI melarang Persebaya Surabaya tidak bisa mengikuti turnamen yang bertajuk Piala Presiden disebabkan tidak memiliki hak paten logo. Adapun yang diperbolehkan mengikuti turnamen garapan Mahaka Sport dan Entertainment adalah Persebaya 1927 di bawah PT. Persebaya Indonesia karena mereka telah memiliki hak paten logo. Oleh sebab itu, untuk tetap mendapatkan kesempatan agar dapat mengikuti turnamen, Persebaya Surabaya mengganti nama menjadi Bonek FC.

Nama Bonek FC diubah lagi menjadi Surabaya United karena Bonek dianggap sebagai nama suporter. Pada tahun 2016 tim sepakbola yang ditangani oleh Polri ini mengubah namanya menjadi Bhayangkara FC dan tampil mengikuti ajang Torabika Soccer Championship yang dipersembahkan oleh IM3 Ooredoo. Di kompetisi TSC inilah Liga 1 Indonesia memiliki target untuk terus berkembang dengan memasang target berada di posisi lima besar walaupun pada akhirnya harus selesai di urutan ketujuh klasemen akhir.

Akan tetapi, untuk semakin menunjukkan kualitasnya di Sepakbola Indonesia, semangat Bhayangkara FC terus berkobar. Mereka merekrut beberapa nama pemain baru dan mendatangkan pelatih dari Skotlandia untuk memperkokoh timnya. Melihat semangatnya yang terus membara, Bhayangkara FCmampu bersaing dengan tim papan atas karena telah memiliki semua persyaratan untuk menjadi tim terbaik di Liga 1 Indonesia.

Referensi


https://sopian-budiaman.blogspot.com/2019/02/sejarah-dan-profil-klub-bhayangkara-fc_28.html

http://chalikm.blogspot.com/2017/12/sejarah-terbentuknya-bhayangkara-fc.html

0 Comments

Post a Comment