Borussia Dortmund pertama didirikan pada tanggal 19 Desember 1909 dengan nama asli Ballspielverein Borussia 09 e.V. Dortmund. Pendirinya adalah sekelompok pemuda yang saat itu tidak senang dengan gereja Katolik Trinity Youth. Mereka pun mendirikan klub sepakbola yang diberi nama Borussia yang asal usulnya berasal dari nama merk bir lokal. Awalnya klub ini mengenakan jersey berwarna biru dan putih sebelum berganti dengan warna kuning-hitam sejak tahun 1913.
Selama beberapa dekade ke depan, klub ini meraih kesuksesan di liga lokal. Mereka mengalami kebangkrutan pada tahun 1929 ketika upaya untuk meningkatkan kekayaan klub dengan menandatangani beberapa pemain profesional yang dibayar gagal total dan membuat tim tenggelam dalam utang. Mereka bertahan hanya melalui kemurahan hati seorang pendukung lokal yang menutupi kekurangan tim dari sakunya sendiri. Isu Nazi dan Perang Dunia II sempat membuat beberapa petinggi Dortmund keluar karena perbedaan politik. Klub ini sempat meraih kesuksesan di liga lokal Gauliga Westfalen.
Setelah masa perang klub ini sempat dimerger dengan beberapa klub lain menjadi Ballspiel-Verein Borussia (BVB) dan tampi di kompetisi nasional di tahun 1949. Borussia Dortmund kemudian tampil di kompetisi Oberliga West di tahun 50an. Tahun 1956, mereka meraih gelar nasional pertama mereka yang diikuti dengan gelar juara di tahun berikutnya. Dortmund juga sukses meraih trofi juara nasional terakhir sebelum pembentukan Bundesliga di tahun 1963.
Pada tahun 1962, DFB melakukan pertemuan di Dortmund dan melakukan pemilihan untuk akhirnya membentuk liga sepak bola profesional di Jerman. Pada Agustus 1963 Bundesliga resmi digelar untuk pertama kalinya. Borussia Dortmund meraih tempat di antara enam belas klub pertama untuk bermain di liga baru dengan memenangkan kejuaraan nasional pra-Bundesliga terakhir. 1. FC Köln juga mendapatkan tempat otomatis di Bundesliga setelah menajdi Runner-up. Pemain Dortmund Friedhelm Konietzka yang mencetak gol pertama di Bundesliga hampir semenit pertandingan, walaupun akhirnya mereka kalah 2-3 dari Werder Bremen.
Pada tahun 1965, Dortmund merebut DFB-Pokal pertamanya. Pada tahun 1966, Dortmund memenangkan Piala Winners Eropa '2-1 melawan Liverpool di perpanjangan waktu, dengan gol-gol yang datang dari Sigfried Held dan Reinhard Libuda. Namun, di tahun yang sama, tim itu menyerah memperebutkan posisi klasmen di Bundesliga dengan kalah empat dari lima pertandingan liga terakhir mereka dan berakhir di urutan kedua, tiga poin di belakang juara 1860 München. Ironisnya, sebagian besar keberhasilan 1860 München datang pada kekuatan permainan Konietzka, yang baru-baru ini ditransfer dari Dortmund.
Tahun 1970-an Dortmund mengalami masalah keuangan, kemudian pada tahun 1972 Dortmund terdegradasi dari Bundesliga. Di tahun 1974, Dortmund meresmikan stadion baru bernama Westfalenstadion yang dinamai sesuai dengan nama wilayahnya Westphalia, dan menjadi salah satu stadion terbesar di Jerman. Dortmund terus menderita masalah keuangan hingga 1980-an. Pada tahun 1986, BVB terhindar dari degradasi dengan memenangkan pertandingan playoff ketiga yang menentukan melawan Fortuna Köln setelah menyelesaikan musim reguler di tempat ke-16.
Dortmund tidak menikmati keberhasilan yang signifikan lagi sampai kemenangan DFB-Pokal 4-1 pada tahun 1989 melawan Werder Bremen. Itu adalah trofi pertama Horst Köppel sebagai manajer. Dortmund kemudian menang melawan rival Bayern Munich 4–3 di DFL-Supercup tahun 1989. Setelah menyelesaikan Bundesliga ditempat kesepuluh pada tahun 1991, manajer Horst Köppel dipecat dan digantikan oleh manajer Ottmar Hitzfeld.
Pada tahun 1992, Hitzfeld memimpin Borussia Dortmund ke tempat kedua di Bundesliga dan akan memenangkan gelar jika VfB Stuttgart tidak memenangkan pertandingan terakhir mereka untuk menjadi juara. Pada tahun 1993 setelah finis ditempat keempat di Bundesliga, Dortmund berhasil mencapai final Piala UEFA, dimana mereka kalah 6-1 secara agregat dari Juventus. Terlepas dari hasil ini, Borussia berhasil mendapat Cash flush DM 25 juta di bawah sistem hadiah uang pool di tempat pada saat itu bagi pihak Jerman yang berpartisipasi di Piala. Dengan Cash flush tersebut, Dortmund mampu mendatangkan pemain yang kemudian membawa mereka memperoleh banyak penghargaan di tahun 1990-an.
Pada tahun 1996–97 tim mencapai final Piala Eropa pertamanya. Dalam Final UEFA Champions League 1997 yang mengesankan di Olympiastadion di Munich, Dortmund menghadapi Juventus. Karl-Heinz Riedle membuat Dortmund unggul, dengan sepakannya di bawah kiper Angelo Peruzzi dari umpan silang Paul Lambert. Riedle kemudian membuat gol kedua dengan sundulan kepala dari tendangan sudut. Di babak kedua, Alessandro Del Piero membalas satu gol untuk Juventus dengan tumit belakang. Kemudian, pemain pengganti berusia 20 tahun Lars Ricken menerima umpan terobosan dari Andreas Möller. Hanya 16 detik setelah masuk ke lapangan, Ricken mematahkan Peruzzi di gawang Juventus dari jarak lebih dari 20 yard dengan sentuhan pertama. Dengan Zinedine Zidane tidak mampu membuat kesan untuk Juventus melawan Lambert, Dortmund berhasil mengangkat trofi Liga Champions dengan kemenangan 3-1. Trofi ini menjadi trofi Liga Champions pertama dan satu-satunya dalam sejarah Borussia Dortmund.
Mereka juga sukses meraih trofi Intercontinental Cup 1997 setelah mengalahkan klub Brasil Cruzeiro 2-0 di Final, yang menandai era keemasan klub ini. Borussia Dortmund adalah klub Jerman kedua yang memenangkan Piala Intercontinental, setelah Bayern Munich pada tahun 1976.
Mulai 2008, kepercayaan diri Dortmund kembali. Lihat bagaimana mereka berani menolak Beate Uhse, jaringan toko seks, yang berniat menjadi sponsor. Padahal saat itu, Dortmund butuh biaya. Lalu, dengan uang pinjaman Stanley Morgan yang tenornya 15 tahun itu, Dortmund membeli kembali (buy back) Westfalenstadion dari konsorsium real estate dan mengikat kontrak dengan Signal Iduna untuk sponsor nama stadion bernilai 4 juta euro per tahun sampai 2016.
Keahlian duet Rauball dan Watzke dalam kebijakan finansial memang jempolan. Mereka memaksa sponsor agar mau mengikat kontrak jangka panjang. Contohnya, mitra komersial Sportfive yang diikat selama 20 tahun.Menurut konsultan sport Stage Up, income tim-tim Jerman dari sponsor kostum lebih tinggi dari klub-klub di Liga Primer Inggris.
Kini, Dortmund punya barisan sponsor Signal Iduna, Evonik, Kappa, Feinkost, AWD, Coca Cola, Raderberger dan Sparda Bank. Nilai total per tahun mencapai 60 juta euro! Angka terbesar yang pernah diraih Dortmund sepanjang sejarah.
Setelah keuangan stabil, mereka mulai membenahi skuad. Pelatih bertangan dingin Juergen Klopp direkrut dari Mainz pada 2008. Asal tahu saja, Klopp saat itu dikejar oleh sedikitnya 6 klub Jerman karena berhasil mengantar Mainz promosi dengan catatan statistik: terbaik dalam hal kesuksesan tekel dan penguasaan bola!
Klopp dijelaskan tentang visi Dortmund. Dia setuju dan mendapat mandat penuh dalam transfer pemain. Barisan pemain lama bergaji besar dibuang. Mulai dari penyerang Alex Frei sampai playmaker Tomas Rosicky. Gantinya, kebijakan beli murah dimulai. Lihat saja bagaimana Dortmund percaya diri membeli pemain usia 21 tahun Shinji Kagawa dari J-League dengan harga 350 ribu euro. Pemain Jepang ini pun akhirnya menjadi favorit suporter Dortmund lantaran sukses mencetak 2 gol ke gawang rival, Schalke!
Bukan cuma Kagawa yang masih belia. Ada Nuri Sahin, Kevin Grosskreutz, Mats Hummels, Mario Goetze, Steve Bender, Marcel Schmelzer, Neven Subotic dan Robert Lewandowski. Mereka, yang usianya di bawah 25 tahun itu, dicampur dengan pemain berpengalaman seperti kapten Sebastian Kehl, Roman Weidenfeller dan Patrick Owomoyela -- pemain yang sudah tampil dalam 600 pertandingan di divisi atas Jerman.
Tahun 2008 Jurgen Klopp datang menjadi pelatih baru. Prestasi Dortmund pun langsung meningkat. Die Borussien berhasil menjadi juara Bundesliga 2011. Musim berikutnya, Klopp membawa Dortmund meraih double winners, yakni Bundesliga dan DFB Pokal. Dortmund juga sempat melaju ke babak final Liga Champions 2013, namun dikalahkan Bayern Munchen di final yang mempertemukan 2 klub asal Jerman. Klopp pun menjadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Borussia Dortmund.
Beberapa pemain kunci Dortmund di era Jurgen Klopp antara lain adalah Robert Lewandowski, Mario Gotze, Mats Hummels, Nuri Sahin, Ilkay Gundogan, Shinji Kagawa, Lukasz Piszczek dan Roman Weidenfeller. Klopp akhirnya mundur di tahun 2015. Dortmund pun sukses menjadi klub top Jerman dan menjadi pesaing utama Bayern di Bundesliga tiap musimnya. Dortmund pun konsisten bersaing di Liga Champions dan beberapa kali lolos hingga babak perempat final.
Domestic
German Championship/Bundesliga
Juara (8): 1956, 1957, 1963, 1994–95, 1995–96, 2001–02, 2010–11, 2011–12
Runners-up (7): 1949, 1961, 1965–66, 1991–92, 2012–13, 2013–14, 2015–16
2. Bundesliga North
Runners-up (1): 1975–76
DFB-Pokal/German Cup
Juara (4): 1964–65, 1988–89, 2011–12, 2016–17
Runners-up (5): 1962–63, 2007–08, 2013–14, 2014–15, 2015–16
DFB-Supercup/DFL-Supercup
Juara (5): 1989, 1995, 1996, 2013, 2014
Runners-up (4): 2011, 2012, 2016, 2017
DFB-Ligapokal/German League Cup
Runners-up (1): 2003
Regional
Oberliga West/West German Championship
Juara (6): 1947–48, 1948–49, 1949–50, 1952–53, 1955–56, 1956–57 (record)
Runners-up (2): 1960–61, 1962–63
Westphalia Cup/West German Cup
Juara (1): 1947
Internasional
UEFA Champions League
Juara (1): 1996–97
Runners-up (1): 2012–13
UEFA Cup Winners' Cup
Juara (1): 1965–66
UEFA Cup
Runners-up (2): 1992–93, 2001–02
UEFA Super Cup
Runners-up (1): 1997
Intercontinental Cup
Juara (1): 1997
Double Winner
Bundesliga dan DFB-Pokal 2011–2012
Referensi
https://worldfootballstory.blogspot.com/2018/05/sejarah-berdirinya-borussia-dortmund.html
Borussia Dortmund Juara Liga Champions 1997
Pada tahun 1996–97 tim mencapai final Piala Eropa pertamanya. Dalam Final UEFA Champions League 1997 yang mengesankan di Olympiastadion di Munich, Dortmund menghadapi Juventus. Karl-Heinz Riedle membuat Dortmund unggul, dengan sepakannya di bawah kiper Angelo Peruzzi dari umpan silang Paul Lambert. Riedle kemudian membuat gol kedua dengan sundulan kepala dari tendangan sudut. Di babak kedua, Alessandro Del Piero membalas satu gol untuk Juventus dengan tumit belakang. Kemudian, pemain pengganti berusia 20 tahun Lars Ricken menerima umpan terobosan dari Andreas Möller. Hanya 16 detik setelah masuk ke lapangan, Ricken mematahkan Peruzzi di gawang Juventus dari jarak lebih dari 20 yard dengan sentuhan pertama. Dengan Zinedine Zidane tidak mampu membuat kesan untuk Juventus melawan Lambert, Dortmund berhasil mengangkat trofi Liga Champions dengan kemenangan 3-1. Trofi ini menjadi trofi Liga Champions pertama dan satu-satunya dalam sejarah Borussia Dortmund.
Mereka juga sukses meraih trofi Intercontinental Cup 1997 setelah mengalahkan klub Brasil Cruzeiro 2-0 di Final, yang menandai era keemasan klub ini. Borussia Dortmund adalah klub Jerman kedua yang memenangkan Piala Intercontinental, setelah Bayern Munich pada tahun 1976.
Mulai 2008, kepercayaan diri Dortmund kembali. Lihat bagaimana mereka berani menolak Beate Uhse, jaringan toko seks, yang berniat menjadi sponsor. Padahal saat itu, Dortmund butuh biaya. Lalu, dengan uang pinjaman Stanley Morgan yang tenornya 15 tahun itu, Dortmund membeli kembali (buy back) Westfalenstadion dari konsorsium real estate dan mengikat kontrak dengan Signal Iduna untuk sponsor nama stadion bernilai 4 juta euro per tahun sampai 2016.
Keahlian duet Rauball dan Watzke dalam kebijakan finansial memang jempolan. Mereka memaksa sponsor agar mau mengikat kontrak jangka panjang. Contohnya, mitra komersial Sportfive yang diikat selama 20 tahun.Menurut konsultan sport Stage Up, income tim-tim Jerman dari sponsor kostum lebih tinggi dari klub-klub di Liga Primer Inggris.
Kini, Dortmund punya barisan sponsor Signal Iduna, Evonik, Kappa, Feinkost, AWD, Coca Cola, Raderberger dan Sparda Bank. Nilai total per tahun mencapai 60 juta euro! Angka terbesar yang pernah diraih Dortmund sepanjang sejarah.
Setelah keuangan stabil, mereka mulai membenahi skuad. Pelatih bertangan dingin Juergen Klopp direkrut dari Mainz pada 2008. Asal tahu saja, Klopp saat itu dikejar oleh sedikitnya 6 klub Jerman karena berhasil mengantar Mainz promosi dengan catatan statistik: terbaik dalam hal kesuksesan tekel dan penguasaan bola!
Klopp dijelaskan tentang visi Dortmund. Dia setuju dan mendapat mandat penuh dalam transfer pemain. Barisan pemain lama bergaji besar dibuang. Mulai dari penyerang Alex Frei sampai playmaker Tomas Rosicky. Gantinya, kebijakan beli murah dimulai. Lihat saja bagaimana Dortmund percaya diri membeli pemain usia 21 tahun Shinji Kagawa dari J-League dengan harga 350 ribu euro. Pemain Jepang ini pun akhirnya menjadi favorit suporter Dortmund lantaran sukses mencetak 2 gol ke gawang rival, Schalke!
Bukan cuma Kagawa yang masih belia. Ada Nuri Sahin, Kevin Grosskreutz, Mats Hummels, Mario Goetze, Steve Bender, Marcel Schmelzer, Neven Subotic dan Robert Lewandowski. Mereka, yang usianya di bawah 25 tahun itu, dicampur dengan pemain berpengalaman seperti kapten Sebastian Kehl, Roman Weidenfeller dan Patrick Owomoyela -- pemain yang sudah tampil dalam 600 pertandingan di divisi atas Jerman.
Borussia Dortmund Juara Bundesliga 2011
Tahun 2008 Jurgen Klopp datang menjadi pelatih baru. Prestasi Dortmund pun langsung meningkat. Die Borussien berhasil menjadi juara Bundesliga 2011. Musim berikutnya, Klopp membawa Dortmund meraih double winners, yakni Bundesliga dan DFB Pokal. Dortmund juga sempat melaju ke babak final Liga Champions 2013, namun dikalahkan Bayern Munchen di final yang mempertemukan 2 klub asal Jerman. Klopp pun menjadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Borussia Dortmund.
Beberapa pemain kunci Dortmund di era Jurgen Klopp antara lain adalah Robert Lewandowski, Mario Gotze, Mats Hummels, Nuri Sahin, Ilkay Gundogan, Shinji Kagawa, Lukasz Piszczek dan Roman Weidenfeller. Klopp akhirnya mundur di tahun 2015. Dortmund pun sukses menjadi klub top Jerman dan menjadi pesaing utama Bayern di Bundesliga tiap musimnya. Dortmund pun konsisten bersaing di Liga Champions dan beberapa kali lolos hingga babak perempat final.
Prestasi
Domestic
German Championship/Bundesliga
Juara (8): 1956, 1957, 1963, 1994–95, 1995–96, 2001–02, 2010–11, 2011–12
Runners-up (7): 1949, 1961, 1965–66, 1991–92, 2012–13, 2013–14, 2015–16
2. Bundesliga North
Runners-up (1): 1975–76
DFB-Pokal/German Cup
Juara (4): 1964–65, 1988–89, 2011–12, 2016–17
Runners-up (5): 1962–63, 2007–08, 2013–14, 2014–15, 2015–16
DFB-Supercup/DFL-Supercup
Juara (5): 1989, 1995, 1996, 2013, 2014
Runners-up (4): 2011, 2012, 2016, 2017
DFB-Ligapokal/German League Cup
Runners-up (1): 2003
Regional
Oberliga West/West German Championship
Juara (6): 1947–48, 1948–49, 1949–50, 1952–53, 1955–56, 1956–57 (record)
Runners-up (2): 1960–61, 1962–63
Westphalia Cup/West German Cup
Juara (1): 1947
Internasional
UEFA Champions League
Juara (1): 1996–97
Runners-up (1): 2012–13
UEFA Cup Winners' Cup
Juara (1): 1965–66
UEFA Cup
Runners-up (2): 1992–93, 2001–02
UEFA Super Cup
Runners-up (1): 1997
Intercontinental Cup
Juara (1): 1997
Double Winner
Bundesliga dan DFB-Pokal 2011–2012
Referensi
https://worldfootballstory.blogspot.com/2018/05/sejarah-berdirinya-borussia-dortmund.html
0 Comments
Post a Comment