Sejarah Bandung

Sejarah Bandung



Ibukota Provinsi Jawa Barat berada di Kota Bandung. Kabupaten Bandung dan Kota Bandung dipisahkan. Ibukota Kabupaten Bandung kini berada di Soreang. Kota Bandung pada masa ini sudah sangat luas jika dibandingkan luas Gemeente (kota) Bandoeng. Gemeente Bandoeng dibentuk pada tanggal 1 April 1906.

Sejarah Kota Pekanbaru

Sejarah Kota Pekanbaru



Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya sebagai ladang, lambat laun menjadi perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki yang terletak di tepi muara sungai Siak.

Nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal pada masanya melainkan Senapelan. Perkembangan Senapelan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Diperkirakan istana tersebut terletak di sekitar Mesjid Raya sekarang. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mempunyai inisiatif untuk membuat Pekan di Senapelan tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu disekitar pelabuhan sekarang.
Sejarah Universitas Gunadarma

Sejarah Universitas Gunadarma


Jumat, 7 agustus 1981, mereka membuka pendidikan komputer dengan nama PPIK (pendidikan ilmu komputer) yang menampung 91 mahasiswa. Dan pada hari senin tanggal 10 agustus 1981, kuliah pertama pun dimulai. Kuliah ini pun berkembang sehiingga menuntut suatu wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan yayasan penegembangan sistem analisis dan operation research matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru didalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.

Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi kedalam wadah yang lebih tinggi yang lebih tinggi yakni wadah yang membentuk akademi ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada ari kamis, 21 Juni 1984, nnama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada hari senin, 9 Juli 1984, yayasan pengembangan sistem analisis dan operation research matematika diganti menjadi yayasan Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari selasa, 10 Juli 1984, melalui surat keputusan yayasan pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi itu menjadi sekolah tinggi komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981 melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984,, tanggal 9Juli 1994, serta tanggal 10 Juli 1994, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada sekolah tinggi komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.
Sejarah Gedung Museum Fatahillah

Sejarah Gedung Museum Fatahillah



Sejarah Museum Fatahillah Jakarta adalah salah satu bangunan gedung peninggalan Era penjajahan Belanda, Selain itu gedung ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang merupakan saksi bisu perjuangan bangsa kita meraih kemerdekaan. Museum yang terletak pada wilayah Jakarta pusat ini, memang memiliki ketertarikan tersendiri. Selain letaknya pada pusat kota, museum ini juga menyimpan sejarah pada masa penjajahan Belanda di tanah air khususnya di Jakarta.Wisata museum bersejarah, merupakan salah satu pilihan rekreasi, selain syarat akan makna pembelajaran tapi juga memberikan pemikiran bagi kita generasi penerus bangsa agar menghargai perjuangan para pahlawan, lewat sejarah museum fatahillah pada ulasan berikut.

Pada awalnya sejarah museum fatahillah merupakan bangunan kolonial Belanda yang dipergunakan sebagai balai kota. Peresmian gedung dilakukan pada tanggal 27 April 1626, oleh Gubernur Jenderal Pieter de Carpentier (1623-1627) dan membangun gedung balai kota baru yang kemudian direnovasi pada tanggal 25 Januari 1707, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Joan van Hoorn dan baru selesai pada tanggal 10 Juli 1710 di masa pemerintahan lain, yaitu pada Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck.Gedung yang dipergunakan sebagai Balaikota ini, juga memiliki fungsi sebagai Pengadilan, Kantor Catatan Sipil, tempat warga beribadah di hari Minggu, dan Dewan Kotapraja (College van Scheppen). Kemudian sekitar tahun 1925-1942, gedung tersebut juga digunakan untuk mengatur sistem Pemerintahan pada Provinsi Jawa Barat. Kemudian tahun 1942-1945, difungsikan sebagai kantor tempat pengumpulan logistik Dai Nippon.
Sejarah Gunung Kidul

Sejarah Gunung Kidul



Kabupaten Gunungkidul (bahasa Jawa: Hanacaraka Latin, Gunungkidul) adalah sebuah kabupaten diProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Wonosari. Kabupaten ini berbatasan dengan ProvinsiJawa Tengah di utara dan timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di barat. Kabupaten Gunungkidul terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Wonosari. Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Gunungkidul dikenal sebagai daerah tandus namun menyimpan beragam potensi, baik wisata, budaya maupun kuliner yang unik.

Pada waktu Gunungkidul masih merupakan hutan belantara, terdapat suatu desa yang dihuni beberapa orang pelarian dari Majapahit. Desa tersebut adalah Pongangan, yang dipimpin oleh R. Dewa Katong saudara raja Brawijaya. Setelah R Dewa Katong pindah ke desa Katongan 10 km utara Pongangan, puteranya yang bernama R. Suromejo membangun desa Pongangan, sehingga semakin lama semakin ramai. Beberapa waktu kemudian, R. Suromejo pindah ke Karangmojo.Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro. Kemudian ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya, Tumenggung Prawiropekso menasehati R. Suromejo agar meminta ijin pada raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya.
Sejarah Kalimantan Tengah

Sejarah Kalimantan Tengah


Kalimantan Tengah adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Kalimantan Tengah memiliki luas 157.983 km² dan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).

Pada abad ke-14 Maharaja Suryanata, gubernur Majapahit memerintah di Kerajaan Negara Dipa (Amuntai) dengan wilayah mandalanya dari Tanjung Silat sampai Tanjung Puting dengan daerah-daerah yang disebut Sakai, yaitu daerah sungai Barito, Tabalong, Balangan, Pitap, Alai, Amandit, Labuan Amas, Biaju Kecil (Kapuas-Murung), Biaju Besar (Kahayan), Sebangau, Mendawai, Katingan, Sampit dan Pembuang yang kepala daerah-daerah tersebut disebut Mantri Sakai, sedangkan wilayah Kotawaringin pada masa itu merupakan kerajaan tersendiri.
 Misteri Dibalik Keindahan Gunung Arjuno

Misteri Dibalik Keindahan Gunung Arjuno


Misteri Dibalik Keindahan Gunung Arjuno – Arjuno adalah nama salah satu tokoh pewayangan yang terkenal paling rupawan, sakti mandraguna, suka bertapa, suka mencari ilmu dan terkenal memiliki banyak istri. Dinamakan gunung Arjuno karena gunung ini diyakini oleh masyarakat sebagai tempat pertapaan Arjuno.

Gunung Arjuno (Arjuna) memiliki ketinggian sekitar 3.339 mdpl dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soeryo. Jalur pendakian menuju Arjuno biasa dilalui dari tiga jalur yang cukup dikenal yaitu Lawang, Tretes dan Batu. Karena masih dalam satu rangkaian dengan Gunung Welirang, banyak orang menyebut dua gunung ini sekaligus sebagai Arjuno-Welirang.
Legenda Tanjung Lesung Di Banten

Legenda Tanjung Lesung Di Banten


Tanjung Lesung sebenarnya adalah nama kampung di Pandeglang, Banten. Berdasarkan cerita masyarakat, kampung ini diberi nama Tanjung Lesung karena peristiwa yang terjadi di masa silam di daerah itu. Pada mulanya, di pesisir laut selatan Jawa terdapat seorang pengembara yang bernama Raden Budog. Raden Budog adalah pemuda yang tampan dan gagah. Kemana-mana ia selalu ditemani oleh anjing dan kudanya. Pada suatu ketika, ia bermimpi bertemu dengan gadis yang sangat cantik. Ia pun berusaha untuk mencari gadis itu.
    Sejarah Sawarna Banten

Sejarah Sawarna Banten


Sawarna memang memiliki beberapa misteri dan histori yang sampai saat ini melegenda dan diyakini oleh masyarakat setempat dengan sebutan sawarna wangsit dalam bahasa sunda.dari beberapa cerita mulai dari tentang nyi roro kidul, peti emas cikolomberan sawarna, Tanjung Layar Gunung Emas sawarna, sedong karaton nyi roro kidul, Goa Siluman Jepang, Pesugihan Goa Kiara dengdek sawarna, Misteri Pesugihan Lawang Saketeng, Gunung Kembang Angker, Padjajaran, Kisah Tragis Cipanawang, Kisah Tragis Tanjakan Cariang dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sawarna Seribu Misteri julukan ini yang tidak banyak diketahui oleh beberapa orang banyak karena sebutan ini sangat ditutupi dan hanya tokoh tokoh masyarakat saja yang tahu, dari berbagai misteri kejadian ini akan kami rangkum sesuai tempat dan peristiwa itu terjadi, fenomena alam yang terjadi disawarna selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis atau hal gaib, karena sebagian besar tokoh masyarakat sawarna masih mempercayai kepercayaan dinamisme dan animisme.
  Kejayaan Kerajaan Banten

Kejayaan Kerajaan Banten


Kerajaan Banten mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Dimana, Banten membangun armada dengan contoh Eropa serta memberi upah kepada pekerja Eropa. Namun, Sultan Ageng Tirtayasa sangat menentang Belanda yang terbentuk dalam VOC dan berusaha keluar dari tekanan VOC yang telah memblokade kapal dagang menuju Banten. Selain itu, Banten juga melakukan monopoli Lada di Lampung yang menjadi perantara perdagangan dengan negara-negara lain sehingga Banten menjadi wilayah yang multi etnis dan perdagangannya berkembang dengan pesat.

Kemunduran Kerajaan Banten


Kerajaan Banten mengalami kemunduruan berawal dari perselisihan antara Sultan Ageng dengan putranya, Sultan Haji atas dasar perebutan kekuasaan. Situasi ini dimanfaatkan oleh VOC dengan memihak kepada Sultan Haji. Kemudian Sultan Ageng bersama dua putranya yang lain bernama Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf terpaksa mundur dan pergi ke arah pedalaman Sunda. Namun, pada 14 Maret 1683 Sultan Ageng berhasil ditangkap dan ditahan di Batavia. Dilanjutkan pada 14 Desember 1683, Syekh Yusuf juga berhasil ditawan oleh VOC dan Pangeran purbaya akhirnya menyerahkan diri.

Atas kemenangannya itu, Sultan Haji memberikan balasan kepada VOC berupa penyerahan Lampung pada tahun 1682. Kemudian pada 22 Agustus 1682 terdapat surat perjanjian bahwa Hak monopoli perdagangan lada Lampung jatuh ketangan VOC. Sultan Haji meninggal pada tahun 1687. Setelah itu, VOC menguasai Banten sehingga pengangkatan Sultan Banten harus mendapat persetujuan Gubernur Jendral Hindian Belanda di Batavia.

Terpilihlah Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya sebagai pengganti Sultan Haji kemudian digantikan oleh Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Aabidin. Pada tahun 1808-1810, Gubernur Hindia Jenderal Belanda menyerang Banten pada masa pemerintahan Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin.

Penyerangan tersebut akibat Sultan menolak permintaan Hindia Belanda untuk memindahkan ibu kota Banten ke Anyer. Pada akhirnya, tahun 1813 Banten telah runtuh ditangan Inggris. Demikian penjelasan mengenai Sejarah Kerajaan Banten yang dapat anda ketahui, semoga brermanfaat.


Raja-raja yang memerintah kerajaan banten


1. Sultan hasanuddin


Ketika terjadi perebitan kekuasaan di kerajaan demak, daerah banten dan cirebon berusaha melepaskan diri dari kekuasaan demak. akhirnya, banten dan cirebn menjadi kerajaan yang berdaulat, lepas dri pengaruh demak. sultan hasanuddin menjadi raja banten yang pertama. ia memerintah banten selama 18 tahun, yaitu tahun 1552 - 1570 M. di bawah pemerintahannya, banten berhasil menguasai lampung ( di sumatra ) yang banyak menghasilkan rempah-rempah dan selat sunda yang merupakan jalur lalu lintas perdagangan.

Selama pemerintahannya, sultan hasanuddin berhasil membangun pelabuhan banten menjadi pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang dari berbagai bangsa.para pedagang dari persia, gujarat, dan venesia berusaha menghindari selat malaka yang dikuasai potugis dan beralih ke selat sunda. banten kemudian berkembang menjdi bandar perdagangan maupun pusat penyebaran agama islam. setelah sultan hasanuddin wafat pada tahun 1570 M, ia digantikan oleh putranya yaitu maulana yusuf.

2. Maulana Yusuf


Maulana yusuf memerintah banten pada tahun 1570-1580 M. pada tahun 1579, maulana yusuf menaklukan kerajaan pajajaran di pakuan ( bogor ) dan sekligus menyingkirkan rajanya yang bernama prabu sedah. akibatnya, banyak rakyat pajajaran yang menyinggir ke pegunungan. mereka inilah yang sekarang dikenal sebagai orang-orang baduy atau suku baduy di rangkasbitung banten.




3. Maulana muhammad



Setelah sultan maulana yusuf wafat,putranya yang bernama maulana muhammad naik tahta pada usia 9 tahun. karena maulana muhammad masih sangat muda, pemerintahan dijalankan mengkubumi jayanegara sampai maulana muhammad dewasa ( 1580-1596 ). enam belas tahun kemudian, sultan maulana muhammad menyerang kesultanan palembang yang di dirikan oleh ki gendeng sure, seorang bangsawan demak. kerajaan banten yang juga keturunan demak merasa berhak atas daerah palembang. akan tetapi, banten mengalami kekalahan. sultan maulana muhammad tewas dalam pertempuran itu.


4. Pangeran Ratu ( Abdul Mufakhir )



Pangeran ratu,yang berusia 5 bulan, menjadi sultan banten yang ke empat ( 1596-1651 ). sampai pangeran ,dewasa, pemerintahan dijalankan oleh mangkubumi ranamanggala. pada saat itulah untuk pertama kalinya bangsa belanda yang di pimpin oleh cornelis de houtman, mendarat di banten pada tahun 22 juni 1596. pangeran ratu mendapat gelar kanjeng ratu banten. ketika wafat, beliau digantikan oleh anaknya yang dikenal dengan nama sultan ageng tirtaayasa.


5.Sultan Ageng Tirtayasa


Sultan ageng tirtayasa memerintah banten paada tahun 1651-1682bM, kerajaan banten pada masa beliau mencapai masa kejayaan. sultan ageng tirtayasa berusaha memperluas wilayah kerajaannya ini pada tahun 1671 M, sultan ageng tirtayasa mengangkat putranya menjadi raja pembantu dengan gelar sultan abdul kahar atau sultan haji. sultan haji menjalin hubungan baik dengan belanda. melihat hal itu, sultan ageng tirtayasa kecewa dan menarik kembali jabatan raja pembantu bagi sultan haji, akan tetapi, sultan haji berusaha mempertahankan dengan meminta bantuan kepada belanda. akibatnya terjadilah perang saudara. sultan ageng tirtayasa tertangkap dan dipenjarakan di batavia hingg beliau wafat pada tahun 1691 M

Peninggalan kerajaan banten


Satu-satunya peninggalan utuh yang masih ada dan beridiri kokoh di banten ialah sebuah masjid, yaitu masjid agung banten. bangunan masjid agung banten didirikan pada tahun 1652. bangunan masjid ini dibuat dengan gaya tradisional atap susun yang memperlihatkan pengaruh hindu jawa. dibagian samping masjid terdapat sebuah museum yang disebut tiamah.

Masjid ini memiliki menara setinggi 30 M yang dibangun pada masa sultan abdul mufakir. perancang bangunan menara ini bernama lucas cardeel. karena jasanya dalam merancang menara masjid, luca cardeel menerima gelar dari sultan yaitu pangeran wiraguna.