Sejarah Kartu Kredit

Sejarah Kartu Kredit Awal mulanya sekitar tahun 1900an ada perusahaan minyak dan pasar swalayan memperkenalkan praktek  kredit kapada pelanggannya dengan menerbitkan kartu belanja yang bisa dipakai di perusahaan minyak dan  pasar swalayan tersebut. Kartu ini sengaja diterbitkan oleh perusahaan dan hanya berfungsi sebatas  kartu member saja. Dengan harapan konsumen menjadi lebih loyal.   Kemudian kartu kredit pertama diterbitkan dan disebarluaskan ke masyarakat sekitar tahun 1946 oleh John  Biggins, seorang banker di Brooklyn yang diberi nama Charg-It. Cara kerjanya sama dengan kartu kredit modern, pelanggan membayar ke mechant dengan menggunakan kartu Crag-it. Kemudian pihak merchant akan menagihkan pembayaran ke bank milik Biggins. Sebagai gantinya bank akan  menagih kepada nasabah yang menggunakan kartu tersebut, jadi pemegang kartu ini harus memiliki rekening  di bank milik Biggins.   Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya sebuah kartu bernama Diners Club. Kartu ini tercipta tanpa  sengaja oleh seorang pebisnis di New York bernama Frank McNamara yang lupa membawa dompet saat makan  malam di sebuah restoran. Kejadian tersebut membuat McNamara bersama rekannya Ralph Schneider  menciptakan sebuah kartu unik.  Kemudian McNamara dan sang partner, Ralph Schneider, kembali ke Major’s Cabin Grill di tahun 1950 untuk  membayar tagihan dengan menggunakan kartu kecil dari

Awal mulanya sekitar tahun 1900an ada perusahaan minyak dan pasar swalayan memperkenalkan praktek  kredit kapada pelanggannya dengan menerbitkan kartu belanja yang bisa dipakai di perusahaan minyak dan  pasar swalayan tersebut. Kartu ini sengaja diterbitkan oleh perusahaan dan hanya berfungsi sebatas  kartu member saja. Dengan harapan konsumen menjadi lebih loyal.


Kemudian kartu kredit pertama diterbitkan dan disebarluaskan ke masyarakat sekitar tahun 1946 oleh John  Biggins, seorang banker di Brooklyn yang diberi nama Charg-It. Cara kerjanya sama dengan kartu kredit modern, pelanggan membayar ke mechant dengan menggunakan kartu Crag-it. Kemudian pihak merchant akan menagihkan pembayaran ke bank milik Biggins. Sebagai gantinya bank akan  menagih kepada nasabah yang menggunakan kartu tersebut, jadi pemegang kartu ini harus memiliki rekening  di bank milik Biggins.

Sejarah Kartu Kredit Awal mulanya sekitar tahun 1900an ada perusahaan minyak dan pasar swalayan memperkenalkan praktek  kredit kapada pelanggannya dengan menerbitkan kartu belanja yang bisa dipakai di perusahaan minyak dan  pasar swalayan tersebut. Kartu ini sengaja diterbitkan oleh perusahaan dan hanya berfungsi sebatas  kartu member saja. Dengan harapan konsumen menjadi lebih loyal.   Kemudian kartu kredit pertama diterbitkan dan disebarluaskan ke masyarakat sekitar tahun 1946 oleh John  Biggins, seorang banker di Brooklyn yang diberi nama Charg-It. Cara kerjanya sama dengan kartu kredit modern, pelanggan membayar ke mechant dengan menggunakan kartu Crag-it. Kemudian pihak merchant akan menagihkan pembayaran ke bank milik Biggins. Sebagai gantinya bank akan  menagih kepada nasabah yang menggunakan kartu tersebut, jadi pemegang kartu ini harus memiliki rekening  di bank milik Biggins.   Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya sebuah kartu bernama Diners Club. Kartu ini tercipta tanpa  sengaja oleh seorang pebisnis di New York bernama Frank McNamara yang lupa membawa dompet saat makan  malam di sebuah restoran. Kejadian tersebut membuat McNamara bersama rekannya Ralph Schneider  menciptakan sebuah kartu unik.  Kemudian McNamara dan sang partner, Ralph Schneider, kembali ke Major’s Cabin Grill di tahun 1950 untuk  membayar tagihan dengan menggunakan kartu kecil dari

Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya sebuah kartu bernama Diners Club. Kartu ini tercipta tanpa  sengaja oleh seorang pebisnis di New York bernama Frank McNamara yang lupa membawa dompet saat makan  malam di sebuah restoran. Kejadian tersebut membuat McNamara bersama rekannya Ralph Schneider  menciptakan sebuah kartu unik.

Kemudian McNamara dan sang partner, Ralph Schneider, kembali ke Major’s Cabin Grill di tahun 1950 untuk  membayar tagihan dengan menggunakan kartu kecil dari karton. Dari sinilah dimulainya cikal bakal kartu  kredit yang kita kenal sampai saat ini.  Setelah 10 tahun berselang yaitu tahun 1951 semakin banyak orang menggunakan Diners Club, barulah kartu  yang awalnya berbahan karton ini diterbitkan dalam bentuk plastik yang menjadikannya lebih mewah.


Perkembangan Kartu Kredit di Indonesia

Kartu kredit sudah mulai berkembang di dunia, seperti di Amerika Serikat hingga Asia, Eropa, Australia, hingga akhirnya sampai ke Indonesia. Masuknya kartu kredit ke Indonesia ini tidak bisa kita tolak, sebab ini berkaitan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Dan juga keberadaan kartu kredit secara nyata sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, apalagi bagi mereka yang hidupnya di kota-kota besar.

Sejarah Kartu Kredit Awal mulanya sekitar tahun 1900an ada perusahaan minyak dan pasar swalayan memperkenalkan praktek  kredit kapada pelanggannya dengan menerbitkan kartu belanja yang bisa dipakai di perusahaan minyak dan  pasar swalayan tersebut. Kartu ini sengaja diterbitkan oleh perusahaan dan hanya berfungsi sebatas  kartu member saja. Dengan harapan konsumen menjadi lebih loyal.   Kemudian kartu kredit pertama diterbitkan dan disebarluaskan ke masyarakat sekitar tahun 1946 oleh John  Biggins, seorang banker di Brooklyn yang diberi nama Charg-It. Cara kerjanya sama dengan kartu kredit modern, pelanggan membayar ke mechant dengan menggunakan kartu Crag-it. Kemudian pihak merchant akan menagihkan pembayaran ke bank milik Biggins. Sebagai gantinya bank akan  menagih kepada nasabah yang menggunakan kartu tersebut, jadi pemegang kartu ini harus memiliki rekening  di bank milik Biggins.   Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya sebuah kartu bernama Diners Club. Kartu ini tercipta tanpa  sengaja oleh seorang pebisnis di New York bernama Frank McNamara yang lupa membawa dompet saat makan  malam di sebuah restoran. Kejadian tersebut membuat McNamara bersama rekannya Ralph Schneider  menciptakan sebuah kartu unik.  Kemudian McNamara dan sang partner, Ralph Schneider, kembali ke Major’s Cabin Grill di tahun 1950 untuk  membayar tagihan dengan menggunakan kartu kecil dari

Pertama kali kartu kredit yang masuk ke Indonesia terjadi sekitar tahun 1980-an. Diperkenalkan oleh Bank Duta yang pada saat itu menjalin kerjasama dengan VISA dan MasterCard International. Bank Duta merupakan bank yang pertama kali menerbitkan dan memasarkan kartu kredit di Indonesia. Dulu kartu kredit terbitan bank Duta ini ditujukan secara khusus bagi nasabahnya sendiri dan tidak bebas bagi kalangan umum. Berbeda dengan sekarang, di mana kartu kredit bisa digunakan oleh siapa saja. Dulu, target market dari bisnis kartu kredit ini hanya ditujukan kepada kalangan orang kaya, pengusaha, pejabat, dan orang-orang kelas atas lain.

Sekarang, keberadaan Bank Duta hanyalah sebuah nama dan sejarah saja. Walaupun bank Duta menjadi bank pertama yang menerbitkan kartu kredit, nyatanya dia tidak bisa bertahan lama. Tahun berganti tahun, para pemain baru mulai bermunculan. Seperti BCA, Citibank, Hong Kong Bank, dan lainnya. Citibank yang kita kenal sekarang ini berbeda dengan dulu. Pertama kali Citibank datang ke Indonesia, masih menggunakan logo dan nama City Bank. Namanya itu seperti mendeskripsikan akan sebuah kota besar dengan penduduknya yang sangat padat.

Citibank memfokuskan bisnisnya pada produk kartu kredit. Sehingga tidaklah heran jika Citibank selalu meraih prestasi perbankan, banyak mendapat keuntungan, dan terkenal ke berbagai negara di dunia. Pada tahun 1990-an, bisa dibilang sudah banyak orang yang memiliki kartu kredit Citibank. Mereka seakan sangat bangga jika memiliki kartu ini. Sebab kartu ini susah didapatkan, harus melalui proses persetujuan yang panjang dan sulit. Ditambah target pasarnya yang hanya ditujukan bagi kalangan atas. Jadi, di tahun itu, ketika seseorang memiliki kartu kredit Citibank, akan sangat bangga memilikinya. Sampai ada istilah, "belum punya kartu kredit Citibank, berarti belum punya kartu kredit".

Sejarah Kartu Kredit Awal mulanya sekitar tahun 1900an ada perusahaan minyak dan pasar swalayan memperkenalkan praktek  kredit kapada pelanggannya dengan menerbitkan kartu belanja yang bisa dipakai di perusahaan minyak dan  pasar swalayan tersebut. Kartu ini sengaja diterbitkan oleh perusahaan dan hanya berfungsi sebatas  kartu member saja. Dengan harapan konsumen menjadi lebih loyal.   Kemudian kartu kredit pertama diterbitkan dan disebarluaskan ke masyarakat sekitar tahun 1946 oleh John  Biggins, seorang banker di Brooklyn yang diberi nama Charg-It. Cara kerjanya sama dengan kartu kredit modern, pelanggan membayar ke mechant dengan menggunakan kartu Crag-it. Kemudian pihak merchant akan menagihkan pembayaran ke bank milik Biggins. Sebagai gantinya bank akan  menagih kepada nasabah yang menggunakan kartu tersebut, jadi pemegang kartu ini harus memiliki rekening  di bank milik Biggins.   Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya sebuah kartu bernama Diners Club. Kartu ini tercipta tanpa  sengaja oleh seorang pebisnis di New York bernama Frank McNamara yang lupa membawa dompet saat makan  malam di sebuah restoran. Kejadian tersebut membuat McNamara bersama rekannya Ralph Schneider  menciptakan sebuah kartu unik.  Kemudian McNamara dan sang partner, Ralph Schneider, kembali ke Major’s Cabin Grill di tahun 1950 untuk  membayar tagihan dengan menggunakan kartu kecil dari

Hal ini memang benar adanya, sebab nama Citibank sangat disegani banyak orang. Citibank sangat unggul dalam berbagai hal, termasuk unggul dalam manajemen perbankan yang tidak ada saingannya. Bahkan bank-bank swasta nasional atau bank-bank BUMN pun terpaksa harus merekrut beberapa eksekutif Citibank supaya bisa bekerja sebaik bank itu. Hal ini bertujuan agar etos kerja manajemen perbankan dari Citibank bisa tertular dan membesarkan bank-bank lainnya. Tetapi lama lama nama Citibank mulai meredup. Ditambah banyak kasus yang terjadi pada Citibank, seperti kasus nasabah yang tewas di tangan debt collectornya, dan juga kasus Malinda dee.

Dan saat ini, orang-orang bisa dibilang sudah tidak begitu bangga lagi memiliki kartu kredit Citibank. Banyak yang mungkin merasa malu karena nama Citibank saat ini sudah terkenal dengan konotasi negatif. Bahkan sempat ada lelucon yang sangat ramai dibicarakan orang-orang, "jalan menuju surga gampang, tinggal ngemplang kartu kredit Citibank."

Meski sempat terpuruk, tapi perlahan Citibank mulai memperbaiki kinerjanya. Hal ini memang harus dilakukan karena sekarang sudah bermunculan pesaing berat di bisnis kartu kredit seperti dari BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank ANZ, dan lainnya yang menawarkan kartu kredit kepada semua kalangan, tidak terbatas bagi nasabahnya saja. Karena sudah begitu sering memakai dan mengenal kartu kredit, maka memiliki kartu kredit di zaman sekarang bukanlah suatu kebanggan.Perkembangan Kartu Kredit di Indonesia

0 Comments

Post a Comment