Sejarah Persebaya

 Sejarah Persebaya         Biodata Klub   Nama : Persebaya surabaya  berdiri : 1927  Alamat : Surabaya  Kontak : (031) 40004545  Email : support@persebaya.co.id  Stadion : Gelora Bung Tomo  Suporter : Bonek  Web Resmi : www.persebaya.co.id  Fans Page Facebook resmi : Persebayasatoe  Sejarah   Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya. Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta. Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun




Biodata Klub


Nama : Persebaya surabaya

berdiri : 1927

Alamat : Surabaya

Kontak : (031) 40004545

Email : support@persebaya.co.id

Stadion : Gelora Bung Tomo

Suporter : Bonek

Web Resmi : www.persebaya.co.id

Fans Page Facebook resmi : Persebayasatoe


Sejarah


Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya. Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta. Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.

Tahun 1960, nama Persibaja dirubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990. Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.


Prestasi


Era Perserikatan


1938 – Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta

1942 – Runner-up, kalah dari Persis Solo

1950 – Juara, menang atas Persib Bandung

1951 – Juara, menang atas Persija Jakarta

1952 – Juara, menang atas Persija Jakarta

1965 – Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)

1967 – Runner-up, kalah dari PSMS Medan

1971 – Runner-up, kalah dari PSMS Medan

1973 – Runner-up, kalah dari Persija Jakarta

1977 – Runner-up, kalah dari Persija Jakarta

1978 – Juara, menang atas PSMS Medan

1981 – Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh

1987 – Runner-up, kalah dari PSIS Semarang

1988 – Juara, menang atas Persija Jakarta

1990 – Runner-up, kalah dari Persib Bandung


Liga Indonesia


1994/1995 – Posisi ke-9, Wilayah Timur

1995/1996 – Posisi ke-7, Wilayah Timur

1996/1997 – Juara, di final mengalahkan Bandung Raya

1997/1998 – dihentikan

1998/1999 – Runner-up

1999/2000 – Posisi ke-6, Wilayah Timur

2002 – Degradasi ke Divisi Satu

2003 – Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama

2004 – Juara, mengalahkan Persija Jakarta

2005 – Mundur dalam babak 8 besar (terkena skorsing degradasi ke Divisi I)

2006 – Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama

2007 – Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos ke Super Liga)

2008 – Peringkat ke-4. Lolos ke ISL


Liga Super Indonesia


2009 – Degradasi ke Divisi Utama

2013 – Juara Divisi Utama, Promosi ke ISL 2014


Piala Utama


1990 - Juara, menang atas Pelita Jaya


Liga Champion Asia


1998 – Babak pertama (masih bernama Piala Champions Asia)

2005 – Babak pertama


Piala Permai


2011 – Juara Unity Cup, Mengalahkan Kelantan FA Malaysia 4-3 (1-1 dan 3-2)


Daftar Pelatih yang Pernah Melath Persebaya

2003 - 2005 : Jacksen F. Tiago (BRASIL)

2006 - 2007 : Freddy Mulli (Indonesia)

2007 : Gildo Rodriguez (Brasil)

2007 : Ibnu Grahan (Indonesia)

2007 - 2008 : Suhatman Imam (Indonesia)

2008 - 2009 : Freddy Mulli (Indonesia)

2009 : Arcan Lurie (Moldova)

2009 : Aji Santoso (Indonesia)

2010 : Rudi William Keltjes (Indonesia)

2011 - 2012 : Aji Santoso (Indonesia)

2012 - 2013 : Miroslav Janu ( Rep. Ceko)

2013 : Tony Ho (Indonesia)

2014 : Rahmad Darmawan (Indonesia)

0 Comments

Post a Comment