Biodata Duta Sheila on 7


Akhdiyat Duta Modjo alias Duta alias Bambang lahir di Kentucky, USA pada tanggal 30 April 1980. Dia dan keluarganya tinggal di sana selama tiga setengah tahun, karena ngikutin Bapaknya yang tugas belajar di sana. Waktu playgroupnya, Duta habisin di negeri ‘ayam goreng’ itu. Eh… Duta juga sempet lho mengunjungi tempat-tempat terkenal di sana, seperti Disneyland, Niagara Falls, Empire State Building, Statue of Liberty, juga ke White House (yah… walau cuman numpang foto di depannya sih… he… he…). Pokoknya asik-asik deh.apalagi buat Duta yang masih balita, semua itu pengalaman yang nggak bakal pernah dilupain seumur hidupnya. Kira-kira taon 1983 akhir Duta dan keluarganya mudik ke Jogja, sempet juga lho tinggal di Lombok walaupun cuman beberapa bulan aja. Waktu itu Duta tinggal di Jogja Selatan, tepatnya di daerah Nyutran. Di Nyutran ini Duta tinggal bareng dengan keluarga besarnya, ya ada Budhe-nya, ada Om-nya, pokoknya satu rumah kira-kira dihuni dua puluh orang. Woww!!

Pengalaman unik yang dia alami dengan sodara-sodara sepupunya itu pas nyari belut di sawah, maklumlah waktu itu daerah Nyutran masih banyak sawahnya, dan Duta kebagian tugas bawain ember aja buat naruh belutnya. Taon 1984 Duta masuk TK, Duta terdaftar sebagai murid di TK Taman Indria di daerah Taman Siswa. Taon itu pula Duta dan keluarganya pindah rumah ke komplek dosen UGM di Sawitsari. Karena rumahnya jauh dari sekolahnya, tiap berangkat sekolah Duta dianter Mama-nya naik bis. Pernah lho tas ranselnya ketinggalan di bis, padahal pas di bis tasnya masih dibawa. Eh… pas mau turun malah lupa dibawa. Padahal itu tas kesayangannya dia lho, kenang-kenangan dari Amrik sih… mana warnanya biru tua lagi!

Taon 1985 Duta masuk SD di SD Tunggal Jiwo, Deresan, Jogja. Awalnya dia nggak diijinin lho sama pihak sekolahnya, dengan alasan umurnya masih kurang, nggak sesuai dengan peraturannya gitu. Tapi akhirnya diterima lho… tau nggak gara-gara apa? Waktu itu kan Mama & Papa-nya baru ngobrol ama kepala sekolah. Tiba-tiba aja Duta liat tulisan di papan di kantor kepala sekolah, trus baca tulisan tadi keras-keras. Sampe-sampe yang baru ngobrol ama Mama & Papa-nya tadi takjub karena Duta lancar banget bacanya… makanya trus diterima deh… horee! Di SD Tunggal Jiwo itu Duta cuman setaon aja, cuman kelas satu aja. Pas naik kelas dua dia pindah ke SD Percobaan II Sekip, Jogja. Pengalaman seru Duta sewaktu SD banyak sekali, dari yang lucu dan berkesan. Salah satunya, pada kelas 2 SD, Duta mengalami hal yang cukup memalukan. Ceritanya begini, sewaktu pelajaran Bahasa Jawa, gurunya memberitahukan pada semua siswa apabila ingin meminta ijin harus menggunakan bahasa Jawa halus. Eh… Duta saat itu tiba-tiba ingin ke belakang. Masalahnya dia gak bisa bahasa Jawa halus… nah loooo! Di satu sisi gurunya termasuk guru yang galak. Ketika jam pelajaran hampir selesai Duta sudah tidak bisa menahan hasratnya lagi… dan… eng ing eng… Duta ngompol deh. Seisi kelas pun tertawa terbahak-bahak. Sudah tentu Duta sangat malu akan kejadian itu. Sampai sekarang kejadian tersebut tidak akan terlupakan. Pengalaman lainnya, Duta pernah diajak sama sodara-sodaranya nonton bioskop, filmnya Superman. Pada saat film dimulai, seperti biasa lampu bioskop dimatikan, tiba-tiba Duta menangis keras-keras, setelah diajak keluar oleh sodaranya baru deh Duta bisa berhenti nangis. Akhirnya Duta gak jadi nonton deh… sedih yah… upsss… ternyata Duta takut gelap, makanya Duta mau nyanyi bareng Tasya. Ternyata sama-sama takut gelap toh… he…he…he.

Duta ternyata juga penggemar film Warkop dan cerita silat terutama Saur Sepuh, khusus untuk Saur Sepuh, drama radionya pun Duta gak pernah ketinggalan ngikutin. Hal ini berpengaruh juga dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga Duta suka banget ngebanyol dan maen silat-silatan. Biasanya yang jadi lawan tandingnya sih si Adam, soalnya Adam juga demen maen silat-silatan. Duta waktu SD termasuk anak yang kecil, pendek, kurus lagi tapi dengan rambut poni yang banyak orang bilang mirip dengan Liam Gallagher, Duta keliatan tetep ganteng… ciee… kata Mamanya sich. Terus kelas 3 SD Duta tangannya retak, loh kok bisa? Jadi gini loh ceritanya, di sekolah sebelum jam pertama dimulai Duta & temen-temennya maen kejar-kejaran di halaman, tak lama bel masuk berbunyi dan gurunya juga sudah menuju kelas, saat itu juga Duta & temen-temennya berhamburan masuk kelas. Sialnya Duta kesandung meja terus jatuh deh. Tak hanya itu, temen Duta yang kebetulan berbadan besar kesandung juga dan menindih Duta sehingga tangannya Duta retak langsung deh dibawa ke rumah sakit. Waktu SMP, Duta kebetulan barengan ama Adam. Karena hobi mereka sama yaitu musik, jadi klop deh. Mereka sering ngabisin waktu buat nyanyi & maen gitar bareng, Adam pegang gitar & Duta yang nyanyi, biasanya mereka nyanyiin lagu Andre Hehanusa yang KKEB sama lagunya Mr. Big. Nah bisa ditebak kan kalo udah dari ABG mereka klop banget untuk konsen di musik.

Beranjak dewasa Duta mulai main band, tepatnya kelas 1 SMA. Band pertamanya ini punya nama GROSHT (Gerombolan Orang Susah Happy Terus) yang hanya bertahan satu kali manggung. Cowok ini pertama kali naik panggung di event SMA 4 Jogja pada tahun 1994 dan lagu yang dibawa Duta berjudul “When I Come Around” dan “Basket Case” dari Green Day, kemudian “Interstate Love Song” dari Stone Temple Pilots. Setelah itu drummer GROSHT yang punya nama Agung, dihubungi Sakti dan Adam untuk membuat band baru yang namanya WHY Gank. Duta baru dihubungi setelah band itu baru beberapa kali masuk studio untuk latihan. Mereka sempat menggarap lagu “Anything For You” dari Mr. Big dan “Unconditionally” dari Extreme. Namun band ini pun akhirnya vakum, sampai akhirnya Sakti berkenalan dengan Eross lewat seorang teman. Kemudian Sakti mengenalkan Eross dengan Adam dan Duta. Setelah itu mereka memutuskan untuk membuat band baru. Pada saat latihan pertama barulah Sakti, Adam, dan Duta berkenalan dengan Anton yang merupakan teman main Eross, dan setelah latihan pertama itu mereka memutuskan untuk membuat stiker dan lahirlah nama Sheila Gank pada stiker tersebut Hingga akhirnya mereka mencoba membuat demo lagu sendiri dan mampu bersaing dengan band-band senior di ibukota dengan nama Sheila on 7, tambahan on 7 ini sendiri dibuat sebelum mereka mengajukan demo ke Sony Music.

Setelah sukses dengan Sheila on 7, diem-diem Duta juga tertarik lho ngelihat orang main drum, termasuk ngelihat Anton So7. Sering kali tangan Duta gatel banget ingin mencoba drumnya Anton So7, sampai-sampai Duta harus memohon dengan Anton So7 supaya Duta boleh main drumnya. Dengan pukulan yang masih amburadul dan kacau balau Duta sangat menikmati permainannya. Katanya sich sebagai pelepas stress… he… he… he. Duta juga mempunyai keinginan untuk les drum, maksudnya bukan untuk menjadi pemain yang profesional tapi melainkan hanya untuk mengetahui cara bermain yang baik dan benar. Trus Duta juga ingin memperdalam teknik vokal yang baik dan benar. Soalnya dari dulu Duta hanya berlatih di kamar mandi dan mendengarkan kaset-kaset sebagai bahan referensinya.


Referensi


http://arinalhaq39.blogspot.com/

0 Comments

Post a Comment