Sejarah Garuda Wisnu Kencana



Pembangunan tempat wisata di Bali GWK, di prakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada tahun 1992. Pembangunan Garuda Wisnu Kencana Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu Kencana.


Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar seperti pembangunan Garuda Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah menyelesaikan konsep dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi untuk patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari GKW Bali, lokasi yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan batu kapur.

Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai pematung utama dalam proyek GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik Indonesia. Pada tahun 2013, manajemen kepemilikan dari Garuda Wisnu Kencana Bali di ambil alih oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia, salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia. Dengan berjalannya waktu, tempat wisata di Bali GWK berkembang menjadi sebuah tempat pameran budaya, acara dan atraksi hiburan, serta menjadi forum informasi dan komunikasi untuk budaya lokal, budaya nasional, budaya regional bahkan budaya internasional. GWK Cultural Park sebutan untuk GWK Bali, kini menawarkan beranekaragam fasilitas yang ideal dan memadai, untuk berbagai jenis acara publik, acara swasta baik dalam skala kecil atau skala besar.

0 Comments

Post a Comment