Pilot Lion Air JT 610 (Sejarah Lion Air)


Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari penerbangan domestik yang kecil. Setelah 13 tahun pengalaman di bisnis wisata yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours, kakak-beradik Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka untuk memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi yang tinggi dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara hukum didirikan pada bulan Oktober tahun 1999. Namun pengoperasian baru berjalan di mulai pada tanggal 30 Juni tahun 2000, dengan menggunakan sebuah pesawat Boeing 737-200. Saat ini, Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai Presiden dan juga Direktur.

Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional lainnya, Lion Air menempati Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta ; sedangkan perusahaan penerbangan lokal atau penerbangan domestik menempati Terminal Satu. Faktor tersebut, selain mampu memberikan para penumpang kemudahan penerbangan sambungan ke Indonesia atau dari Indonesia ke tujuan internasional lainnya, juga memberikan keuntungan lebih dari segi prestise. Tetapi kemudian Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke Pulau Sumatera, Batam, Pangkalpinang, dan Palangkaraya dioperasikan di terminal 1B (mulai 11 Oktober 2010) hingga saat ini. Sedangkan semua penerbangan internasional Lion Air dilayani dari terminal 2E.


Pada 2005, Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19 seri McDonnell Douglas MD-82 dan 5 pesawat DHC-8-301. Untuk memenuhi layanan yang rendah biaya, armada Lion Air didominasi oleh MD-80 karena efisiensi dan kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air telah memesan 178 Boeing 737-900ER yang akan diantar bertahap dari 2007 hingga 2014. Lion Air berencana bersaing baik dengan Garuda Indonesia maupun Saudi Arabian Airlines untuk menerbangi rute-rute umroh bahkan haji dengan pesawat Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing 747-400 sudah masuk dalam armadanya.

Lion Air diterapkan menjadi maskapai penerbangan resmi miss Universe serta putri Indonesia 2004. Lion Air pula menyewakan pesawatnya serta megirimkan crew beserta teknisinya ke Myanmar dalam rangka membantu mendirikan Myanmar Airlines. Sampai-sampai pertengahan 2005, bersama yang dengannya penerbangan internasional lain-lainnya, Lion Air menempati Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sedangkan perusahaan penerbangan lokal ataupun penerbangan domestik menempati Terminal Satu. Faktor yang telah di sebutkan, selain bisa atau mampu memberikan para penumpang kemudahan penerbangan sambungan ke Indonesia ataupun dari Indonesia ke tujuan internasional lain-lainnya, pula memberikan keuntungan lebih dari segi prestise. Namun lantas Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A serta penerbangan ke Pulau Sumatera, Batam, Pangkalpinang, serta Palangkaraya dioperasikan di terminal 1B (mulai 11 Oktober 2010) sampai-sampai era ini. Sedangkan seluruh penerbangan internasional Lion Air dilayani dari terminal 2E.

Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air sudah memesan 178 Boeing 737-900ER yng akan diantar bertahap dari 2007 sampai-sampai 2014. Lion Air berencana bersaing baik yang dengannya Garuda Indonesia ataupun Saudi Arabian Airlines bagi atau bisa juga dikatakan untuk menerbangi rute-rute umroh malah haji yang dengannya pesawat Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing 747-400 telah masuk dalam armadanya.

BOEING 737-900ER


Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampung tingginya permintaan trasportasi udara, Lion Air sudah memilih armada Boeing yng Amat efisien serta dilengkapi oleh pesawat komersial berkoridor tunggal yng paling canggih di dunia. Yang dengannya tambahan Boeing 737-900ER terbarunya, Lion Air akan bisa atau mampu memberikan lebih tidak sedikit penerbangan non-stop yang dengannya tarif terjangkau ke aneka macam tujuan. Anggota terbaru dari Next Generation Boeing 737 ini merupakan pesawat komersial berkoridor tunggal yng paling canggih di dunia. Ia bisa menampung sampai-sampai 213 penumpang dalam konfigurasi single-class serta mempunyai berat 9.550 ton (4.340 kg). Pesawat yng irit bahan bakar ini mengurangi emisi karbon sampai-sampai 4%, menjadikan kamu meninggalkan jejak karbon yng lebih tidak banyak setiap kali kamu terbang bersama Boeing737-900ER. Lion Air mendapatkan Boeing 737-900ER pertamanya pada bulan April 2007 disaat pesawat ini diantarkan dalam skema special cat rangkap dua yng mengkombinasikan singa Lion Air pada sirip vertikal serta warna khas Boeing pada badan pesawat. Era ini Lion Air sudah mendapatkan sebanyakenam puluh pesawat Boeing 737-900ER. Lion Air beroperasi yang dengannya all-Boeing dalam aramadanya serta adalah Hybird-Carrier yng pertama di Asia. Era ini Lion Air mempunyai enam puluh delapan pesawat Boeing 737-900ER serta diantaranya merupakan konfigurasi kelas ekonomi yang dengannya total tempat duduk sebanyak 213 buah. Delapan lain-lainnya dalam konfigurasi Dual-Class, meliputi 10 tempat duduk kelas usaha serta 195 tempat duduk kelas ekonomi.

Pada tahun 2011, disela-sela ASEAN Summit di Nusa Dua, Bali tanggal 18 November 2011 Lion Air mengumumkan bahwasanya memesan 201 pesawat boeing 737 Maks serta 29 pesawat boeing 737-900ER. Pemesanan ini sekalian mengalahkan rekor dalam jumlah hal pemesanan pesawat yng sebelumnya dipegang maskpai Emirates. Boeing 737-900ER jenis pesawat Next Generation 737, jenis pesawat jet paling laris di dunia. Pesawat berkapasitas sampai-sampai 220 penumpang dalam konfigurasi single-class ini dianggap mempunyai kapasitas yng lebih besar serta jangkauan lebih jauh. Next Generation 737 lebih muda 10 tahun serta terbang lebih tinggi, lebih cepat, lebih jauh serta tak bising di bandingkan model saingannya. Boeing 737-900ER menambah sepasang pintu keluar serta flat rear-pressure bulkhead yng memungkinkan kapasitas sampai-sampai 220 penumpang dalam layout single-class. Perubahan-perubahan dalam desain aerodinamis serta struktural, salah satunya sayap yng diperkuat struktural, tailskid dua posisi, perbaikan pada tepi depan serta belakang system flap, Blended Winglet bisa di pilih serta tangki bahan bakar tambahan memungkinkan 737-900ER bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengakomodasi berat tinggal landas yng lebih tinggi serta menaikan jangkauannya sampai-sampai 3.200 nautical miles (5.900 km).

BOEING 737-400 Classic


Boeing 737-400 Classic merupakan versi kapasitas lebih besar dari model Boeing 737-300 Classic yng ternama. Ia bisa menampung 158 penumpang dalam satu kali perjalanan serta Lion Air mempunyai10 buah Boeing 737-400 Classic dalam armadanya yng mempunyai 8 tempat duduk kelas usaha serta 150 tempat duduk kelas ekonomi.

MCDONNELL DOUGLAS – 82 ataupun MD-82


McDonnell Douglas MD-82 merupakan pesawat produksi McDonnell Douglas (MD) Amerika Serikat yng mempunyai spesifikasi pesawat jet bermesin ganda yang dengannya daya jelajah maksimal 3800 km serta kecepatan 811 km/jam. Daya angkut penampungan maksimum 172 orang, minimal 137 orang, bergantung varian serta konfigurasi kursi. MD-82 mempunyai panjang 45,1 m, tinggi 9,05 m, bentang sayap 32,8 m, berat take off maksimal 149.500 pon (67,8 ton).

Referensi


Internet

0 Comments

Post a Comment