Profil
Profil Nama negara : Republik Moldova
Lagu kebangsaan : Limba noastră
Ibu kota : Kishinev (47°0′LU 28°55′BT)
Mata uang : Leu Moldova (MDL)
Bahasa resmi : Moldova
Bahasa daeraH : Gagauz, Rusia, Ukrainadan Bulgaria
Pemerintahan : Republik parlementer
Deklarasi kedaulatan : 23 Juni 1990
Deklarasi kemerdekaan : 27 Agustus 1991
Luas Total : 33.846 km2 (139) terdiri dari 1,4% Perrairan
Penduduk : 3.383.332 (Sensus 2014)
Kepadatan Penduduk : 121,9/km2 (87)
PDB (KKB) per 2009 : Total $10.141 milyar. Perkapita $2.842
Sejarah
Republik Moldiva (bahasa Rumania: Republica Moldova) adalah negara yang terletak di antara Rumania dan Ukraina, di Eropa Timur. Moldova tidak memiliki akses ke pantai maupun laut.
Pada zaman kuno, Moldova merupakan bagian dari Dacia, yang jatuh ke tangan Romawi. Sebagian besar wilayah Moldova merupakan bagian dari Kepangeranan Moldavia pada abad pertengahan. Bagian timur kepangeranan ini lalu dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia pada tahun 1812 dan wilayah ini dikenal sebagai Bessarabia. Pada saat pembubaran Kekaisaran Rusia tahun 1917, Republik Demokratik Moldavia didirikan, yang selanjutnya bersatu dengan Rumania Raya pada tahun 1918. Pada tahun 1940, Bessarabia diduduki oleh Uni Soviet, dan dibagi antara Republik Sosialis Soviet Ukraina dan Republik Sosialis Soviet Moldova. Dengan runtuhnya Soviet tahun 1991, Moldova menyatakan kemerdekaannya.
Negara ini merupakan negara demokrasi parlementer, dengan presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Moldova merupakan anggota PBB, WTO, OSCE, GUAM, CIS, BSEC dan organisasi internasional lainnya. Moldova kini berusaha untuk bergabung dengan Uni Eropa. Sekitar ¼ penduduk Moldova masih hidup dengan pendapatan kurang dari $2 per hari.
Pada masa Neolitik, wilayah Moldova merupakan pusat peradaban Cucuteni-Trypillia. Peradaban yang berlangsung dari tahun 5500 hingga 2750 SM ini telah mengenal pertanian, peternakan, perburuan dan tembikar Pada era klasik, bangsa Dacia menghuni wilayah Moldova. Antara abad ke-1 hingga ke-7, wilayah ini dikuasai oleh Kekaisaran Romawi. Karena terletak di rute antara Asia dan Eropa, wilayah Moldova modern diserang berturut-turut oleh suku Goth, Hun, Avar, Magyar, Pecheneg, Cuman, dan Mongol.
Pada tahun 1359, Kepangeranan Moldavia berdiri. Kepangeranan ini menjadi tributary Kesultanan Utsmaniyah dengan hak otonomi internal tahun 1538. Melalui Traktat Bukares 1812, Utsmaniyah menyerahkan wilayah timur Moldavia (dikenal sebagai Bessarabia) kepada Kesultanan Utsmaniyah. Bagian barat Moldavia (yang bukan wilayah Moldova modern) tetap menjadi kepangeranan otonom, dan pada tahun 1859 bersama dengan Wallachia membentuk Kerajaan Rumania.
Setelah Revolusi Rusia 1917, Republik Demokratik Moldavia diproklamirkan. Selanjutnya, republik ini bersatu dengan Rumania Raya tahun 1918. Pada 28 Juni 1940, semasa Perang Dunia II, Rumania mendapat ultimatum dari Uni Soviet. Rumania terpaksa menyerahkan Bessarabia dan Bukovina Utara kepada Soviet untuk menghindari perang. Oleh Soviet, wilayah tersebut kemudian dibagi antara Republik Sosialis Soviet Ukraina dan Republik Sosialis Soviet Moldova. Pada tahun 1991, Uni Soviet runtuh, dan Moldova menyatakan kemerdekaannya pada 27 Agustus 1991.
Pada September 1990, pemerintahan separatis didirikan di Transnistria (wilayah Moldova). Setelah perang tahun 1992, Transnistria secara de facto merdeka, namun tidak ada anggota PBB yang mengakui kemerdekaannya.
Sejarah Agama di Moldova
Mayoritas penduduk Moldova merupakan pemeluk agama Katolik Ortodok sekitar 93,3% dari keseluruhan penduduk negaranya, kemudian penganut Baptis 1%, Kristen Protestan 1,2%, atheis 0.4%, agama lain lain sekitar 1% serta yang tidak menyatakan agamanya sekitar 2,2%. data dari world facbook tahun 2004 sama sekali tidak menyebutkan tentang muslim di Moldova. beberapa sumber lain menampilkan rasio yang sedikit variatif namun tetap menempatkan Katholok Ortodok di urutan teratas dengana ngka jauh di atas 90%. Katholik Ortodok diakui sebagai agama negara di Moldova, lambing negara Moldova dengan tegas menyimbolkan hal tersebut.
Islam di Moldova
Merujuk kepada situs Wikipedia disebutkan bahwa di Muldova terdapat sekelompok kecil pemeluk Islam dengan jumlah sekitar beberapa ribu jiwa. Jumlah muslim di Moldova belum diketahui dengan pasti, meskipun data resmi di tahun 2011 menyebutkan bahwa di Moldova terdapat 2000 jiwa muslim, namun Sergiu Sochirca selaku ketua dari Organisasi Liga Muslim Moldova mengatakan bahwa jumlah muslim di Moldova sebenarnya mendekati angka 17000 jiwa hanya saja tidak semua dari mereka terdaftar sebagai muslim sebagai akibat tekanan terhadap muslim disana yang teramat sangat di masa lalu. Angka 17.000 jiwa yang disampaikan oleh Sergiu Sochirca tersebut sesungguhnya bersesuaian dengan data Pew Forum on Religion & Public Life yang menyebutkan jumlah muslim di Moldova sekitar 17.000 ribu berdasarkan survey tahun 2005.
Sebuah organisasi Islam telah berdiri disana dengan nama Liga Islamica din Moldova atau Liga Muslim Moldova, sebuah organisasi non pemerintah yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Kehakiman Moldova di tahun 2011 sekaligus sebagai organisasi Islam pertama yang terdaftar resmi di pemerintahan Republik Moldova setelah berupaya selama tiga tahun sejak tahun 2008 untuk mendapatkan pengesahan tersebut.
Sholat Idul Fitri di Masjid Chisinau, Moldova
Keputusan kementrian Hukum Moldova yang mengakui dan mengesahkan secara resmi organisasi Islam tersebut mendapatkan penolakan keras dari pihak gereja Ortodok Moldova yang kemudian menggelar aksi protes bersama sama dengan kelompok kelompok konservatif. salah satu dari pernyataan mereka menyebutkan bahwa kehadiran muslim di Moldova akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
Sedangkan Vladimir Voronin, pimpinan partai komunis Moldova yang juga merupakan mantan presiden Moldoba dengan tegas mengatakan bahwa “penolakan pembangunan masjid telah terjadi sejak Moldova masih merupakan bagian dari emperium Islam Usmaniyah (Turki) dan itu tetap sama hingga hari ini.” namun pemerintah Moldova telah mengeluarkan pengesahan resmi dan bersikukuh dengan keputusan yang sah sesuai dengan hukum negara Moldova.
Sementara Alexandru Tanase, mantan Menteri Kehakiman yang menandatangai surat pengesahan Organisasi Muslim Moldova dan kemudian mengundurkan diri setelah itu, untuk kemudian memangku jawabatan di Mahkamah Konstitusi Moldova, mengatakan dengan singkat namun sangat tegas, bahwa, tidak ada justifikasi apapun untuk menolak pengesahan Organisasi Liga Muslim Moldova.
Sempat Dianggap Agama Terlarang
Mendapatkan pengesahan dari pemerintah merupakan pengakuan dari negara terhadap keberadaan muslim di Moldova dan tentu saja memberikan muslim disana hak untuk difasilitasi dan mendapatkan perlindungan dari negara dalam menjalankan peribadatan, Keluarnya pengesahan dari pemerintah memberikan keleluasaan dan rasa nyaman bagi muslim disana dalam menjalan rutinitas peribadatan mereka secara terbuka, termasuk untuk menggelar acara acara keIslaman dan membangun masjid sebagai tempat ibadah komunal.
Suasana di depan masjid Chisinau, Moldova
Sebagaimana dijelaskan oleh Segiu Sochirca selaku ketua liga muslim Moldova, Muslim di Moldova telah sekian lama mendapatkan perlakukan diskriminatif termasuk oleh apparat kepolisian yang senantiasa sekoyong konyong masuk ke tempat dimana muslim melakukan sholat jum’at berjamaah, mengamati dan mendata satu persatu semua muslim yang masuk dan keluar dari tempat tersebut, kemudian menyerahkan daftar tersebut ke pihak intelejen negara.
Segiu Sochirca sendiri mengaku pernah ditahan oleh aparat keamanan dengan tuduhan menjalankan peribadatan agama yang dilarang di Moldova. Beliau juga mengaku bahwa pada saat beliau mengajukan perpanjangan passport, kemudian diminta untuk mengisi formulir namun pada kolom agama di formulir tersebut sudah diisi dengan tulisan “Christian”, dan protesnya kepada petugas pun ternyata tidak di indahkan.
Tindakan refresif terhadap Muslim seperti hal tersebut yang kemudian membuat sebagian muslim di Moldova tidak berani menunjukkan identitas ke-Islaman mereka dan berakibat pada kesimpangsiuran data akurat pemeluk Islam di Moldova. hal tersebut disampaikan Segiu Sochirca menanggapi kerasnya protes terhadap pengesahan dari kementrian kehakiman Moldova bagi legalitas organisasi Muslim pertama di Moldova.
Dunia politik Moldova memang terpecah menjadi dua kelompok yang saling bertentangan satu dengan lainnya dengan perolehan kursi di parlemen nyaris seimbang membuat pertentangan politik diantara keduanya kian tajam. Kelompok konservatif berbasis komunis dan dan Kristen Ortodok berhadapan dengan kelompok liberal yang berorientasi anti diskriminasi ala Eropa membuat dua kubu ini “tidak pernah akur”.
Masjid di Moldova
Muslim Moldova kini telah memiliki masjid resmi di Pusat Kota Chisinau, ibukota Moldova. Sebuah masjid dengan ukuran cukup besar yang juga berfungsi sebagai Islamic Cultural Center. Chisinau Mosque berada di strada Mesager 9 Chisinau. Di masjid ini dipusatkan semua aktivitas ke-islaman Muslim Moldova, mulai dari sholat wajib lima waktu, perayaan hari besar Islam dan aktivitas ke-Islaman lainnya.
Referensi
ohchr.org - Muslim community thriving in Moldova
rferl.org - moldova_recognition_of_muslims_angers_conservatives
wikipedia - moldova
wold factbook - Moldova
0 Comments
Post a Comment