Sejarah Newcastle United F.C



Newcastle United F.C (Newcastle United Football Club) adalah sebuah klub profesional Inggris yang sudah ada sejak tahun 1881, yang kemudian resmi di dirikan pada tahun 1893. Klub ini bermarkas di Newcastle upon Tyne, Inggris, dan memiliki julukan The Magpies. Sejarah panjang Newcastle United dimulai dengan perseturuan antara dua klub yaitu Newcastle East End dan Newcastle West End. Perseturuan ini diakhiri pada tahun 1892 ketika Newcastle East End yang pada saat itu adalah klub yang paling dominan di antara keduanya, dan klub Newcastle West End sebaliknya sedang mengalami krisis finansial. Akhirnya kedua kubu sepakat untuk menggabungkan diri dan membentuk satu klub yang lebih solid dengan nama Newcastle United pada tahun 1893.


Stadion yang di pakai Newcastle adalah St James’ Park, yang terletak di wilayah Newcastle upon Tyne, Inggris, dan berkapasitas 52.381 kursi penonton. Selain menetapkan St James’ Park sebagai markas klub baru tersebut, mereka mengganti seragam yang pada awalnya berwarna merah dan putih menjadi garis hitam putih. Klub baru tersebut terpilih untuk masuk ke dalam Liga Sepak Bola di tahun 1893, dan di tahun-tahun selanjutnya Newcastle United menjadi bahan pembicaraan di berbagai media masa di Inggris pada waktu itu. Gelar domestik yang pernah di raih sepanjang sejarah sejak berdirinya klub adalah 4x Juara Premier League (1905, 1906, 1907, 1929), 6x Piala FA (1910, 1924, 1932, 1951, 1952, 1955), serta 1x Piala FA Community Shield pada tahun 1909. Sedangkan di kancah eropa, The Magpies pernah mencicipi trofi Piala UEFA (saat itu masih bernama Piala Fairs) pada tahun 1969, serta 1x Piala Intertoto pada tahun 2006 silam. Tahun 1993 bertepatan dengan usia seratus tahun klub, Newcastle United berhasil mendapatkan promosi untuk masuk ke Divisi Utama Liga Inggris yang dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan nama English Premier League. Pada musim ini, Newcastle bermain di Liga Premier Inggris. Mereka sempat terdegradasi, namun berhasil kembali promosi ke Liga Primer Inggris di musim 2010-2011.

Kevin Keegan merupakan mantan pemain sepak bola yang merupakan legenda Newcastle United dan juga mantan pelatih The Magpies selama dua periode, yakni, antara tahun 1992-1997 dan kemudia sempat kembali lagi menangani Newcastle pada tahun 2008, sebelum akhirnya di pecat. Dia di juluki King Kevin, karena kehebatan keegen saat menjadi pemain pada era-nya. Selain Keegan, Alan Shearer juga merupakan satu dari sekian banyak pemain Newcastle yang menjadi legenda Inggris. Shearer adalah pencetak gol terbanyak di Liga Inggris, saat masih menjadi pemain Newcastle United dan Blackburn Rovers, dan termasuk anggota dalam Club of 100 di Inggris, suatu kelompok eksklusif bagi pesepak bola yang telah mencetak 100 lebih gol di Liga Inggris.


Dekade 80’an


Kevin Keegan Newcastle PlayerAwal 1980, Newcastle tenggelam dan jatuh ke divisi 2. Gordon Lee kemudian menggantikan Harvey, namun Lee tidak mampu membawa klubnya keluar dari divisi 2. Baru setelah Arthur Cox menjadi manager, United bisa promosi kembali ke divisi satu dengan diperkuat mantan kapten tim nasional Inggris, Kevin Keegan (inset kiri). United mulai kembali bermain di kompetisi divisi satu dan bertahan 7 tahun. Pergantian manager pun bergulir dari Jack Charlton, Willie McFaul dan Jim Smith. Dan pada tahun 1989, mereka terdegradasi lagi ke divisi 2.


Kembalinya Kevin Keegan I


Kevin Keegan Newcastle 1992Setelah ditangani oleh legenda Spurs yang juga mantan pemain nasional Argentina, Osvaldo Ardilles, Kevin Keegan, mantan legenda Newcastle, datang untuk menggantikannya pada tahun 1992. Kontrak Keegan saat itu adalah hanya kontrak jangka pendek tetapi menangani Newcastle baginya merupakan satu-satunya hal yang bisa membuatnya kembali ke dunia sepakbola. Tetapi Newcastle saat itu sedang dalam situasi gawat karena sudah hampir terdegradasi ke divisi 3, yang jika terjadi maka itu menjadi sejarah terburuknya Newcastle dimana mereka tidak pernah jatuh sampai ke divisi 3. Beruntung Newcastle bisa selamat berkat kemenangan di dua pertandingan terakhir melawan Portsmouth di kandang dan Leicester di tandang.

Di tahun tersebut pula Newcastle berganti kepemilikan ke Sir John Hall.

Musim 1992-1993, Newcastle kali ini benar-benar mengamuk dan memenangkan 11 pertandingan awal berturut-turut. Mereka bermain dengan strategi menyerang yang menarik dan akhirnya mereka keluar sebagai juara divisi 2 dan promosi ke Premier League. Musim

1994-1995, tetap dibawah Keegan yang mempunyai filosofi sepakbola menyerang, Newcastle tampil cemerlang di Premiership. Media televisi Sky sampai menjuluki mereka sebagai Sang Penghibur. Pada akhir musim mereka menjual strikernya, Andy Cole, ke Manchester United. Mereka mengakhiri musim dengan posisi ke 6, menakjubkan untuk klub yang baru promosi.

Musim 1995-1996, dengan uang hasil penjualan Cole, Keegan kemudian memperkuat Newcastle melalui pembelian pemain hebat seperti David Ginola dan Les Ferdinand. Mereka pun nyaris menjuarai Premier League jika saja tidak digagalkan oleh pasukan Ferguson, Manchester United. Padahal Newcastle sudah sempat memimpin dengan perbedaan 12 poin. Salah satu pertandingan yang sangat menarik adalah pada pertandingan melawan Liverpool yang berkesudahan 3-4. Pertandingan itu diyakini orang sebagai salah satu pertandingan paling menarik sepanjang sejarah liga Inggris. Newcastle akhirnya hanya duduk di posisi ke 2 dibawah
Manchester United.

Alan Shearer NewcastleAwal musim 1996-1997, Newcastle membuat gempar Inggris dengan pembelian striker timnas, Alan Shearer, seharga 15 juta pounds dari Blackburn Rovers. Sebuah rekor pemain termahal saat itu. Januari 1997, atau pada pertengahan musim 1996-1997, Keegan membuat kaget fans Newcastle kala ia mengumumkan pengunduran dirinya. Keegan mundur meninggalkan misteri.

1997 - Januari 2008


14 Januari 1997, Kenny Dalglish didatangkan ke Newcastle. 20 tahun yang lalu, Dalglish pula yang menggantikan Keegan di Liverpool saat keduanya masih menjadi pemain. Dalglish membawa Newcastle menjadi runner up liga kembali. Musim 2007-2008, Newcastle tampil tidak begitu meyakinkan dan hanya duduk di posisi ke 13. Banyak yang melihat bahwa itu dikarenakan kurang adanya kecocokan antara bekas pemain pilihan Keegan dengan Dalglish. Kenny Dalglish kemudian dipecat chairman Freddie Shepperd.

Ruud Gullit kemudian ditunjuk untuk menggantikan Dalglish. Gullit tidak membawa kemajuan bagi Newcastle dan bahkan berselisih paham dengan pemainnya, Robert Lee dan striker kesayangan fans, Alan Shearer. Sebelum akhir musim 1999-2000. ia mundur dan digantikan oleh mantan manager timnas Inggris, Sir Bobby Robson.

Bobby Robson NewcastleRobson menangani Newcastle dengan gaji yang termasuk kecil, walaupun kecewa tapi ia tetap menerimanya. Sir Bobby Robson memulai tugasnya dengan baik sekali, pada pertandingan pertamanya ia bisa membawa Newcastle (klub sedang berada di papan bawah klasemen) menang 8-0 atas Sheffield Wednesday. Sebuah rekor kemenangan kandang Newcastle sampai saat ini. Newcastle kemudian bisa mencapai posisi ke 11 di akhir musim. Pada akhir tahun 2000, pihak FA sempat meminta pada pihak Newcastle untuk memperbolehkan Robson menangani timnas Inggris kembali sebagai caretaker, namun Shepperd menolaknya. Musim 2001-2002, Robson menuntun Newcastle dari bawah sampai mencapai posisi 4 klasemen. Musim 2002-2003, Newcastle naik lagi menjadi posisi 3 di akhir musim dan berhak ikut dalam Champions League. Musim 2003-2004, Newcastle yang masih dibawah Robson mencapai posisi 5 klasemen. Peluang untuk tampil di babak grup Liga Champions melayang setelah mereka kalah di kualifikasi grup. Di awal musim 2004-2005, Robson dipecat Shepperd, chairman Newcastle, dengan alasan klub berada di posisi bawah klasemen dan adanya ketidak harmonisan di ruang ganti pemain. Walaupun dipecat, fans Newcastle tetap menghargainya sampai sekarang.

Graeme Souness, mantan pemain dan manager Liverpool, menggantikan posisi Robson. Tapi ia tidaklah populer di mata fans dan terbukti kurang mampu membawa kemajuan bagi Newcastle. Souness sempat membawa Michael Owen ke Newcastle dengan rekor transfer 16 juta pounds dari Real Madrid. Pada tangggal 2 Febuari 2006, Souness dipecat dan digantikan oleh Glenn Roeder.

Glenn Roeder mulai menangani Newcastle saat liga musim 2005-2006 telah berjalan separuh lebih. Toon Army menutup musim dengan posisi 7 klasemen dan Alan Shearer pensiun dengan rekor gol 206 melewati rekor sebelumnya yang ditorehkan Jackie Milburn.

Roeder kemudian mundur pada akhir musim 2006-2007 setelah Newcastle kembali tampil mengecewakan dan duduk di posisi 13 klasemen.

Sam Allardyce, mantan manager Bolton yang sukses membawa Bolton dari klub papan bawah menjadi klub kuda hitam Premier League, ditunjuk untuk menggantikan Roeder pada 15 Mei 2007. Ini adalah kali terakhir pula Freddy Shepperd menjadi chairman sebelum ia menjual sahamnya kepada Mike Ashley. Posisi chairman ditugaskan pada Chris Mort. Walaupun membawa angin segar perubahan pada klub pada awalnya, Allardyce mundur pada 9 Januari 2008, atau hanya kurang dari 8 bulan setelah ia mulai menangani Newcastle.

Kembalinya Kevin Keegan II & Konflik Klub


Kevin Keegan, pilihan populer fans Newcastle, menerima tugas untuk menangani Newcastle kembali pada 16 Januari 2008. Ini adalah 11 tahun sejak Keegan menjadi manager Newcastle terakhir. Setelah penunjukan Keegan, klub dibawah pemilik baru itu juga menunjuk Dennis Wise (mantan pemain Chelsea dan manager Leeds) untuk duduk di posisi Direktur Sepakbola, Tony Jimenez sebagai Wakil Presiden Klub (berwenang dalam transfer pemain) dan Jeff Vetere sebagai Technical Co-ordinator. Sistem managemen model tersebut memang banyak diterapkan banyak klub di luar Inggris. Jadi misalnya dalam urusan transfer pemain, Wise dan Vetere harus menyetujui profil calon pemain sebelum Jimenez melakukan deal transfer pemain.

Namun pada prakteknya, Keegan merasa bahwa wewenangnya sebagai manager klub terganggu dengan adanya posisi direktur sepakbola (Wise) dan Teknikal Koordinator (Vetere). Pilihan pemain seakan sudah bukan di tangannya dan ini tentunya mempengaruhi rencana dan pekerjaannya sebagai manager klub. Tidak lama setelah akhir jendela transfer I ditutup, tepatnya 4 September 2008, Keegan memutuskan untuk mundur dari Newcastle. Hanya 232 hari semenjak ia mulai menangani klub. Pada pertandingan kandang melawan Hull, 13 September 2008, fans Newcastle berdemo dan berunjuk rasa pada klub, khususnya pada Mike Ashley dan Dennis Wise.

Beberapa hari setelah itu, Ashley mengumumkan bahwa ia akan menjual klub. Ia berkilah bahwa ia tidak membeli Newcastle demi keuntungan. Ia pun mengatakan bahwa ia tidak dapat membiayai klub lagi. Newcastle tampaknya akan berpindah tangan kembali dan Ashley akan mendapatkan keuntungan luar biasa dari penjualan Newcastle. Pada September 2008, Joe Kinnear diangkat menjadi manager sementara sampai Newcastle bisa terjual kepada investor baru. Kinnear saat itu hanya menandatangani kontrak sementara selama 10 minggu. Dan Newcastle belum juga laku terjual selama selang waktu tersebut dan Ashley kemudian mengumumkan bahwa ia membatalkan niat untuk menjual klub.

Ashley lalu mengumumkan bahwa ia tertarik untuk mengontrak Kinnear secara permanen. Namun malangnya mantan manager Wimbledon tersebut menderita sakit jantung yang harus membuatnya istirahat sementara dari semua tugas manajerial di Newcastle. Dan kemudian secara mengejutkan pada April 2009, idola fans Newcastle Alan Shearer diangkat menjadi manager. Saat itu musim telah hampir saja berakhir dan Newcastle berada di posisi yang mengkhawatirkan di liga. Akhir musim 2008-2009 ditandai dengan terdegradasinya Newcastle United setelah 16 tahun berada di divisi satu Liga Inggris.

Pada pertandingan terakhir yang menentukan, Magpies kalah 1-0 dari Aston Villa. Dan Ashley kini kembali mengumumkan bahwa klub Newcastle dijual dengan harga £100 juta.

Pada Oktober 2009, Keegan memenangkan tuntutannya setelah ia merasa dipecat tanpa kompensasi pada tahun sebelumnya. Ia memenangkan tuntutannya dan Ashley harus membayar £2 juta lebih kepada mantan managernya. Jumlah tersebut sebetulnya jauh lebih kecil dari tuntutan pertama Keegan sebesar £25 juta.

0 Comments

Post a Comment