Sejarah Bologna Football Club



Biodata


Nama lengkap : Bologna Football Club 1909 S.p.A.
Julukan Rossoblù (Merah-Biru);
Felsinei;
Petroniani;
Veltri
Didirikan : 1909 (Bologna FC)
1993 (Bologna FC 1909)
Stadion Stadion : Renato Dall'Ara,
Bologna, Italia
(Kapasitas: 38.279)
Presiden : Albano Guaraldi
Pelatih kepala : Stefano Pioli
Liga : Serie A
Posisi : 2012–13 ke-13, Serie A



Sejarah


Bologna Football Club 1909 adalah klub sepakbola Italia yang bermarkas di kota Bologna. Tanggal 3 Oktober 1909 Bologna resmi didirikan oleh Emilio Arnstein yang berkebangsaan Austria dengan nama klub AGC Bologna. Saat kuliah di Universitas Vienna, Arnstein sangat tertarik terhadap dunia sepakbola, dimana sebelumnya beliau dan saudaranya telah mendirikan klub sepakbola yang berada di Austria, Black Star FC. Maret 1910 AGC Bologna menggelar laga pertamanya dengan mengalahkan klub Virtus dengan skor telak 9-1.

Musim 1919/1920 Bologna mulai mengikuti kompetisi di Italia dan di musim itu hanya bisa mencapai babak semifinal kompetisi. Bologna akhirnya bisa menjuarai Seri A untuk pertama kalinya musim 1924/1925 dan memenangkannya lagi empat tahun kemudian. Sebelum Perang Dunia II dimulai, Bologna telah mengumpulkan gelar scudetto sebanyak enam kali.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Bolognapun seperti kehilangan kekuatannya, sepanjang era tahun 1950-an sampai 1960-an Bologna tidak bisa menorehkan prestasi. Bologna baru bisa mengecap scudetto Seri A lagi di musim 1963/1964. Memasuki era tahun 1980-an sampai 1990-an, Bologna lebih sering bermain di kancah Seri B dan pernah juga mencicipi kompetisi yang lebih rendah yaitu Seri C1 tahun 1993. Namun Bologna mulai memperbaiki bentuk managemennya dan berhasil naik ke Seri A musim 1988/1989 setelah empat musim sebelumnya bertarung di Seri B.

Setelah tahun 1993 terdegradasi ke Seri C1, tahun 1996 Bologna sudah berhasil naik ke Seri A dan selang dua tahun kemudian berhasil memperoleh kesuksesannya di panggung Eropa dengan memenangkan Piala Intertoto sehingga berhak memperoleh tiket untuk berlaga di kompetisi Piala UEFA. Status Bologna di Seri A berakhir sampai musim 2004/2005, Bologna turun lagi ke Seri B di musim 2005/2006 karena kalah di babak playoff Seri A dari klub Parma. Tiga musim di Seri B, Bologna naik lagi ke Seri A dengan status sebagai runner up Seri B. Namun performa Bologna di Seri A jauh dari harapan pendukungnya dimana tiga musim terakhir Bologna hanya mampu untuk menghindari zona degradasi ke Seri B. Bologna telah memenangkan scudetto sebanyak tujuh kali dan merupakan klub paling sukses keenam dalam sejarah sepakbola Italia. Bologna menggunakan Stadion Renato Dall'Ara untuk menggelar laga kandangnya. Bologna dijuluki dengan sebutan Rossoblu yang artinya merah-biru (mengarah ke warna jersey tim Bologna).


Setelah gagal dalam lima musim berturut-turut, Bologna F.C akhirnya menjadi juara Liga Italia untuk pertama kalinya pada musim 1924-1925, dengan mengalahkan Genoa CFC. Berselang beberapa musim, Bologna F.C kembali menjadi juara Liga Italia untuk kedua kalinya, tepatnya pada musim 1928-1929. Pada musim tersebut, Bologna F.C membuat sejarah, mereka mendapatkan trofi Liga Italia (dengan sistem lama) untuk terakhir kalinya. Musim 1928-1929 adalah musim terakhir Liga Italia memakai sistem lamanya.


Sebelum perang dunia kedua dimulai, Bologna F.C berhasil menjuarai Liga Italia sebanyak 4 kali, yaitu pada musim 1935-1936, 1936-1937, 1938-1939, dan 1940-1941.Setelah perang dunia kedua berakhir, klub ini kurang berhasil. Sepanjang tahun 1950-an sampai 1960-an, Bologna F.C hanya menduduki peringkat ke 4, 5, dan 6 pada akhir musim kompetisi, sampai pada akhirnya mereka berhasil kembali menjuarai Liga Italia pada musim 1963-1964.

Sampai sekarang, musim itu adalah musim terkahir mereka menjuarai Liga Italia. Pada tahun 1970-an mereka menjuarai Piala Italia dua kali. Pada saat Bologna F.C menjuarai Piala Italia untuk kedua kalinya, mereka mengalahkan Palermo. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-1, sebelum akhirnya Bologna F.C memenangkan adu penalti dengan skor 4-3.

Pada musim 1981-1982, Bologna F.C terdegradasi dari Serie A ke Serie B bersama Cagliari dan Genoa. Pada musim 1983-1984, Bologna F.C kembali terdegradasi ke Serie C1. Pada musim berikutnya mereka akhirnya menjuarai Serie C1 dan berhak promosi ke Serie B. Mereka kembali ke Serie A pada musim 1988-1989, setelah berjuang di Serie B selama 4 tahun.

Ternyata mereka tidak bisa bertahan, pada tahun 1991 Bologna F.C kembali terdegradasi dari Serie A dan lagi-lagi terdegradasi ke Serie C1 pada tahun 1993. Klub ini kembali ke Serie A pada musim 1996. Dua tahun kemudian mereka berhasil masuk ke Piala UEFA setelah menjaurai Piala Intertoto. Pada musim 2004-2005, Bologna F.C kembali terdegradasi ke Serie B setelah kalah dari Parma di babak Play-off.

Walaupun kehilangan beberapa pemain kuncinya, Bologna F.C diharapkan bisa bermain bagus di Serie B musim 2005-2006. Namun, terlepas dari ambisi itu, Bologna F.C bermain buruk di awal musim, yang menyebabkan dipecatnya Renzo Ulivieri sebagai pelatih dan akhirnya digantikan oleh mantan bek Inter Milan, Andrea Mandorlini.

Saat itu, Giuseppe Gazzoni Frascara sebagai pemilik Bologna F.C menjual timnya kepada Alfredo Cazzola, seorang pengusaha lokal. Pada tanggal 5 Maret 2006, Mandorlini akhirnya dipecat karena tidak bisa memberikan hasil yang memuaskan bagi para pendukung Bologna F.C. Renzo Ulivieri kembali ditunjuk sebagai pelatih, setelah dipecat beberapa bulan sebelumnya.Bologna FC mengakhiri Serie B musim 2005-2006 di peringkat ke 8.

Pada musim berikutnya, tepatnya pada tanggal 14 April 2007, Ulivieri kembali dipecat karena bersitegang dengan pemilik klub, Alfredo Cazzola. Luca Cecconi (mantan asisten Ulivieri) ditunjuk sebagai caretaker klub ini. Pada akhir musim ini, Bologna FC menempati peringkat ke 7.Pada musim 2007-2008, Bologna F.C yang diarsiteki Daniele Arrigone, berhasil promosi otomatis (tanpa play-off) ke Serie A, setelah pada akhir musim kompetisi berada di posisi ke dua.

Pada musim panas 2008, Presiden klub, Cazzola berniat menjual klubnya kepada sebuah Konsorsium Amerika Serikat, yang pada akhirnya di batalkan karena adanya perselisihan antara petinggi-petinggi klub ini. Bologna F.C akhirnya dijual kepada grup lokal yang dipimpin oleh Francesca Menarini. Menarini menjadi presiden klub wanita kedua di pentas Serie A.

Serie A 2008-2009, dimulai dengan penampilan yang impresif dari Bologna F.C. Di stadion San Siro, mereka mengalahkan AC Milan dengan skor 2-1. Tetapi pada pertengahan musim, Bologna F.C bermain sangat buruk. Mereka kalah 8 kali dari 9 pertandingan. Akhirnya, pelatih Daniele Arrigoni dipecat setelah kekalahan memalukan dari Cagliari dengan skor 5-1. Setelah itu, Siniša Mihajlović diangkat sebagai bos baru Rossoblu. Pada 14 April 2009, Giuseppe Papadopulo diangkat sebagai pelatih baru dan sukses mempertahankan Bologna F.C di pentas Serie A. Di musim 2009-2010, Bologna F.C telah berkompetisi di Liga Italia Serie A sebanyak 75 kali.


Prestasi Bologna:

7 kali Juara Serie A: Tahun 1925 ; 1929 ; 1936 ; 1937 ; 1939 ; 1941 ; 1964
2 kali Juara Piala Italia: Tahun 1970 dan 1974
3 kali Juara Piala Mitropa: Tahun 1932 ; 1934 ; 1961
1 kali Juara Piala UEFA Intertoto: Tahun 1998

0 Comments

Post a Comment