Tradisi rugby lebih mengakar di kota Hull ketimbang sepakbola, sehingga masyarakat Inggris Raya lebih mengenal Hull melalui klub-klub rugby mereka, Hull FC atau Hull KR. Musim 2007/08, semuanya berubah. Kesuksesan Hull City menembus Liga Primer membuktikan Hull tidak hanya memiliki tim rugby yang kuat, tetapi juga di cabang sepakbola. Sukses Tigers menjadikan Hull menyusul kota-kota besar lainnya di Inggris yang memiliki wakil di Liga Primer.
Berdiri pada 1904, musim pertama Hull sebagai klub sepakbola profesional dilalui dengan partai-partai persahabatan karena klub tidak mendapatkan keanggotaan untuk mengikuti Football League. Partai resmi pertama mereka dilalui di Piala FA, saat menghadapi Stockton pada babak penyisihan. Hull kalah 7-4. Setelahnya, Hull menjadi tim yang sering naik turun divisi. Prestasi yang dapat mereka banggakan adalah saat menembus semi-final Piala FA 1929/30. Kesulitan finansial pada 1980-an membuat Hull terbenam di Divisi Empat.
Kebangkitan Hull ditandai dengan pembelian klub oleh bekas petenis, David Lloyd, pada 1997. Setahun kemudian, Lloyd melepas kepemilikan ke sebuah konsorsium asal South Yorkshire, meski masih memegang kepemilikan markas klub, stadion Boothferry Park. Kepemilikan klub kembali berpindah tangan setelah eks direktur komersil Leeds United, Adam Pearson, membeli saham klub musim 2001/02. Pearson sukses mengubah wajah Hull. Setelah pindah ke stadion baru, Kingston Communications, Hull akhirnya sukses melewati Divisi Tiga pada 2003/04. Secara ajaib, musim berikutnya Hull menempati runner-up League One dan promosi ke Championship. Akhirnya, di bawah Phil Brown, Hull berhasil menorehkan sejarah musim 2007/08 dengan memenangi partai play-off. Di Wembley, Hull sukses
0 Comments
Post a Comment