Sejarah Westham United


Profil


Berdiri: 1900
Alamat: Boleyn Ground, Green Street, upton Park, London, E13 9AZ England
Telepon: 020.854.82.748
Faksimile: 020.854.82.700
Surat Elektronik: customerservices@westhamunited.co.uk
Laman Resmi: http://www.whufc.com
Ketua: David Sullivan, David Gold
Direktur: Daniel Harris, Bob Ellis
Stadion: Boleyn Ground (Upton Park)


Ironworks


Sejarah West Ham dimulai tatkala kelompok pekerja galangan kapal ‘Thames Ironworks’ dibawah Dave Taylor dan pemilik Arnold Hills membentuk tim sepakbola pada tahun 1895 dengan nama Thames Ironworks Football Club.


Tim ini kemudian menjadi klub profesional pada tahun 1898, dimana mereka mulai bermain di liga Southern League divisi 2. Mereka langsung promosi ke divisi satu pada debutnya. Pada awalnya warna seragam tim adalah biru tua, tetapi mereka menambahkan warna kombinasi biru muda dan celana putih pada 1897. Baru pada tahun 1899 mereka merubah lagi warna seragam tim menjadi merah maron dan biru langit, warna yang terus dipakainya sampai sekarang.

Karena kesulitan finansial yang dialaminya, pada tahun 1900, Thames Ironworks FC kemudian hampir secara penuh dibubarkan dan kemudian dibentuk kembali tim baru bernama West Ham United Football Club. Karena berakar dari tim Thames Ironworks, mereka tetap memakai lambang yang sama, dan dikenal sampai sekarang sebagai ‘The Iron’ (Besi baja) atau ‘The Hammers’ (Palu) sampai sekarang.

Prestasi klub West Ham United sendiri pada masa lalu banyak dihabiskan di divisi 2 dan hanya beberapa kali masuk ke divisi satu. Mereka bahkan sempat berada di divisi 2 selama 30 tahun sebelum Ted Fenton membawa The Hammers promosi pada tahun 1958 dan membangun tim dengan pemain-pemain muda bertalenta tinggi.

Cikal bakal klub dimulai ketika para pekerja Thames Ironworks mendirikan tim sepakbola pada 1895. Tim berlaga di beberapa kompetisi amatir dan pernah menjuarai beberapa turnamen lokal. Tiga tahun berselang, klub beralih status menjadi profesional dan mulai berlaga di Divisi Dua Southern League. Pada 1899, warna seragam klub yang biru diubah menjadi paduan marun dan biru muda karena terinspirasi sukses Aston Villa, juara liga saat itu. Namun, masalah finansial menghampiri klub dan pada 1900, klub dirombak dan diluncurkan kembali dengan nama baru, West Ham United FC.

Musim 1922/23, West Ham sukses meraih promosi ke Divisi Satu Football League, kasta tertinggi kompetisi sepakbola Inggris saat itu. Tak hanya itu, West Ham juga mampu melaju ke babak puncak Piala FA, yang untuk kali pertama digelar di Wembley, dikenal dengan White Horse Final. Laga puncak tersebut dipenuhi hingga 200.000 penonton dan lapangan harus "dibersihkan" dari lautan manusia oleh seekor kuda putih bernama Billie. Sayangnya, West Ham dikalahkan Bolton Wanderers, 2-0, pada partai itu.

West Ham dianggap sebagai salah satu kunci kesuksesan Inggris saat menjuarai Piala Dunia 1966. Empat gol yang diciptakan Inggris di final merupakan kontribusi dua pemain West Ham, Martin Peters dan Geoff Hurst. Kapten tim saat itu, Bobby Moore, adalah seorang legenda West Ham. Namun, prestasi tim mulai menurun periode 1970-an, ketika klub harus turun naik divisi. Ketika Liga Primer digulirkan, West Ham selalu menjadi bagian dari anggota top tier kecuali dalam tiga musim. Prestasi terbaik West Ham pada periode ini adalah dengan menempati peringkat kelima musim 1998/99 saat masih ditangani Harry Redknapp.

Di Inggris, reputasi West Ham juga dikenal sebagai klub yang mencetak pesepakbola top. Sejak 1950-an, klub mendirikan pusat pembinaan pemain muda yang dibentuk manajer Ted Fenton. Hasil pembinaan tersebut menciptakan para pemain seperti Moore, Peters, dan Hurst, yang menjadi anggota tim juara dunia 1966. Pada periode selanjutnya, akademi memberikan Hammers banyak pemain ternama, seperti Trevor Brooking, Tony Cottee, Paul Ince, Rio Ferdinand, Joe Cole, Michael Carrick, Glen Johnson, hingga Frank Lampard.

In the early 20th century, West Ham played its home matches at the Memorial Ground in Canning Town, but after a dispute over the rent was forced to look for a new home. They found a bare field used by a Roman Catholic school, and soon reached an agreement with the Catholic authorities for its use.`West Ham played its first match at Boleyn Ground on the 1st of September 1904. Just over 10,000 spectators saw the home side beat Millwall 3-0. Boleyn Ground received its name from a house that stood next to the ground, called Boleyn Castle, and which supposedly had been home to Anne Boleyn. These days Boleyn Ground is more commonly referred to as Upton Park.
The ground was initially a basic affair, but got soon expanded, first in 1919 with a new East Stand and later in 1925 with a new West Stand and terracing at the short ends. This lifted capacity to about 40,000. Boleyn Ground got heavily damaged in the Second World War when it got hit by a V-1 bomb, but was soon rebuilt.

In 1961 a roof was added to the North Bank, which meant that all stands had cover. The ground underwent its last major change before the 1990s when in 1969 a new East Stand was built. Boleyn Ground recorded its highest attendance of 42,322 during a match with Tottenham Hotspur in 1970. The stadium underwent a major redevelopment in the mid 1990s when it got converted into an all-seater. The works included the construction of two new stands at the short ends and major refurbishments on the other stands. Boleyn Ground received its current shape in 2001 with the opening of a new West Stand, which raised capacity to its current level. Despite these renovations, Boleyn Ground remains a limited ground with few options for expansion. West Ham has therefore recently started looking into the option of moving away to a new stadium. The club is currently hoping to move into the recently built London Olympic Stadium in 2014, after several adjustments will have made it ready for football.


Pada musim 1922/1923, West Ham United sukses meraih promosi ke Divisi Satu Football League, kasta tertinggi kompetisi sepakbola Inggris saat itu. Tak hanya itu, West Ham juga mampu melaju ke babak puncak Piala FA, yang untuk kali pertama digelar di Wembley, dikenal dengan White Horse Final.

Disebut demikian karena pada laga puncak tersebut dipenuhi hingga 200.000 penonton yang menutupi seluruh sisi lapangan, oleh karena itu lapangan harus "dibersihkan" dari lautan manusia oleh seekor kuda putih bernama Billie. Sayangnya, West Ham dikalahkan Bolton Wanderers, 2-0, pada partai itu.

Prestasi klub West Ham United sendiri pada masa lalu banyak dihabiskan di divisi 2 dan hanya beberapa kali masuk ke divisi satu. Mereka bahkan sempat berada di divisi 2 selama 30 tahun sebelum Ted Fenton membawa The Hammers promosi pada tahun 1958 dan membangun tim dengan pemain-pemain muda bertalenta tinggi.

West Ham United dianggap sebagai salah satu kunci kesuksesan Timnas Inggris saat menjuarai Piala Dunia 1966. Empat gol yang diciptakan Inggris di final merupakan kontribusi dari dua pemain West Ham pada saat itu, yaitu Martin Peters dan Geoff Hurst. Kapten tim saat itu, Bobby Moore, adalah seorang legenda West Ham.

Namun, prestasi klub mulai menurun periode 1970-an, ketika klub harus turun naik divisi. Ketika Liga Primer digulirkan, West Ham selalu menjadi bagian dari anggota top tier kecuali dalam tiga musim. Prestasi terbaik West Ham pada periode ini adalah dengan menempati peringkat kelima musim 1998/1999 saat masih ditangani Harry Redknapp.

Di Inggris, reputasi West Ham juga dikenal sebagai klub yang mencetak pesepakbola top. Sejak tahun 1950-an, klub mendirikan pusat pembinaan pemain muda yang dibentuk manajer Ted Fenton. Hasil pembinaan tersebut menciptakan para pemain seperti Moore, Peters, dan Hurst, yang menjadi anggota tim juara dunia 1966. Pada periode selanjutnya, akademi memberikan Hammers banyak pemain ternama, seperti Trevor Brooking, Tony Cottee, Paul Ince, Rio Ferdinand, Joe Cole, Michael Carrick, Glen Johnson, hingga Frank Lampard.

0 Comments

Post a Comment