Sejarah Islam di Eropa


Sejarah Islam di Eropa        Di awal abad ke-7 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW. memulai misinya di negeri Arab, seluruh pantai laut tengah merupakan bagian dari dunia masyarakat Kristen sepanjang Eropa, Asia dan Pantai Afrika Utara ditinggali penduduk yang beragama Kristen dari berbagai sekte. Hanya ada dua agama lain di Romawi – Yunani, yakni Yahudi dan Manichaeisme, yang bertahan dan dianut oleh sebagian kecil penduduk disana.  Setelah berakhirnya periode Islam klasik, setelah Islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dalam bidang inilah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak dapat dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Islam, Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.  Pada saat periode pemerintahan Abbasiyah

Di awal abad ke-7 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW. memulai misinya di negeri Arab, seluruh pantai laut tengah merupakan bagian dari dunia masyarakat Kristen sepanjang Eropa, Asia dan Pantai Afrika Utara ditinggali penduduk yang beragama Kristen dari berbagai sekte. Hanya ada dua agama lain di Romawi – Yunani, yakni Yahudi dan Manichaeisme, yang bertahan dan dianut oleh sebagian kecil penduduk disana.

Setelah berakhirnya periode Islam klasik, setelah Islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dalam bidang inilah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak dapat dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Islam, Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.

Pada saat periode pemerintahan Abbasiyah sebagai pemerintah pusat melemah. Ibukota negara negara propinsi muncul menyaingi Baghdad, daulah-daulah kecil berlomba untuk maju, terutama dalam bidang peradaban dan ilmu pengetahuan. Salah satunya di Andalusia (Spanyol) ini, muncul Bani Umayyah II yang beribukota Cordova. Di Afrika Utara berdiri daulah Murabithun, kemudian daulah Muwahidin. Di Sicilia ada kerajaan Normandia, walaupun beragama Kristen namun mereka memajukan peradaban dan ilmu pengetahuan Islam. Di Mesir muncul Daulah Fathimiyah, kemudian Ayyubiyah. Disebelah timur kota Baghdad berdiri bani Ghaznawiyah. Kerajaan-kerajaan kecil ini pada masanya masing-masing ikut andil memajukan ilmu pengetahuan dalam Islam.

Nama Andalusia berasal dari kata Vandal, nama sebuah bangsa yang menguasai Spanyol sebelum bangsa Goth dan Islam. Ketika Daulat Abbasiyah (750-1258 M) di timur mencapai puncak kemajuan ilmu pengetahuan, daulah Umayyah di Spanyol (756-1027 M) dengan Universitas Cordova, Granada, dan Sevilla menjadi gerbang transformasi kemajuan ilmu pengetahuan di Eropa – sementara Eropa sendiri saat itu masih dalam masa kegelapan (peperangan dan kelaparan).

Universitas-universitas tersebut menjadi simbol kecemerlangan Islam yang memberi kontribusi besar bagi kemajuan Eropa di abad pertengahan menjelang Reinansance pada abad ke -14. Segala kontribusi tersebut menjadi mungkin diberikan lantaran luasnya muatan studi universitas tersebut. Sebagai gambaran, Universitas Cordova menyelenggarakan program studi Astronomi, Matematika, Kedokteran, Hukum, dan Teologi.

Berkaitan dengan hal inilah, maka penulis mendapat kesempatan untuk menuliskan secara ringkas tentang “Perkembangan Peradaban Islam di Andalusia Spanyol” serta hal-hal yang berkaitan dengan materi tersebut. Semoga isi makalah ini dapat memberi manfa’at dan pengetahuan bagi kita semua terutama tentang sejarah peradaban Islam di Spanyol tersebut.

Islam menjadi kekuatan dominan di Eropa selama lebih dari 1200 tahun! Dari abad ke-8 sampai abad ke-20. Kejayaan raja-raja Islam di Iberia kemudian diteruskan oleh Ottoman Turki (abad ke-13 sampai abad ke-20). Jadi, sebenarnya pengenalan orang-orang Eropa terhadap Islam bukanlah baru, seperti misalnya di AS yang mulai tertarik mempelajari Islam setelah peristiwa 11 September 2001, ketika World Trade Center dijadikan sasaran teror oleh Al Qaedah.

Empat ratus lima puluh tahun negeri ini menjadi wilayah penting bagi Islam di Eropa, tetapi hanya dengan pengamatan teliti dan detil Anda melihat jejak-jejak Islam di Portugal. Jejak Islam di Portugal tentu berkaitan dengan sejarah semenanjung Iberia sendiri, termasuk di berbagai kota di Spanyol sekarang.

Fakta ini banyak tidak diketahui oleh kita, dan bahkan berusaha dilupakan orang-orang Eropa sekarang. Ketika kekhalifahan di Iberia pudar pada abad ke-12, Ottoman bangkit dan berjaya sampai 1923. Negeri ini 450 dijajah bangsa Moor, dari Afrika Utara, tetapi mengapa seolah-olah terhapus dalam ingatan?

“Orang Iberia memang ingin menghapuskan kenangan yang merendahkan mereka sebagai bangsa penjelajah hebat dan menguasai pelayaran dunia di abad 15 dan 16”, terutama dari bekas-bekas peninggalan orang-orang Moor”, kata staf lokal yang mendampingi kami.

Maksudnya, negeri ini pernah dikuasai Islam selama hampir 5 abad, dari abad ke-7 sampai abad ke 12. Tidak hanya di Portugal, Islam juga menguasai Spanyol, dan seluruh semenanjung Iberia dan sekitarnya. Bahkan lebih lama: 800 tahun! Dulu ketika kami berkunjung ke Granada, Alhambra, Toledo, kami melihat bekas-bekas kejayaan Islam yang dahsyat di sana.

0 Comments

Post a Comment