Sejarah PS Barito Putera

Biodata



Nama : Persatuan Sepakbola Barito Putera

Julukan : Laskar Antasari

Didirikan : 1988

Stadion : Stadion 17 Mei Banjarmasin, Kalimantan Selatan (15.000 penonton)

Stadion Demang Lehman (2012-2015) (13.000 penonton)

Menggunakan Stadion Demang Lehman yang berlabuh di Kabupaten Banjar ini dikarenakan Stadion 17 Mei dalam tahap renovasi.

Pendiri : H. Sulaiman. H.B

Supporter : Barito Mania, ND Yellow Boys, Laskar Mania


Manajer Tim :


M. Hatta (1988),

Yos Simon (1990),

Rahmadi (1994),

Hasnuryadi HAS (2004),

Irwan Cahyadi (2005),

Zainal Hadi (2006-2011)

Hasnuryadi HAS (sekarang)


PERANG BARITO ( 1859-1905)


Yang dimaksud dengan Perang Barito sebetulnya adalah kelanjutan dari Perang Banjar yang yang meletus sejak tahun 1859 sejak dimulainya penyerangan terhadap benteng Belanda pada tambang batubara Oranye Nassau Pengaron.

Perang Barito berlangsungdi sepanjang Sungai Barito yang merupakan urat nadi lalu lintas sampai ke pedalaman Dengan demikian perang ini tidak terpisah dari hakekat perang sebelumnya ialah mengusir p 1862enjajah Belanda, dan perang melawan orang kafir. Dalam perang Barito terlihat peranan Pabgeran Antasari lebih besar karena dapat menyatukan sebagian besar suku Dayak di Kalimantan Tengah sekarang.

Sejak tahun 1863 memang kekuatan pejuang di Kalimantan Selatan dan hal ini terlihat seperti berikut.

1. Tanggal 24 September 1861, Jalil yang bergelar Adipati Anom Dinding Raja tewas dalam pertempuran menghadapi Belanda di medan pertempuran.

Tundakan. Kematian nya besar artinya bagi daerah Amuntai, meskipun dalam hal ini semangat perang masih berlangsung dengan semangat yang tinggi di bawah pimpinan lainnya.


2. 28 Pebruari 1862 telah menjadi tawanan Belanda hal ini besar pengaruhnya, sebab dia lah yang dianggap sebagai sultan yang sah dari Kerajaan Banjar. Tanggal 3 Maret 1862 Pangeran dengan seluruh keluarga, menantu famili terdekat,, anak-anak, ikut dalam pembuangan ke Cianjur.

3. Tanggal 19 Oktober 1863 , Sultan Kuning yang terkenal dengan Gerakan Muningnyadan yang terbanyak mempunyai anak bua tertangkap dalam sebuah pertempuran menghandapi. Dengan tertangkap dalam sebuah pertempuran menghadapi Belanda. Dengan tertaangkapnya Sultan Kuning hilanglah tokoh pimpinandari daerah Muning dan banyak pengaruhnya bagi perjuangan dalam Perang Banjar.

4. Tanggal 27 Pebruari 1864, Demang Leman seorang pimpinan yang gagah berani fertangkap dalam sebuah pertempuran dan dijatuhi hukuman gantung di Martapura.

Dengan melemahnya perjuangan ini,Pangeran Antasari yang memang sebelumnya telah memusatkan perjuangandi daerah Barito, meneruskan perjuangan dengan sebuah semb oyan yang terkenal: "Haram manyarah waja sampai ka puting".

(Sumber: Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme di Kalimantan Selatan).


Prestasi Terbaik Barito Putera


Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh penalti Kekey Zakaria, Barito pulang disambut bak pahlawan.

Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin.


Perjalanan Tim :

1988/1989




PS Barito Putera dibentuk, dengan harapan memajukan sepakbola banua. lahir dari inisiatif H. Sulaiman HB, yang saat itu sedang mempertaruhkan nyawa di RS Pondok Indah Jakarta karena dihadapkan pada operasi bersar.

Beberapa pemainnya berasal dari Persinus, beberapa diantaranya adalah : Fachri Amiruddin, Abdillah, Sir Yusuf Huawe. Awal berdirinya langsung mengikuti Galatama, dengan manajer M Hatta dan Arsitek Andi Lala asal Ujung Pandang.




1989/1990


Pemain Legendaris Barito, Frans Sinatra Huwae bergabung setelah dipanggil H. Leman, frans mundur dari Klub Pelita Jaya. Pelatih saat itu Sukma Sejati, dan Frans menjadi kapten Barito


1990/1991


Pelatih Sukma Sejati digantikan Maryoto, dimana beliau adalah istruktur Diklat Ragunan yang membimbing Frans. Salahudin bergabung Barito dan kemudian dipanggil Timnas Sea Games Manila dan mendapat medali emas. Salahudin jadi satu-satunya pemain Barito yang digaji PSSI seumur hidup.

1991/1992


Barito Putera melesat dibawah arahan Maryoto menumbangkan tim-tim Galatama. Akhir 1992, maryoto dipanggil PSSI untuk melatih Timnas. pelatih barito kemudian dipegang (alm) Andi Teguh



1992/1993



Andi Teguh membawa barito semakin solid dengan pemain lokal di kompetisi galatama seperti Frans, Salahudin, Zainuri, Yusuf Doloporo, Abdillah, Albert Kurano, Fahmi Amiruddin, Samsul Bahri, Joko Hariyono, Heriansyah, Saiman dll.


1993/1994

Daniel Rukito menggantukan Andi Teguh padamemoles Barito menjadi salah satu Tim yang ditakuti di Liga Dunhill.


1994/1995

Ajang Melawan Lupa Tahun yang tak bisa dilupakan, Barito Putera yang saat itu dimanejeri H Rahmadi HAS sukses ke semifinal Ligina I. Sayang mereka tumbang di semifinal kala berhadapan dengan Persib 0-1. Kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun sepulangnya dari Senayan, Barito disambut bak Pahlawan, manusia menyemut dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru ke arah Banjarmasin sepanjang 30 km dengan kostum merah kebanggan Barito Putera.


1995/1996


Tahun ini Barito hanya mampu masuk 8 Besar Liga Dunhill, Daniel Rukito digantikan oleh pelatih bulgaria, A.Soso. Sejak berdiri hingga sekarang, A.Soso adalah pelatih asing satu- satunya yang pernah menukangi barito.


1996/1997



Maryoto kembali hadir menggantikan A.Soso yang dianggap kurang maksimal. Barito mampu kembali ke 8 besar liga kansas.


1997/1998


Maryoto diduetkan dengan A.Soso, namun hasilnya barito hanya bertengger di 12 besar liga Indonesia.


1998/1999



Masih dengan duet maryoto dan A.Soso, namun belum ada peningkatan, Barito tetap di 12 Besar Ligina.


1999/2002


Barito Bertahan di divisi utama, ada 2 pelatih yang sempat menangani Barito, yaitu Rudy William Keltjes dan Tumpak Sihite.


2002/2003


Kondisi Keuangan manajemen PS barito Putera sedang mengalami kemunduran, Frans Sinarta Huwae dipercaya melatih PS Barito Putera. Sayang, setelah 9 Tahun berada di kasta tertinggi Liga Indonesia, Barito harus terpuruk ke Divisi I, sunggu kenangan pahit bagi PS barito Putera.


2003/2004


Barito kembali harus jatuh ke Divisi II, Frans digantikan Gusti Gazali. Sempat diisukan bubar, namun manajer Hasnuriyadi membantahnya dengan press release yang dikirim ke media cetak pada tahun itu.


2004/2007


Ditengah situasi Krisis, H Sulaiman HB menunjuk Putera Bungsunya Zainal hadi Has untuk jadi manajer tim. Zainal kemudian memanggil Salahudin yang sukses menghantarkan Persepar ke Divisi I Liga indonesia pada 2007.


2007/2008


Dalam keadaan yang terpuruk, Salahudin memikul tanggung jawab mengembalikan Barito seperti jaman 1994/1995. Akhirnya Salahudin berhasil mengumpulkan materi pemain yang punya semangat juang tinggi dan meraih Juara Divisi II pada 2008 dan mendapat promosi ke Divisi I pada 2008


2008/2009


Gairah tim kebali digalakkan, semangat masuk divisi utama jadi bidikan. Hadirlah pilar-pilar terbaik Salahudin seperti Sugeng Wahyudi, Husin Mugni, Dwi Permana, Zulkan Arief, Adre Djoko, Sartibi Darwis, dll. Barito mampu bertahan di divisi I


2009/2010


Akhirnya Salahudin sukses membawa PS Barito Putera naik tahta ke Divisi Utama Liga Indonesia.


2010/2011



Animo Besar di Stadion 17 Mei

Ditangan salahudin PS Barito Putera mampu bertahan di papan tengah Grup 3 Kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone. Jika tahun ini bisa jadi tim kuat di Liga Ti-Phone, setidaknya tahun depan bisa jadi pelecut untuk menembus Liga Super Indonesia. Pada laga terakhir VS PSS Sleman, barito takluk 0-1 sehingga finish di urutan ke 6 Divisi Utama Liga indonesia dan gagal lolos ke Copa Indonesia. (hanya sampai posisi 5 yang berhak melaju ke copa indonesia).


Desember 2011



Akibat berlarut-larutnya kisruh PSSI, dimana terjadi dualisme liga yaitu IPL dibawah PT. LPIS dan ISL dibawah PT LI, berimbas pada klub-klub Divisi Utama. PS. Barito Putera yang awalnya ingin mengikuti Divis Utama PT. LPIS kemudian berbalik arah dan lebih fokus pada persiapan Kompetisi Divisi Utama dibawah PT. Liga Indonesia walaupun terancam hukuman dari PSSI karena PT. LI dianggap menyelenggarakan Liga Ilegal.


Referensi



http://namabayiislamiterbaik.blogspot.com/2017/12/sejarah-asal-ajakan-lahirnya-tim-barito.html

0 Comments

Post a Comment